SokoBisnis

10 Tips Sukses Memulai Usaha Ternak Kambing, Ada Hal Penting yang Harus Diperhatikan

Memulai usaha ternak kambing perlu memperhatikan jenis bibit, lokasi kandang ideal, menentukan pakan dan vitamin, kemudian jenis kambing hingga pemasaran.

By Pipin Lukmanul Hakim  | Sokoguru.Id
14 Maret 2025

Ilustrasi hewan ternak. Berikut cara memulai usaha ternak kambing agar sukses meraih penghasilan. (Foto/Freepik).

SOKOGURU - Negara Indonesia dengan kekayaan sumber daya alamnya, menawarkan peluang emas di sektor peternakan, khususnya ternak kambing.

Permintaan daging kambing kerap mengalami peningkatan, apalagi pada momen tertentu satu di antaranya jelang Hari Raya Idul Adha, menjadikan usaha ternak kambing sebagai pilihan ide bisnis menjanjikan.

Ternak kambing skala rumahan mungkin bisa opsi ideal untuk pemula, karena tidak memerlukan investasi modal yang besar, dan dapat dimulai dengan lahan yang terbatas.

Jika ingin memulai usaha ternak kambing skala rumahan, berikut langkah-langkahnya:

1. Perencanaan Modal Usaha yang Matang

Ini merupakan langkah awal yang krusial sebagai modal usaha secara detail. Modal awal akan mencakup biaya pembuatan kandang, pembelian ibit kambing berkualitas, pengadaan pakan yang berkualitas, obat-obatan, serta biaya operasional lainnya.

Besaran modal juga dapat bervariasi, mulai dari jutaan hingga puluhan juta rupiah, tergantung pada skala dan jenis kambing yang dipilih. Rencanakan keuangan yang cermat akan membantu mengelola arus kas dan meminimalkan risiko.

2. Lokasi Kandang Strategis

Pemilihan lokasi kandang yang tepat sangat penting untuk kenyamanan dan kesehatan hewan ternak.

Lokasi ideal yakni jauh dari pemukiman padat, memiliki akses ke sumber air bersih, dan mendapat sinar matahari yang cukup.

Selain itu, aksesibilitas lokasi juga perlu diperhatikan untuk memudahkan pengiriman pakan, dan distribusi hasil ternak.

3. Desain Kandang Optimal

Desain kandang yang baik akan berdampak langsung pada kesehatan, dan produktivitas kambing.

Kandang panggung sangat direkomendasikan, karena memudahkan untuk membersihkan kotoran, dan menjaga kelembaban.

Pastikan kandang memiliki ventilasi yang baik, pencahayaan alami yang cukup, dan dibangun dengan material yang kuat serta tahan kondisi cuaca.

4. Memilih Jenis Kambing

Tentukan jenis kambing akan dipelihara, apakah kambing potong atau kambing perah. Kambing Boer, Kacang, dan Jawa Randu ini populer untuk jenis potong.

Sementara kambing Etawa dan Saanen dikenal sebagai penghasil susu yang unggul. Jadi pilihlah jenis kambing yang sesuai dengan target pasar dan sumber daya yang tersedia.

5. Bibit Kambing Unggul

Kualitas bibit kambing sangat menentukan keberhasilan usaha. Pilihlah bibit dengan ciri-ciri unggul, seperti postur tubuh proporsional, bulu bersih dan mengkilap, mata jernih, dan memiliki nafsu makan yang baik.

Dapatkan bibit dari peternak terpercaya atau balai benih ternak resmi untuk memastikan kualitas genetiknya.

6. Manajemen Pakan dan Nutrisi Tepat

Pakan berkualitas merupakan faktor utama dalam pertumbuhan, dan produktivitas kami. Sediakan pakan terbaik dan konsentrat yang cukup.

Pastikan kebutuhan nutrisi kambing terpenuhi sesuai dengan usia dan fase produksi. Atur jadwal pemberian pakan secara teratur.

7. Perawatan Kesehatan Optimal

Kesehatan kambing harus menjadi prioritas utama. Lakukan vaksinasi secara terprogram untuk mencegah penyakit menular, berikan obat cacing secara berkala, dan segera isolasi kambing yang sakit. 

Perlu diingat, menjaga kebersihan kandang secara rutin merupakan langkah pencegahan datangnya penyakit.

8. Pengembangbiakan Efektif

Pahami siklus birahi kambing betina untuk melakukan perkawinan pada waktu yang tepat. Amati tanda-tanda birahi dan pantau perkembangan kebuntingan.

Berikan perawatan dan nutrisi ekstra pada induk bunting untuk memastikan kelahiran cempe yang sehat.

9. Perawatan Intensif Anak Kambing

Cempe yang baru lahir membutuhkan perawatan khusus, pastikan mereka mendapat kolostrum segera setelah lahir. Sediakan pakan khusus, dan lakukan penyapihan pada usia yang tepat.

10. Strategi Pemasaran

Usai kambing mencapai bobot jual, saatnya memasarkan hasil ternak untuk di jual langsung ke konsumen, bekerja sama dengan pedagang di pasar hewan, atau memanfaatkan platform online.

Pertimbangkan juga untuk menjual produk olahan, seperti susu kambing atau pupuk organik.