SOKOGURU - Pemerintah Indonesia bersiap meluncurkan sistem baru dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) mulai Mei ini.
Sistem tersebut bernama Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Apa sebenarnya DTSEN?
Mengapa sistem ini penting? Dan bagaimana pengaruhnya bagi Anda dan masyarakat luas?
Penerapan DTSEN akan mengubah cara bansos disalurkan. Tujuannya adalah memastikan bahwa bantuan benar-benar diberikan kepada yang paling membutuhkan, sesuai dengan profil sosial ekonomi terkini.
Inilah langkah nyata pemerintah dalam mengurangi kesalahan penyaluran, baik kepada yang tidak layak menerima, maupun mereka yang seharusnya layak namun selama ini terlewatkan.
Kick Off Mei: Bansos Serentak dan Saluran Pengaduan Terintegrasi
Mulai bulan Mei, pemerintah akan memulai penyaluran bantuan sosial secara serentak dengan pendekatan baru berbasis DTSEN.
Tak hanya distribusi, proses pendampingan dan monitoring penyaluran juga akan dilakukan secara ketat.
Satu di antara keunggulan sistem ini adalah adanya mekanisme pengaduan yang dapat diakses secara online dan offline.
Artinya, masyarakat kini memiliki saluran resmi untuk menyampaikan keluhan atau permasalahan terkait bansos.
Penguatan mekanisme ini bertujuan untuk membangun sistem yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Juni: Evaluasi Data, Sinkronisasi, dan Pengembalian Dana
Setelah penyaluran awal pada Mei, bulan Juni akan difokuskan untuk melakukan evaluasi dan tindak lanjut. Proses ini mencakup:
- Peninjauan ulang data aduan dari masyarakat
- Sinkronisasi data penerima yang diperbarui
- Rekonsiliasi penyaluran dana
- Dan pengembalian dana sisa ke kas negara, bila ada
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari persiapan pelaksanaan program bansos di triwulan kedua.
Dengan begitu, setiap bantuan yang diberikan benar-benar berbasis data terbaru dan dapat dipertanggungjawabkan. (*)