SOKOGURU - Hari Raya Idul Fitri merupakan momen merayakan hari kemenangan umat Islam setelah melaksanakan puasa selama satu bulan penuh.
Perlu diingat, di bulan Syawal terdapat waktu untuk menunaikan puasa enam hari. Menurut ulama, puasa Syawal memiliki keutamaan yakni mendapat pahala seperti puasa selama satu tahun.
Mungkin saja, masih ada yang bertanya-tanya apakah puasa 6 hari di bulan Syawal boleh dilaksanakan tidak berurutan?
Puasa Syawal merupakan puasa sunah yang dilakukan selama 6 hari di bulan Syawal setelah Hari Raya Idul Fitri.
Berdasarkan kalender tahun 2025 yang dirilis Kementerian Agama (Kemenag) tanggal 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin, 31 Maret yang sekaligus bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri.
Itu artinya, 2 Syawal 1446 H jatuh pada Selasa, 2 April 2025 sekaligus menjadi waktu umat Islam bisa melaksanakan puasa Syawal. Dan batas akhir bulan Syawal adalah Senin, 28 April 2025.
Pendakwah Ustadz Abdul Somad (UAS) menjelaskan, cara pengerjaan puasa enam hari di bulan Syawal.
UAS menyebut, puasa Syawal yang dihukumi sunah ini penting dilaksanakan umat Islam setelah bulan Ramadan.
Menurut Ustadz Abdul Somad, pelaksanaan puasa Syawal juga boleh dilakukan secara berurutan maupun terpisah.
Hanya saja pelaksanaan puasa Syawal harus dilaksanakan oleh Muslim di sepanjang bulan Syawal.
"Di awal boleh, di tengah, di akhir bulan boleh. Dikerjakan berturut-turut maupun terpisah sama-sama boleh," kata Ustadz Abdul Somad, seperti dikutip dari channel YouTube Cahaya Islam.
Meski begitu, UAS mengimbau semakin cepat suatu amalan dikerjakan, termasuk puasa Syawal makan akan semakin baik.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, jika ada yang memiliki utang puasa lebih baik melunasi atau qadha puasa Ramadan dulu, setelah itu baru menunaikan puasa Syawal.
"Paling afdhol bayar dulu utang puasa, baru puasa Syawal. Namun mendapat Mazhab Syafi'i kerjakan saja qadha puasa enam hari di bulan Syawal otomatis dapat pahala puasa sunnah Syawal," kata Abdul Somad.
Hal tersebut, berlaku bagi perempuan yang berhalangan haid maupun kaum adam musafir atau sakit selama bulan Ramadan.
Apabila umat Islam melaksanakan qadha di bulan Syawal bertepatan di hari Senin atau Kamis, maka mendapatkan tiga pahala sekaligus.
Tiga pahala itu yakni qadha puasa lunas 1 hari, dapat bonus pahala sunah Syawal, dan pahala puasa sunah Senin atau Kamis.
Cara niatnya cukup mengucap satu niat puasa qadha tanpa menyebutkan niat puasa Syawal atau puasa Senin-Kamis.
"Niatnya cukup 1, saya niat puasa qadha besok hari lillahi ta'ala," ujar Ustadz Abdul Somad.
Perlu diingat, banyak sekali kerugian dari menunda-nunda amal. Itulah pendapat yang dipilih oleh ulama Madzhab Syafi'i dan sebagai ulama Madzhab Hambali.
Namun demikian, tidak juga larangan mengulurnya. Ia boleh mengulurnya hingga pertengahan bulan atau bahkan akhir bulan.