DALAM rangka mewujudkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas hasil bumi dan keselamatan dalam menjalani hidup berdampingan dengan Gunung Merapi, Pemerintah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menggelar tari kolosal.
Kegiatan yang diberi nama Kirab Ageng Merti Bumi Merapi itu menampilkan 1.500 penari dari berbagai usia. Mereka menari di Lapangan Bumijo, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Minggu (28/7) lalu.
Tampilnya ribuan penari tersebut tercatat dalam rekor Museum Rekor Indonesia (Muri), dengan jumlah penari kolosal baru terbanyak.
Baca juga: Sebanyak 72 Pelaku UMKM Meriahkan Festival IKM 2024 di Klaten, Jateng
Ajang budaya tersebut dimulai dengan kirab gunungan hasil bumi, dari desa-desa yang ada di wilayah Kecamatan Kemalang. Usai berdoa bersama, masyarakat langsung tumpah ruah memperebutkan hasil bumi yang diarak. Kegiatan dilanjutkan dengan penampilan tari kolosal baru klinting dan penerimaan piagam rekor Muri.
Bupati Klaten, Sri Mulyani, yang hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan kekagumannya terhadap penyelenggaraan Kirab Ageng Merti Bumi Merapi, yang menghadirkan 1.500 penari.
Menurutnya, hal tersebut menunjukkan semangat masyarakat, khususnya di lereng Gunung Merapi, dalam memelihara dan melestarikan seni budaya.
Baca juga: Menparekraf Sebut Solo Menari 2024 Turut Pacu Ekosistem Ekonomi Kreatif di Jateng
“Saya merasa kagum dengan semangatnya pegiat seni di Kemalang, sampai bisa tercatat dalam rekor Muri. Ini wujud semangat masyarakat dalam melestarikan seni budaya,” ungkapnya yang dirilis Pemprov Jateng, Senin (29/7).
Bupati juga menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan agenda budaya, yang melibatkan berbagai lapisan masyarakat tersebut. Apalagi, agenda tersebut turut menyemarakkan peringatan Hari Jadi ke- 220 Kabupaten Klaten.
“Kegiatan ini sekaligus memberikan hiburan bagi masyarakat. Apalagi sampai bapak-bapaknya ikut menari, luar biasa,” tutupnya. (SG-1)