SOKOGURU - Pada perdagangan Kamis, 19 Juni 2025, IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) mencatatkan koreksi tajam, turun 1,96% atau 139,15 poin ke level 6.968,64, meninggalkan zona psikologis 7.000.
Ini menjadi volume penurunan terbesar dalam beberapa waktu terakhir—menimbulkan kehebohan di kalangan investor!
Apa Penyebab IHSG Turun Drastis?
Geopolitik Global – Ketegangan Timur Tengah antara Israel dan Iran memicu kekhawatiran global, membuat investor asing melakukan aksi jual besar.
Kebijakan The Fed & BI – The Fed mempertahankan suku bunga tinggi, begitu juga BI, menghambat aliran dana masuk dan membuat IHSG rentan koreksi.
Net Sell Asing, Investor asing mencatat jual bersih sekitar Rp1,25 triliun, memukul sektor perbankan dan bahan baku paling parah.
Baca Juga:
Saham-saham Terlemah Hari Ini
Sektor transportasi & logistik: turun hingga 3,84%
Sektor barang baku: anjlok 3,76%
Rata-rata sektor lainnya: turun 1,5–2%, seperti teknologi, energi, keuangan, properti, dan industri
Top Losers asing:
BBRI: −Rp525 miliar
ANTM: −Rp235 miliar
BMRI: −Rp170 miliar
Indikator dan Tren IHSG
Hari ini, IHSG terperosok di angka 6.968,64, tertinggi di 7.115 dan terendah di 6.935.
Indeks LQ45 turun 2,26% ke posisi 774,81.
Penurunan mingguan mencapai −3,27%, dan sejak awal tahun sudah minus 1,57%.
Dari aspek teknikal, beberapa analis melihat IHSG tengah memasuki fase bearish consolidation dan berpeluang menguji support di 6.900–6.920.
Apakah Ini Momentum Beli?
Momen saat IHSG turun seperti ini bisa jadi peluang emas untuk masuk, terutama di saham unggulan (blue chips):
Saham berkualitas di sektor defensif seperti consumer staple atau telekomunikasi bisa jadi incaran.
Investor agresif bisa mencari entry point di saham-saham yang sedang turun drastis tapi fundamental masih kuat.
Namun, trader sebaiknya tetap waspada, perhatikan data global dan kondisi geopolitik yang masih tak menentu.
Strategi Cerdas Hadapi IHSG yang Turun
Strategi Penjelasan
Beli Sebagian Masuk secara bertahap (averaging down), jangan langsung masuk 100%.
Cuan dari Volatilitas Gunakan trading harian: jual saat rebound dan beli di level support.
Hedging Ringan Pertimbangkan instrumen defensif seperti obligasi atau reksa pasar.
Pantau Sentimen Global Perdagangan malam AS dan data suku bunga dapat dipakai patokan besok.
Kesimpulan
IHSG hari ini jatuh hampir 2% ke bawah 7.000, dipicu oleh gejolak geopolitik, kebijakan moneter ketat, dan aksi jual asing besar-besaran.
Meski terlihat meresahkan, situasi ini bisa jadi momen strategis untuk membeli di level rendah, tentunya dengan perhitungan toleransi risiko dan strategi yang matang.
Selalu perhatikan data global, indikator teknikal, dan laporan harian sebelum mengambil keputusan. Tetap waspada, tetap bijak.(*)