SOKOGURU, TAIF, ARAB SAUDI – Untuk pertama kalinya dalam musim haji 1446 H/2025 M, sebanyak 44 jemaah haji khusus asal Indonesia mendarat di Bandara Internasional Taif, Arab Saudi.
Mereka tergabung dalam rombongan dari tiga biro perjalanan: PT Rabiha Karya Bersama (Rabihatur), PT Labbaikatur, dan PT Kamila Wisata Muslim.
Kedatangan perdana ini disambut langsung oleh Kasi Pengawasan PIHK Daerah Kerja Bandara, Misbachul Munir, yang memastikan seluruh proses kedatangan berjalan sesuai standar dan hak-hak jemaah tetap terpenuhi.
Baca juga: Petugas Arab Saudi Gunakan Bahasa Indonesia, Jemaah Haji: Kami Merasa Dihargai
“Kedatangan ini menjadi awal sejarah untuk musim haji tahun ini di Bandara Taif. Kami memastikan semua pelayanan sesuai hak jemaah,” ujar Misbachul, Rabu (28/5/2025).
Turut mendampingi dalam pengawasan, Kepala Seksi Media Center Haji (MCH) Daker Bandara PPIH Arab Saudi, Husni Anggoro.
Misbachul juga mengungkapkan bahwa hingga 28 Mei 2025, total jemaah haji khusus asal Indonesia yang telah tiba di Arab Saudi mencapai 10.654 orang.
Mereka masuk melalui tiga bandara:
* Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah: 6.205 jemaah (60%)
* Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdulaziz, Madinah: 4.449 jemaah
* Bandara Internasional Taif: 44 jemaah (kedatangan perdana)
Bandara Taif: Alternatif Nyaman Dekat Makkah
Langkah mendarat di Bandara Taif, yang hanya berjarak sekitar 70 kilometer dari Kota Makkah, merupakan strategi baru yang lebih efisien.
Direktur Utama PT Rabiha, M Tagor Bajora Lubis, mengatakan pihaknya telah menjadikan Bandara Taif sebagai jalur rutin selama tiga tahun terakhir.
Baca juga: Terpisah di Tanah Suci, Suami Istri Jemaah Haji akan Disatukan Kembali Saat Puncak Haji
“Alhamdulillah, jemaah lebih nyaman karena bisa mengenakan ihram di Qarnul Manazil, bukan saat masih di pesawat seperti jika mendarat di Jeddah,” ungkap Tagor.
Gunakan Qatar Airways & Transit di Miqat Qarnul Manazil
Rombongan menggunakan maskapai Qatar Airways. Setibanya di Taif, jemaah langsung menuju rumah transit di Miqat Qarnul Manazil untuk bersuci, mengenakan pakaian ihram, dan melaksanakan shalat sunnah sebelum melanjutkan perjalanan ke Makkah.
Baca juga: MUI Umumkan Iduladha Jatuh pada 6 Juni 2025, Umat Islam Diimbau Puasa dan Berkurban
“Umrah akan dilaksanakan malam hari setelah Magrib, agar jemaah bisa beristirahat terlebih dahulu,” jelas Tagor.
Sementara itu, kepulangan jemaah direncanakan melalui Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah.
Langkah inovatif ini menjadi bentuk pelayanan prima dari penyelenggara haji khusus Indonesia, memberikan pengalaman spiritual yang lebih nyaman dan berkesan bagi jemaah. (*)
