Pariwisata

Gelar Indonesia Gastrodiplomacy Series 2024, Kemlu Promosikan Wisata RI ke 23 Negara

Selain menawarkan Labuan Bajo sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), para duta besar negara sahabat juga diajak menikmati kuliner tradisional NTT, pemandangan alam eksotis Pulau Flores, hingga promosi produk kerajinan.
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
01 Juli 2024
Kementerian Luar Negeri menyelenggarakan program Indonesia Gastrodiplomacy Series (IGS) edisi ketiga bertajuk Diplomatic Tour – Trail of Spices in East Nusa Tenggara di Labuan Bajo, Kab. Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 27 – 30 Juni 2024. (Dok. Kemlu)

UNTUK ketiga kalinya, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyelenggarakan program Indonesia Gastrodiplomacy Series (IGS) di Labuan Bajo, Kab. Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 27–30 Juni 2024. 

 

IGS edisi ke-3 ini mengambil tajuk Diplomatic Tour – Trail of Spices in East Nusa Tenggara.  ​Kegiatan itu merupakan inisiatif yang digagas Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik (Ditjen IDP) Kemlu melalui kolaborasi erat dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), InJourney Tourism Development Corporation (ITDC), dan Garuda Indonesia.


“Selain mempromosikan potensi daerah, utamanya aset soft power Indonesia berupa gastronomi Nusantara​, program tersebut juga ditujukan untuk meningkatkan perdagangan, pariwisata, dan investasi kepada konstituen internasional,” ujar Dirjen IDP Kemlu Siti Nugraha Mauludiah, seperti dikutip situs resmi Kemlu, Minggu (30/6) malam.

 

Baca juga: Wamenparekraf Buka Komodo Travel Mart 2024 di Labuan Bajo

 

Ia juga mengapresiasi dukungan seluruh pihak dengan tujuan bersama untuk meningkatkan kerja sama lintas batas negara yang bermanfaat bagi negara dan masyarakat.


“Akhir tahun lalu kegiatan IGS diusung dalam format demonstrasi kuliner dan jamuan hidangan di zaman Majapahit. Kini, IGS kembali hadir dalam format kunjungan daerah yang melibatkan partisipasi korps diplomatik negara sahabat di Jakarta,” imbuh Siti.

 

Pada edisi IGS 2024, total partisipasi mencapai 45 peserta dubes/kepala perwakilan dan pejabat lainnya dari perwakilan negara asing dari 23 perwakilan diplomatik, yaitu Australia, Austria, Bahrain, Bangladesh, Brazil, Filipina, Filipina untuk ASEAN, Finlandia, Kamboja, Kenya, Republik Korea, Laos, Maroko, Mesir, Pakistan, Persatuan Emirat Arab, Polandia, Rwanda, Singapura, Slovakia, Sri Lanka, Spanyol, dan Turki.

 

Baca juga: Kemlu Persiapkan IAF ke-2 di Bali dengan Mengundang Para Duta Besar Negara Sahabat


Rangkaian acara dimulai dengan Gala Dinner oleh Pj. Gubernur NTT  Ayodhia G. L. Kalake, di salah satu lokasi destinasi favorit untuk menyaksikan matahari terbenam di Labuan Bajo yaitu Puncak Waringin. 

 

Dalam gala dinner tersebut, Ayodhia menyambut hangat kehadiran para dubes negara sahabat di tanah Labuan Bajo, dan menyampaikan bahwa NTT terbuka untuk kerja sama di bidang ekonomi, sosial dan budaya.


Aktivitas yang ditempuh peserta merangkum berbagai keunggulan dan potensi daerah yang ditawarkan di kawasan Manggarai Barat dan NTT secara keseluruhan. 

 

Baca juga: Promosikan Labuan Bajo, Kedubes RI Ikut Pemeran Pariwisata ke-45 di Beograd, Serbia.

 

Tidak hanya menawarkan Labuan Bajo sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), para peserta juga diajak menikmati kuliner tradisional NTT dengan bumbu/rempah-rempah lokal, pemandangan alam eksotis gugus-gugus sekitar Pulau Flores, hingga promosi produk kerajinan berbahan dasar bambu lokal bermutu global.

 

Para peserta diajak menyaksikan keanggunan komodo di Taman Nasional Komodo Pulau Rinca, hingga menikmati kopi arabika khas Manggarai sambil menyantap kompiang dan ayam asap. 

 

“Program IGS menyuguhkan pengalaman holistik akan aset kekayaan sosio-kultural Labuan Bajo, Kab. Manggarai Barat, NTT, sebagai potensi ekonomi yang siap merambah pasar global,” ujar Siti lagi. 


Lebih lanjut, para peserta berpartisipasi dalam aksi penanaman pohon Parapuar Green Action di Destinasi Parapuar Viewpoint, sebagai langkah konkret terhadap pemenuhan komitmen aksi iklim dunia. 

 

Bertajuk Small things matter - act now, Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur BPOLBF berpesan bahwa peluang kerja sama berkelanjutan dan investasi berbasis lingkungan kian terbuka dengan seluruh negara, guna mencapai target Net Zero 2060.


Sebagai penutup, InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) memperkenalkan the Golo Mori Convention Center sebagai prospek investasi masa depan untuk pengembangan pusat konvensi internasional berkelanjutan terbesar di wilayah Indonesia timur. The Golo Mori siap hadir mendongkrak pariwisata berbasis keseimbangan ekonomi, sosial, dan ekologi.

 

Di akhir kegiatan, Dubes Maroko, Ouadia Benabdellah, selaku Dean atau dubes paling senior yang mewakili seluruh peserta menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada panitia penyelenggara IGS.

 

 “Atas nama seluruh peserta, kami mengapresiasi seluruh panitia penyelenggara atas fasilitasi kesempatan bagi kami untuk mengenal potensi NTT, mulai dari kuliner lokal hingga peluang kerja sama ekonomi dan investasi," ujarnya. (SG-1)