BANDUNG, kota penuh kreativitas dan inovasi, baru saja merayakan Hari Jadinya yang ke-214 dengan memberikan panggung kepada para pegiat pertanian perkotaan melalui Lomba Buruan Sae tingkat kota.
Salah satu yang mencuri perhatian adalah Buruan Sae Bima Mandiri dari Kelurahan Cisaranten Bina Harapan, Kecamatan Arcamanik, yang berhasil meraih posisi puncak dalam kompetisi bergengsi tersebut.
Keberhasilan ini membawa mereka pulang dengan Piala Bakti Arunasita, simbol dedikasi dan kecintaan terhadap pertanian.
Baca juga: Andil Buruan Sae, Kota Bandung, Jadi Tuan Rumah ASEAN Summer School
Penghargaan yang Sarat Makna
Piala Bakti Arunasita bukan sekadar piala biasa. Nama penghargaan ini diambil dari bahasa Sanskerta, di mana “Bhakti” berarti pengabdian, dan “Arunasita” merujuk pada pertanian.
Makna filosofis yang dalam tersebut mencerminkan semangat dari para pegiat pertanian perkotaan di Bandung, yang terus berkomitmen mengembangkan ruang hijau produktif di tengah perkotaan.
Dengan semakin pesatnya perkembangan kota, ruang hijau menjadi kebutuhan yang mendesak.
Buruan SAE Bima Mandiri telah membuktikan diri sebagai garda depan gerakan ini dengan komitmen mereka dalam mengelola pertanian yang tidak hanya produktif tetapi juga berkelanjutan.
Lomba untuk Dukung Ketahanan Pangan
Lomba Buruan Sae ini diikuti oleh 30 kelompok dari seluruh kecamatan di Kota Bandung.
Diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, lomba ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan melalui konsep urban farming.
Kompetisi ini tidak hanya menjadi ajang unjuk kemampuan, tetapi juga kesempatan untuk memupuk kesadaran tentang pentingnya pertanian di tengah kota.
Proses penilaian dilakukan oleh tim juri yang bekerja keras selama lebih dari seminggu, dari 2 hingga 11 September 2024.
Baca juga: Hasil Panen Program 'Buruan Sae' Masuk Restoran dan Supermarket
Tim juri menilai beragam aspek, mulai dari inovasi dalam pengelolaan lahan hingga dampak positif terhadap lingkungan sekitar.
Lebih dari Sekadar Hadiah
Tidak hanya Bima Mandiri yang berkilau di acara ini. Buruan Sae Anggar Wangi dari Kecamatan Bojongloa Kidul berhasil meraih peringkat kedua, sementara peringkat ketiga disabet oleh Buruan SAE Paniisan dari Kecamatan Bandung Kulon.
Kedua kelompok ini juga menunjukkan dedikasi tinggi dalam mengembangkan pertanian perkotaan.
Selain piala, para pemenang mendapatkan hadiah uang tunai sebagai bentuk apresiasi atas usaha mereka.
Juara pertama membawa pulang uang tunai sebesar Rp 3.000.000, sementara juara kedua dan ketiga masing-masing mendapatkan Rp 2.000.000 dan Rp 1.000.000.
Baca juga: Warga Kota Bandung Tuai Panen dari Program 'Buruan Sae' di Kelurahan Jatihandap
Lebih dari itu, para pemenang juga mendapatkan piagam penghargaan serta paket berkebun dari DKPP Kota Bandung.
Semangat yang Menular
Kemenangan ini bukan hanya soal hadiah. Lebih dari itu, ini adalah bukti bahwa gerakan urban farming semakin diterima oleh masyarakat Bandung.
Gerakan ini memberikan dampak positif dalam hal ketahanan pangan, penghijauan kota, dan pemberdayaan masyarakat.
Buruan SAE Bima Mandiri, bersama dengan kelompok lainnya, telah menunjukkan bahwa dengan komitmen dan kerja keras, pertanian bisa tumbuh subur di tengah hiruk-pikuk perkotaan.
Program seperti ini bukan hanya mendukung ketersediaan pangan, tetapi juga memberikan inspirasi bagi masyarakat luas untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan menciptakan ruang hijau produktif di sekitar mereka.
Dalam perayaan hari jadi Kota Bandung, Buruan Sae Bima Mandiri menjadi simbol nyata dari pengabdian dan cinta terhadap bumi.
Ini adalah awal yang baik untuk masa depan Bandung yang lebih hijau, sehat, dan berkelanjutan.(SG-2)