SokoBerita

BMKG KELUARKAN PERINGATAN CUACA EKSTREM SEPEKAN: WILAYAH SIAGA HINGGA RISIKO BENCANA MENINGKAT

Update sepekan! BMKG peringatkan cuaca ekstrem sepekan ke depan. Hujan lebat, angin kencang, potensi bencana meningkat. Pantau info terkini di kanal resmi BMKG.

By Ulfah Wafa Almubarokah  | Sokoguru.Id
14 November 2025
<p>BMKG keluarkan peringatan cuaca ekstrem. Simak wilayah terdampak dan imbauan resmi untuk tetap waspada.</p>

BMKG keluarkan peringatan cuaca ekstrem. Simak wilayah terdampak dan imbauan resmi untuk tetap waspada.

SOKOGURU- Peringatan resmi kembali diumumkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait meningkatnya potensi gangguan cuaca di berbagai wilayah Indonesia.

Dalam laporannya, BMKG menegaskan bahwa masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan karena dalam sepekan ke depan terjadi penguatan faktor atmosfer berskala global hingga lokal yang dapat memicu cuaca ekstrem.

Informasi dari bmkg ini menjadi perhatian luas karena kaitannya dengan potensi banjir, tanah longsor, dan angin kencang yang kerap muncul saat dinamika cuaca tidak stabil.

Peringatan mengenai gempa hari ini juga terus dipantau masyarakat, meski fokus utama saat ini berada pada potensi hujan lebat dan angin kencang.

Laporan berkala dari bmkg menjadi pedoman utama publik, termasuk nelayan, pengguna transportasi, serta masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor.

Lonjakan pencarian seperti bmkg, gempa hari ini, prakiraan hujan, hingga potensi angin kencang di internet menunjukkan bahwa masyarakat membutuhkan informasi akurat dan terbaru agar dapat melakukan langkah mitigasi lebih dini.

Dengan semakin aktifnya fenomena atmosfer seperti siklon tropis, gelombang Kelvin, MJO, dan Rossby, BMKG menilai bahwa peningkatan risiko bencana hidrometeorologi tidak dapat diabaikan.

Maka dari itu, pembahasan rinci sepekan ke depan menjadi sangat penting untuk dipahami masyarakat agar kewaspadaan tetap terjaga, terlebih ketika bmkg mengeluarkan pembaruan resmi dan peringatan dini.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menegaskan bahwa kondisi atmosfer menunjukkan peningkatan signifikan terhadap potensi cuaca ekstrem.

BMKG menyebutkan bahwa potensi hujan dengan intensitas tinggi hingga sangat tinggi dapat memicu bencana hidrometeorologi di berbagai wilayah Indonesia dalam sepekan.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menyampaikan bahwa peningkatan intensitas hujan dipengaruhi oleh aktivitas dinamika atmosfer berskala global hingga lokal yang sedang bekerja secara bersamaan.

 “Beberapa faktor utama yang berperan pada dinamika cuaca periode ini antara lain Siklon Tropis FUNG-WONG, aktivitas Madden, Julian Oscillation (MJO), serta gelombang atmosfer Kelvin dan Rossby Ekuator yang diprediksi masih aktif di wilayah Indonesia hingga pertengahan November 2025,” kata Guswanto di Jakarta, Senin (10/11).

Fenomena Siklon Tropis FUNG-WONG yang berada di Laut Filipina timur menjadi salah satu pemicu meningkatnya pembentukan awan hujan dan kecepatan angin.

Dampak tidak langsung ini dirasakan di Kalimantan Utara, Sulawesi, Maluku, hingga Papua bagian utara.

Sementara kombinasi MJO fase 5 dan gelombang atmosfer aktif memperluas area pembentukan awan konvektif di wilayah barat, tengah, dan timur Indonesia.

Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, menyampaikan prediksi cuaca ekstrem dengan cakupan wilayah yang lebih luas pada periode 10–16 November 2025. Pada 10–12 November, hujan sedang hingga lebat berpotensi terjadi di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua, DKI Jakarta, DIY, Bali, dan Nusa Tenggara.
BMKG juga mengeluarkan kategori SIAGA untuk potensi hujan lebat–sangat lebat di wilayah Aceh, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Pegunungan, dan beberapa wilayah lainnya.

Di sisi lain, potensi angin kencang perlu diwaspadai di Banten, Bengkulu, Lampung, NTB, dan Sumatra Barat. Memasuki periode 13–16 November 2025, hujan lebat–sangat lebat diprakirakan kembali terjadi di beberapa wilayah penting seperti Bengkulu, Jawa Barat, DIY, Jawa Timur, NTB, NTT, Kalimantan, Sulawesi Selatan, dan Papua.

BMKG juga menyoroti potensi gelombang tinggi yang perlu diperhatikan oleh nelayan di Samudra Hindia barat Sumatra–selatan Jawa, Laut Banda, Laut Flores, dan Laut Arafura.

Selain itu, peningkatan pencarian mengenai gempa hari ini menunjukkan bahwa masyarakat memantau seluruh informasi geologi dan meteorologi secara bersamaan, meskipun fokus utama laporan ini adalah cuaca ekstrem.

Dalam imbauannya, BMKG meminta masyarakat untuk menghindari aktivitas di ruang terbuka ketika hujan petir terjadi, menjauhi bangunan rapuh, mengamankan saluran drainase agar berfungsi optimal, dan waspada terhadap perubahan cuaca tiba-tiba.

Peringatan cuaca ekstrem sepekan ke depan yang disampaikan BMKG menjadi perhatian serius bagi seluruh wilayah Indonesia.

Dengan penguatan fenomena atmosfer berskala global dan regional, potensi hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi perlu diwaspadai secara berkelanjutan.

Masyarakat diimbau selalu mengikuti pembaruan prakiraan cuaca melalui kanal resmi bmkg, memantau potensi gempa hari ini, dan memastikan langkah mitigasi dilakukan sejak dini.

Informasi ini bersifat umum dan bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat dalam menghadapi dinamika cuaca yang mungkin berubah secara cepat dan ekstrem.(*)