SOKOGURU, BANDUNG: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus bergerak cepat untuk mengakselerasi proyek Bus Rapid Transit (BRT) yang digadang-gadang menjadi solusi transportasi publik modern sekaligus pendongkrak sektor pariwisata.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, turun langsung meninjau kesiapan jalur dan infrastruktur BRT di Kota Bandung, pada Rabu (9/4).
Sejumlah titik strategis seperti Halte Alun-alun Jalan Asia Afrika, Gedung Koperasi Jalan Otista, Museum Sri Baduga di Jalan BKR, hingga kawasan kuliner Ceu Mar di Jalan Naripan, Kota Bandung, menjadi lokasi pemantauan.
“Kita sedang memetakan wilayah terdampak jalur BRT. Ada jalur yang menggunakan marka cat sebagai pembatas, dan ada juga yang menggunakan separator beton agar jalur BRT benar-benar steril,” jelas Farhan.
Baca juga: Wisata Sawah di Jantung Kota Bandung, Gagasan Segar dari Wali Kota Farhan
Wali Kota Bandung Farhan meninjau kesiapan jalur dan infrastruktur BRT di Kota Bandung, pada Rabu (9/4). (Ist.Pemkot Bandung)
Menurut Farhan, proyek ini tak sekadar menghadirkan moda transportasi massal, tapi juga memperhatikan aspek kenyamanan dan keamanan penumpang.
Pemkot bahkan berencana memberikan perlindungan tambahan dengan menutup halte menggunakan pagar besi saat malam hari untuk mencegah penyalahgunaan fasilitas umum.
Baca juga: Wali Kota Bandung Pastikan Liburan Lebaran Aman dan Nyaman bagi Wisatawan
“Halte akan kami jaga kualitas dan keamanannya. Saat malam ditutup agar tidak dijadikan tempat menginap atau toilet umum,” tegasnya.
Konsep BRT Disinergikan dengan Destinasi Wisata
Menariknya, konsep BRT juga disinergikan dengan pengembangan destinasi wisata di Kota Bandung.
Sejumlah halte dirancang berada dekat dengan titik-titik wisata favorit, seperti kawasan Museum Sri Baduga di Tegal Lega dan pusat kuliner legendaris Ceu Mar.
Baca juga: Bandung Siap Sambut Wisatawan, Wali Kota Tinjau Kesiapan Destinasi Wisata
“Dengan BRT, akses ke tempat wisata dan kuliner menjadi lebih mudah dan nyaman. Ini diharapkan bisa meningkatkan kunjungan wisatawan dan geliat ekonomi warga sekitar,” ungkap Farhan.
BRT Bandung direncanakan akan beroperasi setiap hari dari pukul 06.00 hingga 22.00 WIB.
Kehadiran BRT bukan hanya menjawab tantangan mobilitas kota, tapi juga menjadi bagian dari wajah baru Bandung yang lebih ramah wisatawan, tertata, dan berkelanjutan. (SG-2)