Soko Berita

Bedanya BPNT dan Bansos Tunai, Wajib Diketahui Penerima Bantuan!

Kenali BPNT bantuan pangan non tunai berbasis KKS yang bertujuan meningkatkan gizi dan inklusi keuangan masyarakat miskin. Simak penjelasan lengkapnya disini.

By Penulis 3  | Sokoguru.Id
19 Mei 2025
<p>Kemensos memberikan bantuan sosial kepada masyarakt. Kenali cara penyaluran BPNT dan bedanya dengan bansos tunai. Foto: Kemensos</p>

Kemensos memberikan bantuan sosial kepada masyarakt. Kenali cara penyaluran BPNT dan bedanya dengan bansos tunai. Foto: Kemensos

SOKOGURU - BPNT adalah program bantuan sosial dari pemerintah pusat yang ditujukan untuk keluarga miskin dan rentan miskin dalam bentuk bantuan pangan. 

Bantuan ini tidak diberikan dalam bentuk uang tunai, melainkan berupa saldo yang ditransfer ke Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) milik penerima manfaat.

Dengan kartu ini, penerima bisa membeli bahan pangan pokok seperti beras, telur, tahu, dan tempe melalui warung resmi yang disebut e-warong (elektronik warung gotong royong). 

Tujuan dari program BPNT adalah untuk meningkatkan ketahanan pangan, memperluas akses layanan keuangan formal (inklusif), dan memastikan bantuan disalurkan secara efektif. 

Bagaimana BPNT Disalurkan?

Penyaluran BPNT dilakukan melalui beberapa tahapan utama yang bersinergi antara pemerintah pusat dan daerah.

1. Penetapan Data Penerima dari DTSEN

Calon penerima BPNT ditentukan berdasarkan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Data ini dikumpulkan dan diperbarui oleh pemerintah daerah lalu diverifikasi.

Hanya warga yang masuk ke dalam DTSEN dan memenuhi kriteria tertentu yang berhak mendapatkan bantuan.

2. Penerbitan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS)

Setelah terdaftar, penerima manfaat akan mendapatkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Kartu ini mirip seperti ATM dan dikeluarkan oleh bank milik negara.

Saldo bantuan dari BPNT akan disalurkan langsung ke kartu ini setiap bulan.

3. Pembelanjaan di e-Warong

Penerima manfaat kemudian bisa menggunakan saldo tersebut untuk membeli bahan pangan di e-warong yang telah bekerja sama dengan pemerintah. 

E-warong tidak hanya sebagai tempat penyaluran, tetapi juga bagian dari upaya pemberdayaan ekonomi lokal karena banyak dikelola oleh warga sekitar.

4. Monitoring dan Evaluasi

Pemerintah, khususnya Kemensos, melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan BPNT. 

Mulai dari kesesuaian jumlah bantuan, kualitas bahan pangan, hingga keberadaan e-warong yang memenuhi standar. 

Pelanggaran atau penyimpangan akan dikenai sanksi administratif hingga penggantian pihak terkait.

Apa Perbedaan BPNT dan Bansos Tunai?

Baca Juga:

Walaupun sama-sama merupakan bagian dari program perlindungan sosial, BPNT dan Bansos Tunai memiliki sejumlah perbedaan mendasar yang penting untuk dipahami masyarakat.

Perbedaan pertama terletak pada bentuk bantuan yang diberikan. BPNT hadir dalam bentuk saldo non-tunai yang hanya bisa digunakan untuk membeli kebutuhan pangan.

Artinya, bantuan tidak dapat ditarik dalam bentuk uang tunai. Di sisi lain, Bansos Tunai diberikan dalam bentuk uang yang bisa langsung digunakan oleh penerima.

Dari segi tujuan program, BPNT difokuskan untuk memperkuat ketahanan pangan dan memastikan kecukupan gizi bagi keluarga penerima. 

Sedangkan Bansos Tunai biasanya diberikan sebagai respon terhadap kondisi darurat atau krisis, seperti saat pandemi COVID-19, guna memberikan dukungan ekonomi secara cepat.

Dalam hal mekanisme penyaluran, BPNT menggunakan sistem digital melalui perbankan dan transaksi nontunai. Bantuan disalurkan lewat KKS dan dibelanjakan melalui e-warong. 

Sebaliknya, Bansos Tunai disalurkan lebih langsung, baik melalui transfer bank maupun jasa pengiriman seperti PT Pos Indonesia, tanpa mekanisme khusus untuk pembelanjaan.

Penggunaan BPNT juga lebih mudah dipantau karena hanya bisa digunakan untuk membeli jenis barang tertentu. 

Ini menjadi alat kontrol pemerintah agar bantuan benar-benar digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan. 

Sementara itu, penggunaan Bansos Tunai bersifat fleksibel sehingga berisiko tidak selalu digunakan sesuai kebutuhan mendesak.

Meskipun hal tersebut memberi keleluasaan bagi penerima.

Terakhir, BPNT juga membawa dampak positif terhadap ekonomi lokal. Karena e-warong dikelola oleh masyarakat setempat, program ini turut mendorong perputaran ekonomi.

Bansos Tunai tidak memiliki mekanisme khusus untuk hal ini, sehingga dampaknya terhadap UMKM atau toko-toko lokal tidak sebesar BPNT.

Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) adalah bentuk intervensi pemerintah untuk memastikan kebutuhan pangan masyarakat miskin terpenuhi secara tepat sasaran dan berkelanjutan. 

Melalui sistem digital dan pemanfaatan e-warong, program ini bukan hanya memberikan bantuan, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal dan mendorong inklusi keuangan.

Perbedaannya dengan Bansos Tunai terletak pada bentuk, tujuan, mekanisme penyaluran, dan dampaknya terhadap lingkungan sosial ekonomi. 

Dengan pemahaman yang baik, masyarakat dapat lebih bijak dalam menerima serta memanfaatkan bantuan yang diberikan. (*)