Soko Berita

Bapanas/NFA Latih 30.000 orang di 17 Provinsi untuk Dukung Program MBG

Bapanas/NFA akan terus mengawal pelaksanaan pelatihan SPPI di seluruh titik lokasi hingga selesai, dengan memperkuat pendampingan teknis dan penguatan materi.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
17 Juni 2025
<p>Bapanas/NFA menggelar pelatihan  mulai 12 Juni hingga 13 Juli 2025 secara serentak di 57 lembaga pendidikan di 17 provinsi, dengan total peserta mencapai 30.000 orang yang nantinya  akan memimpin Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). (Dok, Bapanas/FAO).</p>

Bapanas/NFA menggelar pelatihan  mulai 12 Juni hingga 13 Juli 2025 secara serentak di 57 lembaga pendidikan di 17 provinsi, dengan total peserta mencapai 30.000 orang yang nantinya  akan memimpin Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). (Dok, Bapanas/FAO).

SOKOGURU, BANDUNG- Guna menyukseskan program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG), Badan Pangan Nasional/National Food Agency (Bapanas/NFA) menggelar pelatihan  manajerial Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Batch-3 Tahun 2025.

Pelatihan dimulai 12 Juni hingga 13 Juli 2025 itu berlangsung serentak di 57 lembaga pendidikan di 17 provinsi, dengan total peserta mencapai 30.000 orang. 

Para peserta SPPI ini nantinya akan memimpin Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), garda depan pelaksana program MBG di lapangan.

Baca juga: Bapanas Ajak Siswa SMP Cirebon Jadi Agen Perubahan dalam Penyelamatan Pangan

Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan Bapanas/NFA, Yusra Egayanti, mengatakan hal itu saat meninjau pelatihan di Satdik IV-F Pusdikkav Cimahi, Yusra egayanti, 16 Juni 2025.

Melalui Kedeputian Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, sambungnya, Bapanas/ NFA memberikan materi bertajuk Penjaminan Keamanan Pangan Segar dan Peningkatan Penganekaragaman Konsumsi dalam rangka Mendukung Program MBG. “Fokus utama materi tersebut tidak hanya pada teknis keamanan pangan, seperti pemilihan bahan baku dan penerapan sanitasi higiene di SPPG, tetapi juga menekankan pentingnya pemanfaatan potensi lokal dalam menu MBG yang sesuai dengan budaya dan kearifan pangan setempat,” ujarnya, seperti dikutip keterangan resmi Bapanas/NFA, Selasa, 17 Juni.

Baca juga: Dukung Kecukupan Nutrisi Masyarakat dalam MBG, Kemenperin Pacu Hilirisasi Kelapa Sawit

Dalam pelaksanaannya, Bapanas/NFA berkolaborasi dengan dinas urusan pangan di daerah untuk menyampaikan materi pembelajaran yang aplikatif dan kontekstual. 

“Keamanan pangan segar menjadi fondasi keberhasilan MBG.Ketika kita bicara MBG, tidak cukup hanya memastikan pangan tersedia, tetapi harus ada jaminan mutu dan keamanannya. Melalui SPPI ini, kami ingin mengedukasi generasi muda bahwa kualitas pangan dimulai dari cara memilih bahan yang aman, menyimpannya dengan benar, hingga mengolahnya secara higienis,” imbuhnya.

Yusra juga menambahkan, konsumsi pangan lokal yang beragam harus menjadi agenda nasional. 

“Kekayaan pangan lokal kita sangat besar. MBG harus menjadi momentum untuk memanfaatkan potensi ini sebagai sumber gizi yang aman dan terjangkau,” tambahnya.

Baca juga: Raffi Ahmad Dituding Dapat 300 Proyek MBG, Kepala BGN Klarifikasi: Tidak Terlibat Sama Sekali!

Di Jawa Barat, Bapanas/NFA mengerahkan 23 pengajar dari Kedeputian Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan untuk memberikan pelatihan di empat titik lembaga pendidikan militer di bawah Kolat IV Cimahi, yaitu Pusdikkav, Pusdik Pengmilum, Pusdikjas, dan Pusdikpal. 

otal peserta yang mengikuti pelatihan di wilayah ini mencapai 2.600 siswa, didampingi oleh 75 pengajar dari pusat dan daerah.

Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA, Andriko Noto Susanto, menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk membangun sistem pangan nasional yang tangguh.

“SPPI adalah ladang strategis untuk menanamkan nilai-nilai penting dalam pengelolaan pangan. Kami ingin mencetak kader-kader pembangunan yang memiliki kesadaran bahwa keamanan dan keberagaman pangan adalah bagian tak terpisahkan dari pembangunan manusia Indonesia,” ujarnya.

Lebih jauh, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi dalam kesempatan terpisah menekankan, pembangunan mindset generasi muda menjadi kunci dari transformasi sistem pangan nasional.

“Melalui dukungan terhadap SPPI ini, kita menanamkan fondasi kuat sejak dini bahwa pangan yang sehat dan aman bukan hanya soal dapur, tapi menyangkut ketahanan bangsa. Penguatan konsumsi pangan lokal dan aman adalah kunci untuk masa depan Indonesia yang berdaulat, sehat, aktif dan produktif. Ini adalah investasi kita untuk generasi mendatang,” tegasnya.

Ke depan, Bapanas/NFA akan terus mengawal pelaksanaan pelatihan itu di seluruh titik lokasi hingga selesai, dengan memperkuat pendampingan teknis dan penguatan materi yang aplikatif. 

Dengan semangat kolaborasi dan penguatan kapasitas, NFA optimis program MBG dapat dijalankan secara berkelanjutan, inklusif, dan berbasis potensi pangan lokal sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal. (SG-1)