PEMERINTAH Kota (Pemkot) Surabaya terus berinovasi untuk meningkatkan daya tarik pariwisata dan menciptakan peluang ekonomi baru bagi warga.
Salah satu upaya terbaru adalah revitalisasi kawasan Kota Lama Surabaya, dengan fokus pada pelestarian dan optimalisasi bangunan cagar budaya.
Revitalisasi Kawasan Bersejarah
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menjelaskan bahwa proyek ini bertujuan untuk menghidupkan kembali suasana tempo dulu di kawasan Kota Lama dengan mengoptimalkan fungsi bangunan cagar budaya.
Baca juga: Ribuan Anak PAUD dan SD Surabaya Unjuk Seni Kreativitas di 12 Pusat Perbelanjaan
"Kami ingin menawarkan pengalaman wisata yang menarik dan edukatif dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk pihak swasta," kata Eri sebagaimana dilansir situs Pemkot Surabaya, pada Kamis (6/6).
Kota Lama Surabaya, yang mencerminkan sejarah panjang perkembangan Kota Pahlawan dari abad ke-17 hingga ke-20, dibagi menjadi beberapa zona berdasarkan karakteristik bangunannya, yaitu Zona Eropa, Pecinan, Arab, dan Melayu.
Upaya revitalisasi ini diharapkan dapat mengembalikan kejayaan masa lalu sekaligus memperkuat identitas budaya kota.
Kolaborasi dalam Pengecatan Ulang
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata Kota Surabaya, Hidayat Syah, menyatakan bahwa pengecatan ulang bangunan cagar budaya di Zona Eropa merupakan bagian dari program pengembangan destinasi pariwisata terpadu.
"Kami bekerja sama dengan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP), BPBD, dan Satpol PP Kota Surabaya, serta mendapatkan dukungan material cat dari produsen," ujarnya.
Pengecatan ulang ini melibatkan lima bangunan cagar budaya di Zona Eropa, termasuk gedung PT. Arina Multikarya, gedung PT. Perkebunan Nusantara I regional 4, dua bangunan PT. Tjiwi Kimia di Jalan Rajawali, dan Gedung Internatio di Jalan Taman Jayengrono.
Baca juga: Surabaya Vaganza 2024: Perayaan Meriah dengan Semangat Sejarah dan Inovasi
Kolaborasi dengan program CSR Let’s Colour dari AkzoNobel menjadi bagian penting dari proyek ini, menunjukkan komitmen terhadap pelestarian cagar budaya.
Dukungan dan Dampak Ekonomi
Country Commercial Head PT. ICI Paints Indonesia (AkzoNobel Decorative Paints Indonesia), Yudhy Aryanto, menegaskan dukungan perusahaan terhadap upaya Pemkot Surabaya.
"Kolaborasi ini tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga mengembangkan potensi wisata untuk kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dengan pelestarian budaya yang berkelanjutan," ungkap Yudhy.
Baca juga: Wujud Peduli Penyandang Disabilitas, Pemkot Surabaya Gelar 'Konser Anak Istimewa'
Program ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Surabaya, membawa dampak positif bagi perekonomian lokal.
Dengan melibatkan berbagai pihak, Pemkot Surabaya berusaha menjadikan revitalisasi ini sebagai contoh sukses dari sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam melestarikan sejarah dan budaya.
Tantangan dan Harapan
Namun, proyek ini juga menghadapi tantangan. Keberhasilan revitalisasi tidak hanya tergantung pada pengecatan ulang, tetapi juga pada bagaimana menjaga dan merawat bangunan-bangunan ini di masa mendatang.
Penting bagi Pemkot Surabaya dan masyarakat untuk memastikan bahwa upaya pelestarian ini berkelanjutan dan tidak hanya menjadi proyek jangka pendek.
Dengan semangat kolaborasi dan komitmen kuat terhadap pelestarian budaya, Surabaya bertekad untuk menghidupkan kembali kejayaan Kota Lama.
Langkah ini diharapkan tidak hanya mempercantik kota, tetapi juga memperkuat identitas budaya dan sejarah Surabaya sebagai Kota Pahlawan yang kaya akan warisan budaya. (SG-2)