Soko Tekno

Bangun Ekosistem Hidrogen dari Sampah di Bandung, Pertamina,Hyundai, dan Pemprov Jabar Berkolaborasi

Biomethane yang dihasilkan dari TPA Sarimukti akan diangkut untuk diproses jadi hidrogen di stasiun pengisian bahan bakar hidrogen di CNG milik Pertamina.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
16 April 2025
<p>Pertamina, Hyundai Motor Group, dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengumumkan, akan mengembangkan proyek Waste-to-Hydrogen di Bandung, Jawa Barat, dan ditargetkan mulai beroperasi pada 2029. (Dok. Kementerian BUMN)</p>

Pertamina, Hyundai Motor Group, dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengumumkan, akan mengembangkan proyek Waste-to-Hydrogen di Bandung, Jawa Barat, dan ditargetkan mulai beroperasi pada 2029. (Dok. Kementerian BUMN)

SOKOGURU, JAKARTA- Untuk membangun ekosistem waste-to-hydrogen (W2H) di Bandung, Jawa Barat,Pertamina, Hyundai Motor Group, dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat resmi menjalin kolaborasi strategis.

Kolaborasi tersebut merupakan langkah besar menuju transisi energi berkelanjutan. Dan proyek tersebut ditargetkan dapat beroperasi pada 2027.

Penandatanganan kerja sama dilakukan dalam rangkaian Global Hydrogen Ecosystem Summit and Convention di Jakarta International Convention Center (JICC), Selasa,15 April 2025.

Kerja sama itu ditandatangani oleh Project Director I Divisi Business Development Pertamina, Kepala Divisi Bisnis Hidrogen  Global Hyundai Motor Group, serta Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat. 

Baca juga: Buang Sampah Sembarangan di Bandung, Hati-Hati Bisa Dipidana!

Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Baru Pertamina, A. Salyadi D Saputra, menyatakan, hidrogen bersih yang bersumber dari biogas di TPA Sarimukti, akan disalurkan untuk dapat diproses menjadi hidrogen di Stasiun CNG.

“Bersama Hyundai Motor Group dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pertamina akan mengembangkan Pilot Project ini melalui kolaborasi yang kuat,” ujarnya dalam keterangan resmi Kementerian BUMN.

Penandatanganan disaksikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia dan Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi

Kolaborasi itu, sambung Salyadi, bertujuan untuk memanfaatkan potensi produksi hidrogen rendah karbon dari tempat pembuangan sampah akhir (TPA) Sarimukti.

Baca juga: Kemenperin: Pengembangan Hidrogen Hijau Akselerasi Target NZE Industri

Biomethane yang dihasilkan dari TPA Sarimukti  akan diangkut untuk diproses menjadi hidrogen di stasiun pengisian bahan bakar hidrogen menggunakan fasilitas Stasiun CNG milik Pertamina.

"Kemitraan ini diharapkan memberikan manfaat untuk mewujudkan kemandirian energi dan menciptakan lapangan kerja baru,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Salyadi mengatakan, kerja sama tersebut merupakan bagian dari komitmen Pertamina untuk mempercepat transisi energi dan mencapai target Net Zero Emission tahun 2060 atau lebih cepat, sejalan dengan target jangka panjang perusahaan dalam mengembangkan teknologi bisnis rendah karbon.

Hyundai Motor Group akan mempercepat inisiatif itu dengan menghadirkan teknologi modular reforming serta stasiun pengisian bahan bakar hidrogen. Hyundai juga akan mengembangkan kendaraan hidrogen di Indonesia.

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, Sumasna, menambahkan, pengelolaan sampah merupakan salah satu isu lingkungan utama di Jawa Barat.

Baca juga: Pemkot Bandung Jajaki Gunakan Teknologi AutoThermiX untuk Pengelolaan Sampah

Ia berharap proyek Waste-to-Hydrogen bersama Pertamina dan Hyundai Motors dapat menjadi solusi yang efektif.

“Melalui kolaborasi Waste-to-Hydrogen bersama Hyundai Motors Group, Pertamina, dan Provinsi Jawa Barat, kami berharap tidak hanya dapat mengatasi permasalahan lingkungan terkait metana, tetapi juga memperoleh manfaat dari potensi yang dimilikinya,” ujarnya.

Sumasna juga sangat berharap inovasi itu dapat diimplementasikan dengan baik di Jawa Barat dan ke depannya menjadi model bagi provinsi, kota, dan kabupaten lain yang juga menghadapi tantangan pengelolaan sampah serupa.

Sebagai bagian dari kolaborasi untuk membangun ekosistem waste-to-hydrogen, Pertamina, Hyundai Motor Group, dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan melaksanakan berbagai proyek strategis.

Proyek-proyek tersebut berfokus pada pengurangan emisi, konversi sampah menjadi energi, dan pengembangan ekosistem mobilitas berbasis hidrogen.

Inisiatif ini juga selaras dengan Roadmap Hidrogen dan Amonia Nasional (RHAN) Indonesia.

Dalam jangka panjang, proyek-proyek tersebut berpotensi untuk masuk ke pasar hidrogen, yang sejalan dengan upaya berkelanjutan Pertamina dalam mendorong pemanfaatan energi bersih dan keberlanjutan.

Perkembangan ekosistem hidrogen di Indonesia diharapkan dapat dipercepat melalui kolaborasi ini, dan proyek ditargetkan akan mulai beroperasi pada tahun 2029.

Tiga subholding Pertamina akan terlibat dalam pelaksanaan proyek itu, yaitu Pertamina Power Indonesia, PGN, dan Pertamina Patra Niaga, masing-masing berkontribusi sesuai dengan bidang bisnis intinya. (SG-1)