SokoKreatif

Rumah Atsiri Indonesia Berhasil Kenalkan Aromatic Wellnes ke Ranah Global

Dengan omzet mencapai Rp500 juta - Rp800 juta per bulan, Rumah Atsiri Indonesia bukan hanya menciptakan nilai ekonomi tetapi juga berperan aktif dalam memberdayakan masyarakat lokal

By Sokoguru  | Sokoguru.Id
08 Januari 2024

PERTAMA kali mengikuti ajang UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023, Rumah Atsiri Indonesia menuai banyak peluang untuk memasarkan produk wewangiannya ke masyarakat secara lebih luas. 

 

“Atsiri umumnya dikenal sebagai destinasi wisata di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah,” ujar Account Retail Manager Rumah Atsiri Indonesia, Novita Tyandini, seperti dilansir kabarbumn.com, Minggu (7/1).

 

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dengan adanya BRILIANPRENEUR, Rumah Atsiri jadi dikenal memiliki produk aromatic wellness. Saat ini, terdapat 62 jenis essential oil yang dipasarkan, yakni body fragrance dan room fragrance.

 

Hasil dari coaching

BRILIANPRENEUR merupakan sebuah upaya nyata dari Bank BRI Tbk. untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar mampu naik kelas dan go-global. Dalam kegiatan ini para pelaku UMKM yang menjadi peserta akan dibina dalam berbagai aspek demi pengembangan usaha mereka. 

 

Novita menjelaskan dengan kegiatan coaching, Rumah Atsiri sebagai brand yang sudah layak untuk diekspor menjadi mengerti langkah-langkah pengiriman ke luar negeri. Tak hanya itu, saran-saran terkait pengembangan usaha sangat membantu Rumah Atsiri dalam coaching yang dilakukan. 

 

Kesempatan untuk melakukan business matching pun ikut didapatkan dan membuat Rumah Atsiri memiliki peluang besar untuk menjajal pasar yang sangat luas hingga luar negeri.

 

Semenjak proses kurasi BRILIANPRENEUR, lanjutnya, manajemen Atsiri menjadi lebih mengetahui bahwa produknya memiliki kualitas sangat baik.

 

“Ajang seperti BRILIANPRENEUR bisa lebih sering dilaksanakan agar masyarakat luas bisa lebih mengetahui produk seperti Atsiri. Produk seperti Atsiri memang perlu diperkenalkan secara langsung. Sehingga, konsumen mampu merasakan langsung produk-produk Rumah Atsiri,” harap Novita.

 

Kini, Rumah Atsiri Indonesia bisa memproduksi 1-2 ton per pekan untuk berbagai produk dan  mepekerjakan hingga 180 orang  dari lingkungan  setempat.

 

Lebih lanjut, Novita menjelaskan, produk aromatic wellness dari Atsiri saat ini dipasarkan secara offline di Tawangmangu dan Sarinah Jakarta. Sementara, secara daring (online) produk-produk tersebut di atas telah dijajakan di berbagai marketplace.

 

Berdayakan masyarakat lokal

Pada 2018, Rumah Atsiri Indonesia bangkit kembali sebagai destinasi wisata edukasi yang unik, menawarkan pengalaman tak terlupakan dalam pembuatan minyak esensial dari tanaman khas Indonesia. Dibangun oleh Novita, Rumah Atsiri Indonesia bukan hanya tempat produksi minyak esensial, melainkan  juga merangkul konsep holistik dengan adanya restoran, taman berisi lebih dari 100 varietas tanaman, museum interaktif yang meraih penghargaan, workshop, dan fasilitas glamping.

 

Salah satu daya tarik utama Rumah Atsiri Indonesia adalah proses pembuatan minyak esensial yang dapat disaksikan secara langsung oleh pengunjung. Berbagai tanaman khas Indonesia, mulai dari sereh, lavender, hingga cengkeh, diolah dengan tekniik khas untuk menghasilkan minyak esensial berkualitas tinggi. Pengunjung dapat menyaksikan setiap tahapan produksi, memberikan nuansa edukatif yang menggugah rasa ingin tahu.

 

Tak hanya menjadi tempat produksi, Rumah Atsiri Indonesia juga bertransformasi menjadi pusat kegiatan dengan adanya restoran yang menyajikan kuliner berbahan dasar minyak esensial, memberikan pengalaman kuliner unik dan sehat bagi pengunjung. Taman yang luas menampilkan lebih dari 100 varietas tanaman menjadi tempat eksplorasi bagi para pengunjung yang ingin memahami keanekaragaman sumber daya alam Indonesia.

 

Selain itu, museum Rumah Atsiri Indonesia menjadi salah satu yang terbaik dengan pendekatan interaktif yang memikat pengunjung dari segala usia. Museum ini tidak hanya mengajarkan tentang proses pembuatan minyak esensial, tetapi juga menghadirkan keberagaman flora Indonesia melalui pameran yang menarik dan informatif.

 

Novita, sebagai penggagas Rumah Atsiri Indonesia, berharap dapat menjadikan tempatnya sebagai destinasi yang lebih dikenal secara luas, bahkan hingga ke pasar internasional. Melalui platform BRILIANPRENEUR, ia berkeinginan untuk memperkenalkan Rumah Atsiri Indonesia ke tingkat global, mewujudkan impian Bung Karno dalam konteks modern.

 

Dengan omzet mencapai Rp500 juta - Rp800 juta per bulan, Rumah Atsiri Indonesia bukan hanya menciptakan nilai ekonomi tetapi juga berperan aktif dalam memberdayakan masyarakat lokal. Novita berkomitmen untuk terus memanfaatkan kekayaan sumber daya dalam negeri, menjadikan Rumah Atsiri Indonesia sebagai wujud nyata dari perpaduan antara wisata edukasi, ekonomi kreatif, dan pelestarian warisan budaya.

 

Sebagai informasi, UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan HUT ke-128 BRI resmi ditutup oleh Direktur Utama BRI Sunarso pada 10 Desember 2023 di Jakarta Convention Centre (JCC).

 

Kegiatan itu berhasil mencatatkan dealing commitment melalui business matching senilai USD 81,3 juta dollar atau Rp1,26 triliun (dengan asumsi kurs Rp15.500,- per USD).

 

Sunarso berharap penyelenggaraan kegiatan itu dapat memberikan dampak positif dan meluas pada kemajuan, serta pengembangan kapasitas serta kualitas UMKM Indonesia.

 

“Upaya tersebut bukan hanya tentang peningkatan penjualan UMKM, tetapi juga merupakan langkah BRI dalam hal pemberdayaan finansial masyarakat serta peningkatan literasi keuangan yang akan membawa kita menuju masyarakat Indonesia yang lebih inklusif dan maju secara ekonomi”, pungkasnya. (SG-2)