SOKOGURU - Ketegangan di Timur Tengah kembali memuncak, setelah Iran mengalami serangan mendadak dari Israel, pada Jumat (13/6) dini hari waktu setempat.
Insiden ini menewaskan sejumlah petinggi militer Iran, termasuk Kepala Staf Angkatan Bersenjata Militer Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, dan Komandan Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC), Mayor Jenderal Hossein Salami.
Namun, di tengah gempuran tersebut justru kekuatan militer Iran menunjukkan ketangguhan yang mencengangkan.
Balasan dari Teheran yang Tak Terduga
Meski Israel berhasil menargetkan sejumlah pimpinan tertinggi militer Iran, Teheran dengan cepat melancarkan serangan balasan yang membuat Israel diduga kewalahan.
Baca Juga:
Menurut seorang pakar dari Quincy Institute for Responsible Statecraft, Trita Parsi, sebuah lembaga thin tank di Amerika Serikat yang berfokus pada kebijakan luar negeri, Israel tampaknya meremehkan kemampuan Iran.
Pernyataan ini menggarisbawahi, jika Iran mampu pulih dan merespons dengan cepat meski kehilangan tokoh militer penting mereka.
"Mereka (Israel) meremehkan kemampuan Iran yang menyusun kembali kekuatan setelah Israel berhasil menargetkan pimpinan tertinggi militer Iran, dan berhasil membunuh beberapa di antara mereka," kata Parsi.
Mengenal Kekuatan Militer Israel
Israel dikenal memiliki kemampuan tempur yang sangat mumpuni. Dilansir dari Globalfirepower, Israel menduduki peringkat ke-15 dalam kekuatan militer global.
Negara ini diperkuat dengan 611 unit jet tempur, dan 48 helikopter serang. Anggaran militer Israel cukup fantastis, yakni mencapai US$31 miliar.
Militer Israel juga mengandalkan taktik pasukan darat dan udara reguler yang kuat, bahkan dianggap superior di kawasan tersebut.
Hampir seluruh peralatan militer Israel berasal dari pasokan Amerika Serikat (AS), dan negara-negara Eropa, yang didukung teknologi mutakhir AS serta Eropa, dengan industri pertahanan domestik yang canggih.
Meski ukurannya kecil, Israel memiliki jumlah pasukan yang signifikan, terdiri dari sekitar 170.000 personel aktif, dan 400.000 pasukan cadangan.
Kendati jumlah ini lebih sedikit jika dibandingkan dengan Iran, pasukan Israel telah teruji dalam berbagai konflik regional.
Kekuatan Militer Iran
Meski Israel unggul dalam sejumlah aspek, rupanya kekuatan Iran tidak boleh dipandang sebelah mata. Menurut catatan AP News, Iran memiliki keunggulan demografis dan geografis yang signifikan.
Dengan populasi 88 juta jiwa dan luas wilayah 1,6 juta kilometer persegi, Iran jauh lebih besar dibandingkan Israel yang hanya memiliki 9 juta penduduk dan luas 22.000 kilometer persegi.
Dalam peringkat Globalfirepower, tercatat kekuatan militer Iran berada di posisi ke-16, sedikit di bawah Israel.
Iran juga dikenal memiliki pasukan tempur militan. Pasukan regulernya berjumlah sekitar 600.000 personel dengan perlengkapan standar. Sementara Garda Revolusi memiliki sekitar 200.000 personel yang terbagi ke dalam berbagai divisi.
Peralatan militer Iran adalah campuran dari berbagai sumber, termasuk pasokan dari Uni Soviet dan Amerika Serikat sebelum Revolusi Islam 1979, ditambah dengan tambahan dari Rusia yang lebih baru.
Iran juga memiliki kemampuan produksi UAV (Pesawat Udara Tanpa Awak), yang canggih, seperti pesawat serang Shahed, yang sudah dijual dalam jumlah besar ke Rusia untuk digunakan dalam perang di Ukraina.
Secara spesifik, Iran memiliki 188 pesawat tempur, 6 tanker udara, 128 helikopter, dan 13 helikopter serang.
Untuk kekuatan darat, Iran memiliki 65.825 kendaraan lapis baja, 392 artileri berpenggerak otomatis, 2.070 artileri tarik, dan 1.517 roket pendorong.
Di sektor angkatan laut, Iran unggul dengan 25 kapal selam, 7 fregat, 21 kapan patroli, dan tiga korvet.
Melihat perbandingkan kekuatan ini, potensi konflik antara kedua negara Timur Tengah ini diperkirakan akan berjalan alot.
Meski secara anggaran militer Iran hanya sekitar setengahnya dari Israel, semangat juang militer dan warga Iran tidak bisa diabaikan.(*)