GELARAN World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali merupakan forum internasional yang mengajak semua pihak untuk berdiskusi dan berbagi ilmu serta praktik nyata dalam pengelolaan dan pengembangan sumber daya air.
Namun World Water Forum di Bali juga menjadi momen besar bagi Indonesia untuk menunjukkan dan mempromosikan kekayaan budaya serta pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Kita baru saja menyaksikan gala dinner dari World Water Forum. Luar biasa sekali kita lihat penampilan pelaku ekonomi kreatif yang menampilkan keunggulan Indoensia dari subsektor musik, seni pertunjukan, juga budaya serta tentunya kuliner kita," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, Minggu (19/5) malam.
Baca juga: Setelah Hadiri World Water Forum, Elon Musk Lanjut Luncurkan Starlink di Bali
Sandiaga mengatakan, para kepala negara dan delegasi sangat menikmati beragam sajian dalam acara yang turut dihadiri Presiden Joko Widodo. Mulai dari pertunjukan khas nusantara hingga hidangan tradisional.
Dimulai dari pakaian yang dikenakan oleh para tamu yang hadir. Presiden Jokowi hadir mengenakan kemeja lengan panjang warna cokelat dengan bahan tenun Sintang khas Kalimantan Barat.
Baca juga; Delegasi World Water Forum ke-10 Antusias Ikuti “Balinese Water Purification Ceremony”
Sementara untuk undangan lainnya hadir menggunakan kemeja bahan tenun Endek khas Bali.
Disuguhhkan Beragam Tarian Nusantara
Selama sesi acara, para tamu undangan juga disuguhkan dengan ragam tarian dengan koreografinya yang menarik. Mulai dari tarian khas Bali sebagai pembuka, tari Sumbawa, dan Melayu.
Kawasan Garuda Wisnu Kencana pada acara malam tersebut juga terlihat indah dengan penataan lampu dan layar LED yang menampilkan air sebagai elemen utama, yakni "Air untuk Kesejahteraan Bersama".
Air dinarasikan sebagai simbol yang memiliki kekuatan dalam mendorong perubahan, ketenangan, kekuatan, dan sumber kehidupan.
Makna ini tergambarkan dalam narasi, konfigurasi tari tradisi kontemporer, modern, dan akrobat kolosal yang berpadu dengan visual pada tebing dan lantai. Semuanya mereprentasikan semangat dari World Water Forum.
Sementara untuk hidangan, menu yang disajikan juga menunjukkan cita rasa khas Indonesia.
Baca juga: Delegasi World Water Forum ke-10 Antusias Ikuti “Balinese Water Purification Ceremony”
Mulai dari hidangan pembuka, sup, makanan utama, hingga makanan penutup. Para tamu diberikan sajian berupa pilihan menu seperti pepes kembang tahu, kerang panggang, soto kudus, steak belancang, garang asem, buntil daun pepaya, klappertaart, juga buah segar.
Semua menu tersebut dibuat untuk dapat menjadi pilihan mulai dari reguler, no beef, juga vegetarian.
Selama acara makan malam berlangsung, para kepala negara dan delegasi juga disuguhi penampilan dari para pengisi acara. Mulai dari aktor Reza Rahadian yang memberikan kejutan dengan menunjukkan kemampuannya bernyanyi.
Kemudian ada Teddy Adhitya, Tompi, Mawar de Jongh, Albert Fakdawer, GAC, RAN, serta Bulan Sutena. Mereka membawakan berbagai lagu yang membuat para tamu begitu terhibur.
"The look_, the feel, the sound, the taste, the smell, ditambah dengan keramahan khas Indonesia, benar-benar sangat terasa dalam suasana malam di bawah megahnya patung Garuda Wisnu Kencana," kata Sandiaga sebagaimana dilansir situs Kemenparekraf, Senin (20/5).
Menparekraf berharap penyelenggaraan event internasional dengan skala terbesar terakhir di tahun ini dapat memberikan kesan bagi para kepala negara dan delegasi.
World Water Forum ke-10 juga menjadi sarana promosi yang efektif terhadap penguatan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.
"Dan kita baru saja dapat konfirmasi dari World Water Council bahwa sudah tembus 50 ribu total kunjungan ke Bali, ini memecahkan rekor dari World Water Forum sendiri," kata Sandiaga.
Ia berharap secara substansi, World Water Forum ke-10 bisa dapat menghadirkan lebih banyak terobosan dari segi pengelolaan air yang lebih berkelanjutan. (SG-2)