SOKOGURU, JAKARTA- Pemerintah memastikan seluruh unsur bergerak cepat untuk menjamin keselamatan warga dari bencana yang dipicu oleh fenomena cuaca ekstrem yang berdampak luas di sejumlah wilayah.
Presiden Prabowo Subianto juga memerintahkan percepatan penanganan tanggap darurat sejak hari pertama terjadi bencana alam di tiga provinsi, yaitu Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyampaikan hal itu kepada media di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat, 28 November 2025) pagi.
Baca juga: BMKG KELUARKAN PERINGATAN CUACA EKSTREM SEPEKAN: WILAYAH SIAGA HINGGA RISIKO BENCANA MENINGKAT
“Jadi sejak hari pertama terjadinya bencana, Bapak Presiden sudah perintahkan kepada kami Tim BNPB langsung bergerak dibantu TNI-Polri, Pemda aktif, dan untuk tanggap darurat itu tenda-tenda pengungsian terus makanan segala kebutuhan sehari-hari sudah dikirim,” ujarnya, seperti dikutip BPMI Setpres.
Menurut Pratikno, pengiriman bantuan mendesak kembali dilakukan atas arahan langsung Kepala Negara. Pemerintah menekankan pentingnya peralatan prioritas untuk mendukung efisiensi operasi tanggap darurat.
“Jadi yang dikirim hari ini atas perintah Bapak Presiden adalah kebutuhan yang sangat mendesak, misalnya alat komunikasi, perahu karet, kemudian genset listrik, itu hal yang juga sangat diperlukan untuk supaya pekerjaan-pekerjaan tanggap darurat ini semakin efisien,” imbuhnya.
Baca juga: Wagub Jabar Lirik Pesawat N219 PTDI untuk Tanggap Darurat Bencana: Jarak 6 Jam Jadi 35 Menit!
“Tim PU (Pekerjaan Umum) juga bergerak, karena beberapa lokasi titik itu putus, mulai dari tanah longsor, kemudian jalan yang tertimbun, dan lain-lain, itu juga sudah bergerak,” ujar Pratikno.
Ia mengatakan fenomena cuaca ekstrem yang terjadi dipicu siklon tropis senyar yang berdampak luas di sejumlah wilayah. Pemerintah telah mengaktifkan operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi potensi hujan di daratan.
“Perlu kita ketahui, ini adalah siklon tropis senyar yang memang sangat dahsyat, tetapi menurut BMKG sudah mulai menurun, oleh karena itu kita juga melakukan operasi modifikasi cuaca. Sudah mulai bisa diterbangkan untuk mengurangi curah hujan di daratan, sehingga nanti curah hujan kita bawa ke lautan. Ini juga dilakukan upaya-upaya semacam ini,” tambah Pratikno.
Baca juga: Bogor Diterjang Banjir dan Longsor, 33 Desa Terdampak dan 3 Orang Meninggal
Dalam kesempatan tersebut, Menko PMK juga menyampaikan pemerintah mewaspadai potensi siklon tropis koto yang berada di utara, meski diharapkan tidak memasuki wilayah Indonesia.
Seluruh elemen diminta memperkuat kewaspadaan dan menjaga kesiapsiagaan.
“Dan kemudian kita juga mengantisipasi karena ada siklon koto, tapi tempatnya di utara. Kita masih waspada, kita harapkan dia tidak akan masuk ke wilayah daratan Indonesia. Jadi sekali lagi, kita butuh dukungan dari semua pihak, rekan-rekan semuanya,” pungkasnya.
Bantuan ke tiga provinsi
Sementara itu, Sekretaris Kabinet (Seskab), Teddy Indra Wijaya, mengatakan, pengiriman bantuan terbaru dilakukan pada pukul 07.30 WIB dari Lanud Halim.
"Pagi tadi sekitar pukul setengah delapan pagi, telah diberangkatkan, atas instruksi langsung Bapak Presiden tadi malam kepada seluruh jajaran terkait, untuk memberangkatkan pagi ini empat pesawat: tiga pesawat Hercules, kemudian satu pesawat A400 yang awal bulan ini tiba di tanah air untuk terbang ke tiga provinsi yang terdampak bencana,” ujarnya.
Seskab menjelaskan keempat pesawat tersebut akan diterbangkan menuju bandara-bandara terdekat dari lokasi terdampak.
“Jadi akan ke Padang, Sumatera Barat, kemudian ke bandara terdekat di Tapanuli, itu tepatnya nanti akan ke bandara Silangit, Sumatera Utara, kemudian satu ke bandara di Banda Aceh dan Lhokseumawe Aceh Utara karena adalah bandara terdekat dengan lokasi terdampak,” ungkapnya.
Seskab menegaskan bahwa langkah ini bukan pengiriman pertama. Sejak awal bencana, Presiden Prabowo telah memberikan arahan tegas agar seluruh bantuan dikirimkan tanpa jeda.
Dalam beberapa hari terakhir, alur bantuan terus berlangsung melalui pesawat TNI maupun maskapai sipil. Seluruh kebutuhan yang dikirim disesuaikan dengan kondisi aktual di lapangan, berdasarkan komunikasi langsung pemerintah pusat dengan para kepala daerah.
Untuk memastikan akurasi kebutuhan, Presiden Prabowo dan jajaran terkait telah berkomunikasi langsung dengan pemerintah daerah. Seskab menyampaikan bahwa pemerintah pusat dan daerah terus berkoordinasi dan berkomunikasi terkait penanganan bencana tersebut.
“Kemarin sudah menghubungi langsung, menelpon langsung para kepala daerah di Sumatera Barat, kemudian Pak Masinton, kemudian Gus Irawan, Bupati Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan sudah dihubungi juga termasuk Gubernur Sumatera Utara dan Provinsi Aceh,” ucapnya.
Data dari para kepala daerah tersebut menjadi dasar bagi pemerintah dalam menentukan jenis bantuan yang dikirimkan pada pagi ini. Bantuan yang diterbangkan terdiri dari peralatan darurat hingga kebutuhan vital bagi evakuasi dan pemulihan cepat.
“Jadi hari ini diberangkatkan sesuai kebutuhan yakni tenda sebanyak sekitar 150, kemudian ada perahu karet karena sangat penting untuk evakuasi ada sekitar 64, kemudian genset, alat bantu listrik, kemudian yang terpenting juga alat komunikasi diberangkatkan sekitar 100 alat komunikasi ke sana agar signal komunikasi bisa dimulai kembali. Kemudian juga bahan makanan siap saji, kemudian tim medis dari TNI, kemudian juga dari Kementerian Kesehatan,” kata Seskab. (SG-1)