Soko Berita

Bertemu Menkeu AS, Bessent , Menko Airlangga Ingin Proses Negosiasi Diselesaikan dalam 60 Hari

Delegasi RI terus melakukan pertemuan dan menerima masukan, serta pendapat dari berbagai pihak di AS. RI tegaskan mendukung perdagangan yang fair and square

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
25 April 2025
<p>Ketua Delegasi dan Koordinator Perundingan atas Kebijakan Tarif AS yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengadakan pertemuan dengan  Menteri Keuangan (US Secretary of Treasury), Scott Bessent di Washington, DC, Kamis, 24 April sore waktu setempat. (Dok. Kemenko Ekonomi)</p>

Ketua Delegasi dan Koordinator Perundingan atas Kebijakan Tarif AS yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengadakan pertemuan dengan  Menteri Keuangan (US Secretary of Treasury), Scott Bessent di Washington, DC, Kamis, 24 April sore waktu setempat. (Dok. Kemenko Ekonomi)

SOKOGURU, WASHINGTON DC- Indonesia mengharapkan proses negosiasi Tarif Resiprokal Presiden Trump, dapat segera dimulai setelah ditandatanganinya kesepakatan non-disclosure dengan pihak United State Trade Representative (USTR) pada 23 April 2025. 

Menteri  Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Delegasi RI mengharapkan detail pembahasan dan negosiasi teknis dapat diselesaikan dalam 60 hari.

Demikian disampaikannya seusai bertemu Menteri Keuangan AS (US Secretary of Treasury), Scott Bessent di Washington, DC, Kamis , 24 April sore waktu setempat. 

Dalam pertemuan tersebut, Secretary Bessent menyampaikan apresiasi atas respons cepat yang disampaikan oleh Pemerintah Indonesia segera setelah keluarnya pengumuman Tarif Resiprokal oleh Presiden Trump pada 2 April lalu. 

Baca juga: Ambassador Jamieson Greer dari USTR Apresiasi Langkah Strategis RI, Segera Bahas Selesaikan Negosiasi Tarif

"Saya terkesan dengan surat yang disampaikan oleh Menko Airlangga kepada saya, dan berpandangan bahwa itu adalah awal yang sangat baik. Saya berterima kasih karena Indonesia terus melanjutkan hubungan bilateral yang baik ini,” tegasnya, seperti dikutip siaran resmi Kemenko Ekonomi, Jumat, 25 April 2025.

Saat ini Indonesia termasuk kelompok negara-negara yang melakukan pembahasan lebih awal dengan Pemerintah AS, dan dengan progress perkembangan pembahasan yang cepat serta sangat baik.

Menko Airlangga menegaskan kembali posisi Indonesia yang telah disampaikan juga kepada USTR dan Secretary of Commerce pada pertemuan sebelumnya. 

Sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto, Menko Airlangga diminta untuk menyampaikan posisi Indonesia dalam mengatasi defisit Neraca Perdagangan AS terhadap Indonesia. 

"Kami mendukung perdagangan yang fair and square. Indonesia akan meningkatkan pembelian pada berbagai komoditas utama seperti Minyak dan Gas, serta Produk-produk Pertanian,” kata Menko Airlangga.

Indonesia juga akan melakukan berbagai kebijakan deregulasi, seperti perizinan impor, kuota impor dan tingkat kandungan dalam negeri. 

Baca juga: Bahas Isu Tarif, Menko Airlangga dan Dubes AS Kamala Sepakat Kerja Sama Ekonomi yang Konstruktif

“Kami juga akan meningkatkan nilai investasi dan kerja sama dalam critical minerals. Kolaborasi juga akan mencakup kerja sama keuangan dan ekonomi digital,” imbuhnya. 

Dalam pertemuan dengan Bessent tersebut, Indonesia kembali menegaskan sebagai negara yang terbuka dan bersahabat kepada negara-negara mitra, termasuk Amerika Serikat.

 

Kerja sama dalam forum G20

Lebih lanjut, Airlangga mengatakan, pihak AS juga menyatakan ingin bekerja sama dalam forum G20, di mana pada 2026 AS akan memegang mandat sebagai Presidensi G20, untuk mendukung agenda kebijakan Presiden Trump. 

Selain itu, Amerika Serikat menilai OECD (Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi) sangat penting, di mana Indonesia memanfaatkan proses aksesi keanggotaan OECD untuk melakukan reformasi dan deregulasi.

Baca juga: Merespons Tarif Resiprokal AS, Menko Airlangga Ke Malaysia Lakukan Koordinasi di Tingkat ASEAN

Dalam pertemuan tersebut Menko Airlangga didampingi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional Marie Elka Pangestu. 

Turut hadir juga dalam pertemuan tersebut Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Koordinasi Kerja sama Ekonomi dan Investasi Edi Prio Pambudi, Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Washington, DC Ida Bagus Bimantara, serta jajaran para pejabat Kemenko Perkonomian dan Kementerian Keuangan.

 

Menerima Ambassador Ted Osius

Sebelumnya, Menko Airlangga menerima Ambassador Ted Osius, Presiden dan CEO dari United States-ASEAN Business Council (US-ABC) pada Rabu, 23 April siang waktu setempat, bersamaan dengan acara Round Table Discussion US-ABC. 

Pertemuan tersebut membahas sejumlah isu penting dalam penguatan hubungan ekonomi antara Pemerintah dengan sektor swasta, khususnya dalam menghadapi berbagai tantangan geopolitik.

Pada acara Round Table Discussion US-ABC, hadir para pimpinan perusahaan-perusahaan besar di AS yang tergabung dalam US-ABC seperti Amazon, Cisco, Cargill, Pfizer, Freeport, Boeing, dan Lockheed Martin. 

Untuk sesi diskusi teknis, Menko Airlangga diwakili oleh Deputi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian dan KUAI KBRI Washington, DC. 

Pertemuan antara Pemerintah Indonesia dan pelaku usaha dari AS itu membahas berbagai permasalahan teknis dan implementasi dari beberapa kebijakan strategis, termasuk kerja sama yang dapat dilakukan dengan pelaku usaha AS dalam menghadapi kebijakan tarif resiprokal.

Selaku Koordinator Delegasi RI dan Tim Negosiasi Tarif dengan AS,Menko Airlangga terus melakukan pertemuan dan menerima masukan, informasi dan pendapat dari berbagai pihak di AS.

Hal itu untuk memperkaya dan melengkapi semua informasi yang diperlukan dalam menjaga posisi Indonesia, sebagaimana telah dituangkan pada proposal Indonesia kepada pihak AS dalam negosiasi tarif. (SG-1)