SOKOGURU - Pemerintah Indonesia melalui Badan Pangan Nasional kembali menyalurkan Bantuan Sosial Pangan Tambahan (Bansos Pangan) pada tahun 2025.
Program ini ditujukan untuk membantu jutaan keluarga berpenghasilan rendah dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok, terutama menghadapi fluktuasi harga pangan menjelang akhir tahun.
Latar Belakang Program
Program Bansos Pangan Tambahan menjadi salah satu langkah konkret pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Setiap akhir tahun, harga bahan pokok seperti beras dan minyak goreng sering kali meningkat, sehingga dukungan ini diharapkan mampu menstabilkan daya beli masyarakat.
Baca Juga:
Tujuan dan Sasaran
Tujuan utama program ini adalah memastikan bahwa keluarga kurang mampu tetap memiliki akses terhadap bahan pangan pokok meskipun terjadi lonjakan harga.
Dengan dukungan ini, pemerintah ingin mendorong pemerataan kesejahteraan serta memperkuat sistem perlindungan sosial nasional.
Komponen Bantuan Pangan 2025
Pada tahun 2025, Bansos Pangan Tambahan diberikan kepada 18,27 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia. Setiap keluarga akan menerima dua jenis bantuan utama, yaitu beras dan minyak goreng.
Rincian Bantuan Setiap KPM
Masing-masing KPM mendapat 20 kilogram beras dan 4 liter minyak goreng untuk dua bulan distribusi, yakni Oktober hingga November 2025.
Dengan demikian, setiap bulan keluarga penerima akan memperoleh 10 kilogram beras dan 2 liter minyak goreng, cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok harian.
Jadwal dan Mekanisme Penyaluran
Penyaluran bantuan dijadwalkan berlangsung mulai pekan kedua Oktober hingga akhir November 2025.
Masyarakat dapat mengambil bantuan di titik distribusi resmi seperti gudang Bulog, agen e-warung, atau posko pemerintah daerah.
Proses Penyaluran yang Terkoordinasi
Agar berjalan lancar dan tepat sasaran, pemerintah melibatkan berbagai pihak mulai dari Badan Pangan Nasional, Bulog, hingga pemerintah daerah.
Koordinasi ini memastikan bantuan diterima secara merata dan tepat waktu oleh keluarga penerima manfaat.
Wilayah Prioritas Penyaluran
Distribusi bantuan dilakukan di seluruh wilayah Indonesia, dengan prioritas pada daerah yang mengalami peningkatan jumlah KPM.
Tercatat beberapa provinsi mendapatkan tambahan penerima, seperti Papua sebanyak 10,8 ribu KPM, Nusa Tenggara Timur (NTT) 48,4 ribu KPM, dan Sulawesi Tengah 9,1 ribu KPM.
Daerah dengan Penerima Terbanyak
Sementara itu, wilayah dengan jumlah penerima terbesar masih didominasi Pulau Jawa, yaitu Jawa Barat (3,342 juta KPM), Jawa Timur (3,067 juta KPM), dan Jawa Tengah (3,003 juta KPM).
Data ini menunjukkan konsentrasi bantuan pada daerah dengan populasi tinggi dan kebutuhan pangan besar.
Cara Mengecek Status Penerima
Masyarakat dapat memeriksa status penerima melalui situs resmi cekbansos.kemensos.go.id atau aplikasi SIKS-NG (Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation).
Dengan memasukkan data sesuai KTP, penerima dapat mengetahui kelayakan serta lokasi pengambilan bantuan secara langsung.
Panduan dan Tips Bagi Penerima
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk memeriksa status secara berkala karena pencairan dilakukan bertahap.
Selain itu, masyarakat diingatkan untuk waspada terhadap informasi palsu dan hanya mengikuti pengumuman resmi dari pemerintah.
Saat mengambil bantuan, penerima diminta membawa KTP atau Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) sebagai bukti identitas.
Dampak dan Harapan Program
Melalui program ini, pemerintah berharap masyarakat dapat menjaga stabilitas ekonomi rumah tangga serta mengurangi beban biaya hidup di tengah kenaikan harga bahan pokok.
Bantuan ini juga menjadi bentuk nyata komitmen negara dalam mendukung kesejahteraan sosial masyarakat.
Dengan hadirnya Bansos Pangan Tambahan 2025, pemerintah mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi aktif menjaga ketahanan pangan nasional.
Bagi yang belum terdaftar, sebaiknya segera melakukan pengecekan melalui situs resmi agar tidak tertinggal dalam program bantuan yang sangat bermanfaat ini. (*)