SOKOGURU, BANDUNG - Persib sebenarnya menguasai jalannya laga di awal babak pertama.
Namun dominasi itu tak mampu dikonversi menjadi gol. Pandit Persib, Rizki Laelani menilai sektor finishing Persib sangat tumpul, meski punya dua peluang emas lewat Zulkifli dan Uilliam Barros. Keputusan di sepertiga akhir lapangan kerap terburu-buru dan kurang tajam.
Lini tengah yang seharusnya jadi pengatur ritme malah kehilangan arah setelah 30 menit pertama.
Duet Marc Klok dan Beckham Putra tak cukup kuat menahan agresivitas gelandang Port FC yang terus menekan.
“Persib butuh gelandang jangkar yang bisa memotong serangan lebih cepat dan menjaga stabilitas pertahanan,” kata Rizki Laelani pada Minggu, 6 Juli 2025.
Pertahanan Gampang Terbaca
Pertahanan Persib dinilai terlalu mudah terbaca. Gol pertama Port FC lahir dari tembakan luar kotak penalti yang sedikit membentur kaki Klok.
Namun, kesalahan dimulai dari ruang tembak yang terlalu bebas. “Lini belakang Persib kurang koordinasi saat transisi bertahan, terutama menghadapi pemain cepat seperti Bordin Phala,” ucapnya.
Ia juga mengkritisi minimnya variasi serangan yang dibangun Persib. Bola lebih sering diarahkan ke sisi sayap, namun tanpa perubahan ritme atau kejutan.
Hal ini membuat pertahanan Port FC mudah mengantisipasi. “Tanpa variasi, permainan Persib jadi mudah dipatahkan,” katanya.
Gagal Manfaatkan Dukungan Publik
Bermain di kandang sendiri seharusnya menjadi keuntungan, namun tekanan dari ekspektasi justru mempengaruhi mental pemain.
“Persib terlihat grogi setelah kebobolan, seolah tak mampu bangkit meski didukung ribuan Bobotoh,” ujarnya
“Persib punya potensi besar, tetapi mereka butuh pembenahan serius di lini tengah dan pertahanan. Tanpa kreativitas dan ketenangan di kotak penalti, mimpi ke final akan tinggal harapan,” ketanya lagi.
Baca Juga:
Tabel Analisis Per Lini – Persib Bandung vs Port FC (Piala Presiden 2025)
Lini | Aspek Dinilai | Sorotan Kelemahan | Catatan |
---|---|---|---|
Lini Depan | Finishing, Penempatan, Kombinasi Serangan | Tumpul, minim variasi, mudah ditebak lawan | “Uilliam Barros kerap sendirian, tanpa dukungan gelandang serang. Crossing belum efektif.” |
Lini Tengah | Kontrol Bola, Transisi, Pressing | Lemah di distribusi, mudah kehilangan bola, kalah duel udara | “Marc Klok dan Beckham tak mampu menjaga kestabilan ritme permainan.” |
Lini Belakang | Posisi Bertahan, Koordinasi, Blok Tembakan | Kurang solid, kurang cepat menutup ruang tembak, miskomunikasi saat situasi genting | “Gol pertama karena ruang tembak terlalu longgar. Port FC dengan mudah menciptakan peluang.” |
Kiper | Refleks, Komando, Positioning | Teja beberapa kali berjibaku, tapi gol defleksi dan penalti tak terbendung | “Teja tak bisa disalahkan penuh. Pertahanan depan justru tidak memberi perlindungan maksimal.” |
Strategi & Taktik | Pergantian Pemain, Variasi Taktik | Minim perubahan ritme, lambat membaca permainan lawan | “Port FC bermain efisien. Persib terlalu nyaman dengan skema awal yang gagal diadaptasi.” |