SEBANYAK 28 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mendapat bantuan alat hibah teknologi tepat guna senilai Rp690 juta dari PT Pertamina (Persero).
Hibah teknologi tersebut diberikan kepada para Champion UMK Academy Pertamina tahun 2023 dan 10 besar peserta Pertapreneur Aggregator. Dan didistribusikan secara bertahap sejak akhir 2023.
Adapun bantuan yang diserahkan berupa mesin jahit, mesin potong, mesin diesel, mesin cetak pelet, alat pengolah makanan, penggiling kopi, dan peralatan produksi lainnya.
Baca juga: Pertamina Dampingi 1.237 UMKM Binaan Raih Sertifikasi Halal
“Hibah alat Teknologi Tepat Guna itu diberikan untuk mendorong UMKM naik kelas dan go global. Bantuan tersebut merupakan bentuk komitmen kami dalam mendorong UMKM untuk naik kelas,” ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso, dalam keterangan resmi yang dilansir bumn.go.id, Senin (11/3).
UMKM, lanjutnya, adalah urat nadi dan penopang perekonomian daerah dan nasional. Dukungan Pertamina diharapkan memacu pertumbuhan UMKM serta meningkatkan ekonomi keluarga dan masyarakat.
“Untuk itu Pertamina konsisten melakukan upaya pengembangan UMKM melalui program pelatihan, pameran, dan bantuan alat hibah teknologi. Agar para pelaku usaha dapat menghasilkan produk-produk yang berdaya saing tinggi, sehingga memiliki peluang yang besar untuk mengembangkan produk yang berorientasi pada ekspor,” katanya.
Lebih lanjut, Fadjar menjelaskan, UMK Academy merupakan program kompetisi bagi Mitra Binaan Pertamina. Program itu dirancang untuk mencetak UMK naik kelas, atau mampu meningkatkan kualitasnya.
Peserta UMK Academy memperoleh beragam pembinaan melalui empat kurikulum pengembangan yakni Go Modern, Go Digital, Go Online, Go Global.
Program tersebut, imbuhnya, berlangsung selama 5 - 6 bulan, di mana pada akhir program, pelaku usaha yang menunjukkan peningkatan dapat mengikuti seleksi lanjutan.
Seleksi itu berupa kurasi dari Nara Sumber Ahli untuk menentukan UMK Champion dan UMK Aggregator, atau UMKM yang mampu menjadi wadah kolaborasi dengan UMKM binaan lainnya.
Lancar dan meningkat
Salah satu penerima hibah dari kelas Go Modern, Sriyati mengungkapkan, kebahagiaannya menerima berbagai perlengkapan memasak yang dibutuhkannya.
“Peralatan tersebut sangat bermanfaat bagi kami, terlebih menjelang Ramadhan dan Idul Fitri, karena pesanan kue kering kami meningkat,” ungkap wanita pemilik Padma Bakery itu.
Sementara itu Runner-up Champion dari kelas Go Global, Nindita Nareswari, Pemilik Dapur S’Best mengaku, lebih disiplin menjalankan business plan setelah mengikuti UMK Academy.
Dia mengakui sesuai pendampingan UMK Academy, tahun ini S’Best akan mengikuti sertifikasi HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) untuk memuluskan ekspansinya ke Taiwan dan Tiongkok.
“Pembuatan sertifikat tersebut merupakan motivasi dari Pertamina dan para narasumber ahli di kelas Go Global, agar kami bisa segera melengkapi persyaratan guna kerja sama yang akan dijalin dengan importir dari Taiwan dan China,” ujar Nindita.
S’Best adalah produsen olahan khas Sumatera seperti pempek, amplang tenggiri, penganan stik tenggiri dan ikan gabus, serta pangsit ikan.
UMK Academy 2024
Melihat dari manfaat program UMK Academy, Fadjar menambahkan, Pertamina akan membuka program UMK Academy 2024 untuk menjaring UMKM-UMKM baru.
“Antusiasme dari Mitra Binaan Pertamina untuk selalu meningkatkan kualitasnya sangat tinggi. Kami berharap tahun ini semakin banyak UMKM ‘naik kelas’ bahkan mampu go global berekspansi ke pasar internasional,” jelasnya.
Dalam waktu dekat Pertamina juga akan kembali membuka pendaftaran UMK Academy 2024, dimana salah satu manfaatnya Hibah Teknologi Alat Produksi Tepat Guna bagi para Champion.
Komitmen Pertamina dalam mendorong UMKM sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 8 yakni pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta tenaga kerja penuh dan produktif.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (SG-1)