Pariwisata

Kemenparekraf Terus Kembangkan Potensi Pariwisata Indonesia Tengah dan Timur

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada tahun 2023 sekitar 11,6 juta orang dan Angka ini meningkat 98,3% dari capaian tahun 2022.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
15 Maret 2024
Kemenparekraf mendorong penguatan potensi pariwisata di wilayah Indonesia Tengah dan Timur dalam kegiatan Rapat Koordinasi Teknis Pengembangan Destinasi Pariwisata Wilayah II di Claro Hotel Makassar, Sulsel, baru-baru ini, (Ist/Kemenparekraf)

PEMERINTAH melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus mendorong penguatan pengembangan potensi pariwisata di wilayah Indonesia Tengah dan Timur.

 

Dalam merealisasikan hal tersebut, Kemenparekraf  melakukan penguatan kolaborasi antar stakeholder dalam kegiatan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Pengembangan Destinasi Pariwisata Wilayah II” di Claro Hotel Makassar, Sulawesi Selatan, baru-baru ini. 

 

Dalam keterangan yang dikutip situs Kemenparekraf, Kamis malam (14/3), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan rapat koordinasi bertujuan meningkatkan pemahaman tentang kebijakan dan strategi pengembangan destinasi pariwisata dan ekonomi kreatif. 

 

Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno: Nilai Devisa Pariwisata Lampaui Target

 

"Juga memperkuat jejaring koordinasi dan sinkronisasi pusat dan daerah, serta mengembangkan strategi, metode dan aksi kolaboratif dalam pengembangan destinasi dan ekonomi kreatif,"  jelas Sandiaga.

 

Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Hariyanto menyampaikan tahun 2024 adalah tahun penting sebagai tolok ukur terakhir pencapaian RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) periode 2020-2024.

 

Selain itu, tahun 2024 menjadi masa transisi RPJMN berikutnya, yaitu periode 2025-2029 serta mengawal capaian Indonesia emas melalui RPJPN 2025.

 

Strategi Pengembangan Kepariwisataan Nasional

 

Berdasarkan Rancangan Teknokratik RPJMN 2025-2029, strategi pengembangan kepariwisataan nasional akan berfokus kepada kawasan Danau Toba, Borobudur, Lombok-Mandalika, Labuan Bajo, Manado-Likupang.

 

Selain itu, pengembangan kepariwisataan nasional akan berfokus pada Bangka Belitung, Bromo-Tengger-Semeru, Wakatobi, Morotai, Raja Ampat, tiga Greater area (Regeneratif Bali, Batam-Bintan dan Jakarta), dan 1 Superhub Ekonomi IKN. 

 

Baca juga: DPR RI Harap RUU Kepariwisataan Turut Lindungi Ekologi Wisata Indonesia

 

Sedangkan untuk lokasi Prioritas Pengembangan Ekonomi Kreatif berfokus pada 12 kawasan yaitu Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Jawa Tengah, Bali, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Sumatra Utara, Sumatra Barat dan Sulawesi Selatan. 

 

"Dalam arah kebijakan rancangan teknokratik tersebut, untuk pariwisata disebutkan pula bahwa salah satu target yang ingin dicapai adalah pembangunan destinasi pariwisata berkualitas sesuai preferensi pasar yang berkembang ke arah pariwisata berkelanjutan dan pariwisata regeneratif," kata Hariyanto.

 

Baca juga: Bidik Wisatawan Vietnam, Indonesia Gelar Sales Mission di Hanoi dan Ho Chi Minh City

 

Inspektur Utama Kemenparekraf Bayu Aji, menambahkan pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif semakin menguat pasca-pandemi Covid-19 meski belum mencapai level sebelum pandemi. 

 

Hal ini terlihat dari data yang dicatat Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada tahun 2023 sekitar 11,6 juta orang. 

 

"Angka ini meningkat 98,3% dari capaian tahun 2022," tutur Bayu. (SG-2)