KOTA Bandung terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan melalui program inovatif Buruan Sae, sebuah inisiatif urban farming yang kini semakin berkembang pesat.
Salah satu buktinya terlihat di RW 03, Kelurahan Cipadung Kidul, Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung, yang sukses melakukan panen cabai rawit.
Dari Konsumsi Lokal hingga Pasar Hotel
Hasil panen kelompok Buruan Sae Sawargi tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumsi warga setempat, tetapi juga mulai merambah pasar yang lebih luas, seperti hotel-hotel dan masyarakat di sekitar wilayah tersebut.
Baca juga: Buruan SAE Bima Mandiri Raih Juara 1 Lomba Tingkat Kota Bandung
Langkah ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan lokal, tetapi juga memberikan nilai ekonomi bagi komunitasnya.
Selain bertani, kelompok ini mengelola budi daya maggot di area tanggul RW 03.
Maggot digunakan untuk pengelolaan sampah organik, menciptakan solusi ekologis sekaligus memperkuat konsep pertanian berkelanjutan.
Baca juga: Andil Buruan Sae, Kota Bandung, Jadi Tuan Rumah ASEAN Summer School
Dok.Pemkot Bandung.
Dukungan Kolaborasi dan Teknologi
Program Buruan Sae di RW 03 mendapat dukungan penuh dari kolaborasi antara Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung dan CSR Bank bjb.
Penjabat Wali Kota Bandung, A. Koswara, memberikan apresiasinya atas keberhasilan program ini, menekankan pentingnya inovasi untuk meningkatkan produksi.
"Jika ingin masuk ke pasar yang lebih luas, kita perlu menghitung biaya produksi dan efisiensinya. Dengan teknologi sederhana, hasil produksi dapat ditingkatkan lebih jauh," ujarnya saat mengunjungi RW 03, Jumat (27/12).
Dok.Pemkot Bandung.
Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, menambahkan bahwa RW 03 Cipadung Kidul merupakan salah satu dari 475 kelompok Buruan Sae terbaik di Kota Bandung.
Ia optimistis bahwa jika program ini diterapkan secara masif, Buruan Sae mampu mencukupi kebutuhan pangan lingkungan sekaligus membantu menekan inflasi.
Aplikasi Pencatatan untuk Konsistensi Panen
Keberhasilan Buruan Sae di RW 03 tidak lepas dari penggunaan aplikasi pencatatan yang dikelola DKPP.
Berkat sistem ini, kelompok tani di wilayah tersebut mampu mencatat hasil panen secara konsisten setiap minggu, memastikan efisiensi dan transparansi.
Program ini juga berdampak pada pengurangan ketergantungan masyarakat terhadap bahan pangan dari luar kota, sekaligus memperkuat ekonomi lokal.
Dengan sinergi bersama berbagai pihak, hasil Buruan Sae diharapkan dapat menjangkau pasar yang lebih luas, termasuk pusat perdagangan seperti pasar-pasar yang dikelola oleh Perumda Pasar.
Visi Bandung: Kota Jasa yang Tangguh Pangan
Program Buruan Sae sejalan dengan visi Bandung sebagai kota jasa yang tangguh secara pangan.
Keberhasilan ini membuktikan bahwa melalui kreativitas dan kolaborasi, Bandung mampu menciptakan solusi urban farming berkelanjutan yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Baca juga: Berkat Program Buruan Sae, Kota Bandung Jadi Tuan Rumah ASEAN Summer School
Dengan keberhasilan seperti ini, Buruan Sae bukan hanya sekadar program, tetapi juga menjadi inspirasi bahwa ketahanan pangan dapat dicapai melalui gerakan bersama.
Bandung telah membuktikan bahwa inovasi sederhana bisa menjadi jawaban atas tantangan urbanisasi dan ketahanan pangan. (SG-2)