Pariwisata

Indonesia Raih Predikat 'Top Muslim Friendly Destination of The Year 2024'

Prestasi ini adalah kali kedua Indonesia mendapatkan predikat ini, setelah sebelumnya juga berhasil meraihnya pada tahun 2023.
 

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
01 Juni 2024
Menparekraf Sandiaga Uno menerima penghargaan atas keberhasilan Indonesia meraih kembali predikat "Top Muslim Friendly Destination of The Year 2024" dalam Mastercard Crescent Rating Global Muslim Travel Index (GMTI) yang berlangsung di Singapura, (Dok.Kemenparekraf)

INDONESIA kembali menorehkan prestasi gemilang di dunia pariwisata dengan meraih predikat "Top Muslim Friendly Destination of The Year 2024" dalam Mastercard Crescent Rating Global Muslim Travel Index (GMTI).

 

Penghargaan bergengsi ini diumumkan dalam acara yang berlangsung di Holiday Inn Singapore Atrium pada Kamis (30/5/2024).

 

Penghargaan ini diterima langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno.

 

Baca juga: Sinergi Kemenag dan Kemenparekraf Kokohkan Fondasi Pariwisata Halal

 

Dalam sambutannya, Sandiaga menyampaikan pentingnya mempertahankan dan meningkatkan standar pariwisata ramah Muslim yang telah dicapai.

 

 

"Tentunya amanah ini perlu kita pertahankan, kita jaga, dan terus kita tingkatkan. Karena Muslim friendly berkaitan dengan higienitas dari sebuah produk," ujarnya sebagaimana dilansir situs Kemenparekraf, Sabtu (1/6). 

 

Prestasi Dua Kali Berturut-turut

 

Ini adalah kali kedua Indonesia mendapatkan predikat ini, setelah sebelumnya juga berhasil meraihnya pada tahun 2023.

 

Keberhasilan ini mencerminkan komitmen Indonesia dalam menyediakan layanan pariwisata yang memenuhi kebutuhan wisatawan Muslim global.

 

Pertumbuhan Potensi Industri Halal

 

Menparekraf Sandiaga menjelaskan bahwa populasi Muslim global pada tahun 2022 mencapai dua miliar atau sekitar 25% dari populasi dunia.

 

Baca juga: ‘Sumarak Ramadhan 2024’ Diharap Kian Perkuat Ekosistem Pariwisata Halal di Sumbar

 

Menurut laporan Global Muslim Travel Index 2023, angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi 2,3 miliar atau sekitar 27% pada tahun 2030.

 

"Ini menjadi peluang dan potensi industri halal untuk bisa berkembang secara eksponensial. Karena populasi Muslim global terus tumbuh," kata Sandiaga.

 

Inisiatif dan Program Pariwisata Ramah Muslim

 

Sejak GMTI 2023 menempatkan Indonesia sebagai tujuan teratas bagi wisatawan Muslim, berbagai upaya telah dilakukan untuk memperluas dan meningkatkan layanan.

 

Indonesia mempromosikan pariwisata ramah muslim dengan berbagai program seperti sertifikasi halal untuk bisnis dan UMKM, Santri Digitalpreneur, e-katalog Masjid Agung Indonesia, dan menjadi global hub untuk modest fashion.

 

Baca juga: Pariwisata Halal Berpotensi Jadi Segmen Unggulan di Indonesia

 

Selain itu, ada juga kolaborasi bilateral dengan Arab Saudi untuk memperkuat sektor ini.

 

Target Ambisius dan Penciptaan Lapangan Kerja

 

Menparekraf Sandiaga menargetkan 17 juta kunjungan wisatawan mancanegara dan 1,5 miliar pergerakan wisatawan nusantara pada tahun 2024.

 

"Penciptaan lapangan kerja di sektor pariwisata enam kali lipat lebih banyak dibandingkan sektor-sektor lainnya. Dan ini juga utamanya bisa memberdayakan masyarakat secara signifikan," tambahnya.

 

Keberhasilan ini bukan hanya prestasi bagi sektor pariwisata, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian dan penciptaan lapangan kerja di Indonesia.

 

Dengan berbagai program dan inisiatif yang sedang dan akan dijalankan, Indonesia semakin memperkokoh posisinya sebagai destinasi utama bagi wisatawan Muslim di dunia. (SG-2)