SOKOGURU, JEDDAH, ARAB SAUDI – Amirul Haj Indonesia tahun 1446 H/2025 M, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar, tiba di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, Kamis malam (29/5/2025).
Kehadiran Menag disambut hangat oleh Duta Besar RI untuk Arab Saudi Abdulaziz, Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Hilman Latief, Konjen RI Jeddah Yusron B. Ambary, dan jajaran Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
Turut mendampingi Menag dalam tugas kenegaraan ini, Wakil Menteri Agama sekaligus Naib Amirul Haj Romo Muhammad Syafi’i bersama sejumlah tokoh nasional seperti Muhadjir Effendy, Amirsyah Tambunan, Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman, dan Arifatul Choiri Fauzi.
Baca juga: Pertama Kalinya! 44 Jemaah Haji Khusus RI Tiba di Bandara Taif, Langsung Ihram di Qarnul Manazi
Fokus ke Wukuf, Jangan Gagal Haji karena Kejar Sunah!
Setibanya di Jeddah, Menag langsung mengingatkan pentingnya kesiapan spiritual dan fisik seluruh jemaah haji Indonesia.
Ia menekankan bahwa wukuf di Arafah adalah puncak ibadah haji dan harus menjadi prioritas utama.
“Kita selalu wanti-wanti, seluruh jemaah haji kali ini fokus kepada pelaksanaan haji. Jangan sampai kita mengejar sunah tapi gagal mendapatkan yang wajib,” tegas Menag.
Baca juga: Petugas Arab Saudi Gunakan Bahasa Indonesia, Jemaah Haji: Kami Merasa Dihargai
Menurutnya, keberhasilan haji sangat tergantung pada pemahaman syarat dan rukun haji serta kondisi fisik jemaah.
Oleh karena itu, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) telah menurunkan sekitar 20 musytasyar dinni (konsultan ibadah) untuk membimbing jemaah secara menyeluruh di Tanah Suci.
“Kami ingin memastikan ibadah jemaah sah dan sempurna, bukan hanya logistik yang baik, tapi pemahaman rukun dan syarat hajinya juga harus kuat,” ujar Menag.
Jaga Stamina, Ibadah Sunah Jangan Dipaksakan
Tak hanya sisi spiritual, Menag juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan. Ia menyoroti banyaknya jemaah yang terlalu memaksakan diri mengejar ibadah sunah, seperti arbain di Madinah, padahal fisiknya tidak memungkinkan.
“Jangan sampai karena mengejar sunah, jemaah justru tumbang di Arafah. Wukuf adalah wajib. Utamakan yang fardhu dulu,” pesannya.
Baca juga: Terpisah di Tanah Suci, Suami Istri Jemaah Haji akan Disatukan Kembali Saat Puncak Haji
Menag juga meminta para petugas untuk aktif membimbing dan memprioritaskan ibadah wajib jemaah, serta memastikan komunikasi efektif antara petugas, pimpinan kloter, dan jemaah berjalan optimal.
Laporan Langsung ke Presiden Prabowo, Dapat Apresiasi
Seluruh perkembangan di lapangan, menurut Menag, dilaporkan rutin kepada Presiden Prabowo Subianto.
Presiden pun menyampaikan apresiasi atas kerja sama solid antara Kemenag, BPH, dan seluruh petugas haji Indonesia di Arab Saudi.
“Presiden Prabowo sangat mengapresiasi kerja keras kita semua. Ini bukti komitmen kita dalam melayani tamu-tamu Allah dengan sepenuh hati,” kata Menag.
Ajak Doakan Bangsa dan Negara
Menutup keterangannya, Menag Nasaruddin Umar mengajak seluruh jemaah dan petugas haji untuk tidak melupakan doa bagi bangsa Indonesia.
“Doakan bangsa kita. Semoga Presiden Prabowo dan seluruh aparat negara diberi kekuatan dalam melayani rakyat dan mencapai cita-cita para pendiri bangsa,” tutur Nasaruddin. (*)