SokoKreatif

Komunitas Kreatif di Jawa Timur Didorong Berkolaborasi Tingkatkan Sektor Parekraf

Komunitas yang sudah maju itu memiliki identitas dan visi misi yang jelas, dipercaya dan diyakini bersama. Selain itu, leadership juga harus kuat, transpran, komunikatif, ini sangat penting.
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
13 Februari 2024
Beberapa komunitas asal Surabaya menyambut meriah kehadiran Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo pada acara Nemuin Komunitas (NeTas) di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (11/2).  Dok. Kemenparekraf

KOMUNITAS-KOMUNITAS yang ada di Jawa Timur didorong untuk bersinergi dan berkolaborasi satu sama lain dalam meningkatkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. 

 

Agar dapat menjaga sinergi antarkomunitas tersebut salah satunya harus memiliki visi misi yang sama.

 

“Saya mendorong perkembangan komunitas kreatif di Surabaya, juga mengawal terbentuknya ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif yang kondusif di Surabaya. Saya ingin mengajak teman-teman komunitas semakin serius untuk memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf/Wakabaparekraf) Angela Tanoesoedibjo,  dalam acara Nemuin Komunitas (Netas), di Surabaya, Minggu (11/2), seperti dilansir kemenparekraf.go.id, Senin (12/2).

 

Baca juga: Kualitas Tata Kelola Wisata dan Ekraf Sidoarjo Perlu Ditingkatkan Agar Naik Kelas

 

Pada acara yang mengambil tema Peran Komunitas di Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun 2024 itu, Wamenparekraf mengatakan, saat ini Indonesia menghadapi bonus demografi dengan penduduk usia produktif yang terus berkembang hingga tahun 2030 sampai 2040 menuju Indonesia Emas Tahun 2045.

 

Kondisi itu menjadi kesempatan bagi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif agar mulai berkreasi demi meningkatkan perekonomian dan menyongsong Indonesia Emas 2045.

 

"Jadi, identitasnya harus jelas, visi misinya harus jelas yang kita percayai dan yakini bersama, itu dulu harus jelas. Selain itu, leadership juga harus kuat, transpran, komunikatif, ini sangat penting kalau saya lihat di komunitas yang sudah maju,” imbuhnya. 

 

Di acara yang sama, Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf I Gusti Ayu Dewi Hendriyani mengatakan, pihaknya memfasilitasi komunitas dalam meningkatkan kemampuan dalam mengelola sumber daya pariwisata dan ekonomi kreatif secara berkelanjutan melalui kegiatan Netas. 

 

“Kami berupaya memfasilitasi teman-teman komunitas yang hari ini hadir, yakni 35 komunitas yang ada kota Surabaya agar mereka dapat bersinergi dan berkolaborasi dalam kesempatan ini. Jadi, selain ajang diskusi, juga ajang bersinergi dan berjejaring,” tambahnya.

 

Sementara itu Ketua Generasi Pesona Indonesia (Genpi), Siti Chotijah mengatakan, Genpi merupakan salah satu wadah yang disediakan untuk menjaring komunitas yang tersebar di seluruh Indonesia dalam upaya mendorong pariwisata dan ekonomi kreatif dari mulai lingkup yang terkecil.

 

"Genpi terbentuk atas dasar semangat dari komunitas di daerah yang ingin memberikan kontribusi terhadap perkembangan pariwisata, khususnya dalam bidang promosi," katanya.

 

Di sisi lain,, Owner INDISCHE 1931 Coffee & Roastery sekaligus Content Creator Fahmi Adimara berharap antarkomunitas bisa lebih banyak berkolaborasi membuat event-event menarik.

 

“Tidak harus event besar, misalnya seperti kopi festival, kompetisi kecil-kecilan, yang bisa menjadi triger untuk pertumbuhan ekonomi kreatif lokal,” kata Fahmi. (SG-1)