Soko Berita

Rahasia Terbongkar! Saldo Bansos Tiba-Tiba Nol, Ini Penyebab dan Solusinya yang Wajib Diketahui

Banyak penerima bansos tiba-tiba tak lagi mendapat bantuan sosial tunai? Temukan alasan mengejutkan di balik fenomena ini! Simak ulasannya selengkapnya disini !

By Aristanti Endahingtyas  | Sokoguru.Id
05 Mei 2025
<p>Ilustrasi penerima bansos memeriksa saldo KKS yang tiba-tiba nol. Pentingnya memahami penyebab dan solusi agar bantuan sosial tetap lancar.</p>

Ilustrasi penerima bansos memeriksa saldo KKS yang tiba-tiba nol. Pentingnya memahami penyebab dan solusi agar bantuan sosial tetap lancar.

SOKOGURU - Bantuan sosial (bansos) seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) merupakan program pemerintah yang bertujuan membantu masyarakat kurang mampu. 

Namun, tidak sedikit penerima manfaat yang mengalami saldo nol secara tiba-tiba. 

Fenomena ini tentu menimbulkan pertanyaan: mengapa hal ini bisa terjadi? Artikel ini akan membahas penyebab umum dan solusi yang dapat dilakukan.

Penyebab Umum Saldo Bansos Menjadi Nol

1. Perubahan Status Sosial Ekonomi

Salah satu alasan utama adalah perubahan kondisi ekonomi penerima manfaat. 

Jika sebelumnya tergolong kurang mampu namun kini telah mengalami peningkatan ekonomi, maka status sebagai penerima bansos bisa dicabut. 

Hal ini sesuai dengan prinsip bahwa bansos ditujukan bagi mereka yang benar-benar membutuhkan.

2. Sanggahan dari Masyarakat Melalui Aplikasi Cek Bansos

Kementerian Sosial menyediakan fitur "Usul" dan "Sanggah" dalam aplikasi Cek Bansos. 

Fitur ini memungkinkan masyarakat untuk mengusulkan atau menyanggah penerima bansos di sekitarnya. 

Jika seseorang dianggap tidak layak menerima bantuan, masyarakat dapat menyanggahnya melalui aplikasi tersebut. 

Apabila sanggahan tersebut disetujui dan tidak ada verifikasi ulang dalam 30 hari, maka penerima bansos tersebut bisa dicoret dari daftar. 

3. Data Tidak Sinkron dengan Dukcapil

Ketidaksesuaian data antara penerima bansos dengan data di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) dapat menyebabkan bantuan tidak cair. 

Misalnya, perbedaan nama, tanggal lahir, atau NIK yang tidak sesuai dapat menghambat pencairan dana. 

4. Belum Terdaftar atau Tidak Terupdate di DTKS

Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) merupakan basis data utama untuk penyaluran bansos. 

Jika seseorang belum terdaftar atau datanya tidak terupdate di DTKS, maka kemungkinan besar tidak akan menerima bantuan. 

5. Kesalahan Teknis atau Administratif

Kesalahan dalam proses administrasi, seperti data ganda, kesalahan input, atau masalah teknis lainnya, juga dapat menyebabkan saldo bansos menjadi nol. 

Misalnya, jika NIK terdeteksi ganda atau ada perbedaan data antara e-KTP dan KK, maka pencairan dana bisa terhambat. 

1. Periksa Status di Aplikasi Cek Bansos

Langkah pertama adalah memeriksa status penerima bansos melalui aplikasi Cek Bansos. Pastikan data yang tertera sesuai dengan identitas Anda. 

2. Gunakan Fitur "Usul" dan "Sanggah"

Jika Anda merasa layak menerima bansos namun tidak terdaftar, gunakan fitur "Usul" untuk mengajukan diri. Sebaliknya, jika mengetahui ada penerima yang tidak layak, gunakan fitur "Sanggah". 

3. Konsultasi dengan Pihak Desa atau Kelurahan

Berkonsultasilah dengan aparat desa atau kelurahan untuk memastikan data Anda terdaftar dan terupdate di DTKS. Mereka dapat membantu proses verifikasi dan pembaruan data. 

4. Perbaiki Data di Dukcapil

Jika terdapat ketidaksesuaian data, segera lakukan perbaikan di kantor Dukcapil setempat. 

Pastikan semua data pribadi Anda, seperti nama, tanggal lahir, dan NIK, sesuai dan valid. 

Saldo bansos yang tiba-tiba nol bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari perubahan status ekonomi hingga kesalahan administratif. 

Namun, dengan langkah proaktif seperti memeriksa status di aplikasi Cek Bansos, menggunakan fitur "Usul" dan "Sanggah", serta berkonsultasi dengan pihak terkait, masalah ini dapat diatasi. 

Pastikan data Anda selalu terupdate dan valid untuk memastikan kelancaran pencairan bantuan sosial. (*)

Sumber: Kementerian Sosial Republik Indonesia