SOKOGURU, BANDUNG - Kabar kuat beredar jika Bandung dipastikan menjadi kota dengan dua klub peserta Liga 1 musim 2025/2026.
Selain Persib Bandung yang sudah menjadi ikon sepak bola Kota Kembang, kini hadir PSBS Biak yang memilih Bandung sebagai homebase mereka di musim depan.
Langkah PSBS Biak untuk menjadikan Bandung sebagai markas bukan hanya sekadar pilihan logistik, melainkan strategi dalam menghadapi ketatnya persaingan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Klub asal Papua tersebut bakal menggunakan Stadion Si Jalak Harupat di Soreang, Kabupaten Bandung, sebagai lokasi pertandingan kandang mereka.
Tak hanya itu, PSBS Biak juga disebut-sebut akan memanfaatkan Stadion dan Mes Sidolig sebagai tempat latihan dan hunian pemain.
Keputusan ini menimbulkan perhatian publik karena sejak lama fasilitas tersebut identik dengan Persib Bandung.
Diketahui, beberapa pemain Persib masih menempati mes Sidolig, bahkan sudah tinggal di sana sejak 2007.
Beberapa nama yang tercatat adalah Ahmad Jufriyanto, Robi Darwis, Kakang Rudianto, dan Rezaldi Hehanussa.
Namun, mulai Senin, 30 Juni 2025, mereka diminta untuk mengosongkan kamar karena akan digunakan oleh pemain PSBS Biak.
Kepastian penggunaan Sidolig oleh PSBS Biak masih dalam tahap pembicaraan. Hal ini disampaikan langsung oleh Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan.
“Oh nyewa, iya, tapi belum oke, belum dikonfirmasi,” ujar Farhan saat ditemui di Balai Kota Bandung pada Selasa, 1 Juli 2025.
Menurut Farhan, rencana penggunaan Stadion Sidolig bersifat sewa-menyewa.
Baca Juga:
Namun, hingga saat ini, belum ada konfirmasi final, termasuk soal besaran biaya sewa yang akan dikenakan.
“Bayar, bayar sewa. Nominal? Saya belum tahu,” katanya menegaskan.
Saat ditanya mengenai kemungkinan Persib kembali menggunakan Sidolig sebagai lokasi latihan, Farhan menjelaskan bahwa saat ini klub kebanggaan warga Jawa Barat itu telah memiliki fasilitas yang lebih memadai di kawasan Gedebage.
“Persibnya sudah enggak pakai Sidolig. Mereka sekarang sudah full di Gedebage. Sudah bagus lah. Kan sudah lihat dong, nonton Persib TV dong,” ujarnya sambil tersenyum.
Farhan juga mengakui bahwa meski beberapa fasilitas peninggalan Persib masih tersisa di area Sidolig, wewenang atas penggunaannya berada di tangan manajemen klub.
“Iya, ya enggak tahu, mereka kan sekarang perusahaan swasta. Kita udah enggak bisa ikut campur.” ungkapnya.
Meski begitu, Pemerintah Kota Bandung menyatakan keterbukaannya terhadap bentuk kerja sama yang mendukung perkembangan sepak bola nasional, termasuk upaya kolaboratif dengan klub-klub seperti PSBS Biak.
Farhan menegaskan bahwa selama kerja sama tersebut bersifat produktif, pihaknya akan memberikan dukungan. (*)