SOKOGURU — Pasar saham kembali bergairah dengan kabar mengejutkan: saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (kode: PSAB) melonjak drastis dan locked auto rejection atas (ARA) dua kali berturut-turut!
Lonjakan ini dipicu oleh kenaikan signifikan harga emas dunia, yang turut mendorong minat investor.
Menurut analisis dari kanal YouTube Muhammad Ravis, saham PSAB menunjukkan performa luar biasa sejak Jumat lalu.
Dibuka dengan open gap sekitar 6%, saham ini langsung meroket dan akhirnya terkunci ARA pada sore hari.
Apa Pemicu Utamanya?
Kenaikan harga emas global menjadi pemicu utama lonjakan PSAB. Grafik XAU/USD (harga emas dunia) menunjukkan tren kenaikan tajam pada pekan sebelumnya, mendorong saham-saham sektor tambang logam ikut terkerek.
Volume Transaksi Fantastis
PSAB mencatat volume transaksi fantastis:
- 9,6 juta lot
- Nilai transaksi mencapai Rp445 miliar
- Menempati peringkat ke-3 dalam top volume, dan peringkat ke-1 frekuensi transaksi
Diakumulasi Investor Asing
Yang lebih menarik, PSAB juga masih diakumulasi oleh investor asing, dengan nilai net buy mencapai Rp52 miliar.
Broker asing seperti AK dan CC tercatat aktif membeli, sementara pihak penjual didominasi oleh YP dan ZP.
Apakah Masih Bisa Naik Lagi?
Ravis mengingatkan bahwa meskipun tekanan beli kuat dan akumulasi asing tinggi, investor tetap harus berhati-hati.
Harga emas dunia menunjukkan sinyal potensi koreksi, yang bisa berdampak langsung pada pergerakan PSAB.
"Jika harga emas dunia koreksi, PSAB bisa ikut terkoreksi. Namun kalau tren naik berlanjut, potensi open gap up esok hari masih terbuka," ujarnya.
ATH Masih Jauh
Meski naik signifikan, PSAB belum mencetak All Time High (ATH). Saat ini, harga saham PSAB berada di kisaran Rp486, masih jauh dari rekor tertingginya yang pernah menyentuh Rp600-an.
Kesimpulan
Saham PSAB tengah dalam radar pelaku pasar, terutama karena akumulasi asing dan sentimen positif dari kenaikan harga emas.
Namun investor disarankan tetap bijak, selalu pantau pergerakan XAU/USD dan perhatikan sinyal distribusi. Jika Anda sudah cuan, tak ada salahnya take profit sebagian. (*)
