sokoguru.id—Mozzarella identik dengan makanan Italia. Keju itu memang lahir dari sana. Beragam makanan Italia disajikan dengan topping keju lumer di atasnya.

Kini tak hanya makanan Italia yang menggunakan topping mozzarella. Makanan Asia, seperti ramen pun mulai menggunakan keju itu sebagai topping. Di Indonesia, ada ayam geprek yang menggunakan mozzarella.

Meski berasal dari Italia, keju mozzarella lokal pun sudah bisa ditemukan di Indonesia. Salah satu yang memproduksi keju mozzarella lokal adalah Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan.

Dulu, KPBS Pangalengan terkenal dengan susu murni, permen susu, dan yogurtnya. Koperasi yang berdiri tahun 1969 itu pun mulai merambah ke produksi butter dan keju.

Proses pembuatan keju mozzarella KPBS Pangalengan menggunakan mesin steril. Susu sapi segar yang baru diperah langsung dimasukkan ke dalam tangki pasteurisasi. Dalam tangki itu, susu akan dipanaskan dengan suhu tinggi, sehingga bakteri jahat mati.

Susu hasil pasteurisasi kemudian ditambahkan starter dan diaduk, agar susu menggumpal menjadi keju. Proses itu pun memerlukan suhu 32°C selama 2 jam agar gumpalan keju yang terbentuk berterkstur halus.

Kemudian adonan keju itu direnggangkan menggunakan mesin pengaduk. Proses ini memerlukan waktu 10 menit dengan suhu 85°C. Tahapan inilah yang menghasilkan struktur keju mozzarella yang elastis.

Setelah memiliki tekstur yang elastis, keju mozzarella siap dicetak. Setelah dicetak keju pun dimasukkan ke dalam ruang pendingin agar mencapai suhu ruangan. Satu pack keju mozzarella KPBS Pangalengan ada yang berukuran 1 kg dan 250 gr.

Dalam sebulan, KPBS Pangalengan dapat memproduksi 12 ton keju mozzarella. Keju-keju itu menjadi produk andalan yang didistribusikan ke seluruh Indonesia. Produksi dan distribusi itu selaras dengan permintaan konsumen yang tinggi.