SokoBerita

BPKH Luncurkan Program 'UMKM Goes to Hajj' untuk Dorong Pelaku Usaha Ekspor ke Saudi

Program “UMKM Goes to Hajj” memberikan akses lebih mudah bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan tenaga kerja untuk mendaftar haji.

By Kang Deri  | Sokoguru.Id
24 Februari 2025
BPKH) bersama perbankan dan lembaga pembiayaan syariah, meluncurkan program inovatif bertajuk “UMKM Goes to Hajj”, yang bertujuan untuk membuka peluang ekspor bagi pelaku UMKM Indonesia di Jakarta, baru-baru ini. (Ist/BPKH)

JAKARTA, Sokoguru-BADAN Pengelola Keuangan Haji (BPKH), bersama perbankan dan lembaga pembiayaan syariah, meluncurkan program inovatif bertajuk “UMKM Goes to Hajj”, yang bertujuan untuk membuka peluang ekspor bagi pelaku UMKM Indonesia di Jakarta, baru-baru ini. 

Program ini juga memberikan akses lebih mudah bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan tenaga kerja untuk mendaftar haji.

Program ‘UMKM Goes to Hajj’ mengajak berbagai kelompok pengusaha, termasuk yang bergerak di bidang perhotelan, retail, serta ekspor-impor di Arab Saudi, untuk berperan dalam mendistribusikan produk UMKM ke pasar Arab Saudi. 

Baca juga: BPKH Diminta Tingkatkan Peran Lebih Optimal dalam Pelayanan Haji dan Umrah

Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan produk-produk unggulan Indonesia, terutama yang terkait dengan kebutuhan musim haji, dapat lebih mudah ditemukan oleh jemaah haji asal Indonesia di Tanah Suci.

Anggota Badan Pelaksana BPKH, Harry Alexander, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mendukung inovasi dan kolaborasi dalam ekosistem perhajian, termasuk dengan mengoptimalkan dana kelolaan untuk meningkatkan pendaftaran haji dari sektor UMKM. 

“UMKM memiliki peluang besar untuk turut serta dalam ekosistem perhajian, salah satunya dengan menyediakan makanan khas Indonesia, seperti rendang, yang bisa memenuhi kebutuhan jemaah haji,” ujar Harry.

Rendang Berpotensi untuk Tembus Pasar Global

Dalam kesempatan yang sama, Buya Anwar Abbas, Wakil Ketua Umum MUI dan Ketua PP Muhammadiyah yang membawahi UMKM, mengungkapkan produk Sumatera Barat, seperti rendang, memiliki potensi besar untuk menembus pasar global. 

Baca juga: Pemkot Yogyakarta Gelar Program Balik Kerja Bareng BPKH

“Potensi produk Sumatera Barat bukan hanya bumbu rendang, tapi juga berbagai bumbu khas lainnya yang dapat dipasarkan ke seluruh dunia,” tambahnya. 

Ia juga menyebutkan bahwa PP Muhammadiyah memiliki 24 cabang di seluruh dunia yang dapat dijadikan saluran promosi dan distribusi bagi produk HIPERMI (Himpunan Pengusaha Randang Minang Indonesia).

Syukriah, Kepala Kanwil DJPb sekaligus Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan RI Satu Sumbar, menambahkan bahwa DJPb memiliki peran strategis dalam mengembangkan potensi ekonomi daerah, termasuk sektor bumbu dan rendang yang sangat erat kaitannya dengan petani di Sumatera Barat. 

“Industri bumbu rendang membutuhkan bahan baku yang berasal dari petani, sehingga mengembangkan industri ini akan mendukung kesejahteraan masyarakat Sumatera Barat,” ujarnya.

Endrizal, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, juga menegaskan dukungannya terhadap program ini.

Baca juga: Kemendag dan Google Luncurkan Gemini Academy untuk Dukung UMKM Go Global

 “Pemerintah Provinsi Sumatera Barat siap mendampingi dan mendukung kelancaran program UMKM Goes to Hajj. Kami akan mengerahkan dinas dan tenaga pendamping untuk memastikan semua berjalan dengan baik,” ujar Endrizal.

Dengan sinergi antara berbagai pihak, program “UMKM Goes to Hajj” diharapkan dapat memperluas pasar produk UMKM Indonesia, sekaligus membantu pelaku UMKM dalam mewujudkan impian untuk menunaikan ibadah haji.(SG-2)