Pariwisata

Disuntik PMN, BUMN Pariwisata dan Aviasi Harus Tambah Keuntungan untuk Negara

Politikus PKS ini menegaskan BUMN Pariwisata sudah semestinya berorientasi profit atau mengejar keuntungan agar mampu berkontribusi pada pemasukan negara.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
25 April 2024
Anggota Komisi VI DPR RI Mahfudz Abdurrahman saat mengikuti kunjungan kerja reses Komisi VI DPR RI ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Senin (22/4). (Ist/DPR RI)

ANGGOTA Komisi VI DPR RI Mahfudz Abdurrahman berharap BUMN Pariwisata dan Aviasi mampu hasilkan keuntungan bagi negara. 
Sebab, BUMN tersebut telah memperoleh suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang nilainya cukup besar.


"Komisi VI DPR sudah mendukung upaya peningkatan kinerja BUMN Pariwisata dan Aviasi antara lain melalui persetujuan PMN," kata Mahfudz. 

 

"Sudah seharusnya ada perbaikan fasilitas dan layanan yang mereka hadirkan setelah memperoleh suntikan dana pemerintah melalui PMN agar bisa menghasilkan keuntungan untuk negara," jelas Mahfudz di sela kunjungan kerja reses Komisi VI DPR RI ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Senin (22/4).

 

Baca juga: Anggota Komisi VI DPR Dukung BUMN Pariwisata Turut Majukan UMKM


Politikus PKS ini menegaskan BUMN Pariwisata sudah semestinya berorientasi profit atau mengejar keuntungan agar mampu berkontribusi pada pemasukan negara.

 

Negara seperti Jepang, Malaysia saat ini sangat serius mengelola industri pariwisatanya. Bagaimana Jepang berusaha memanjakan para wisatawan yang berkunjung ke negaranya agar tiap tahun semakin bertambah.


"Malaysia juga melakukan semacam rekayasa engineering, misalnya sekolah di sana lebih murah, biaya berobat general check up di sana juga lebih murah sehingga orang tertarik ke sana," kata Mahfudz sebagaimana dilansir situs DPR RI, Kamis (25/4). 

 

"Kalau orang sudah ke sana walau tujuannya berobat, sekolah itu kan nantinya butuh menginap, belanja dan akan meningkatkan penerimaan devisa negara tersebut," tukasnya.

 

Baca juga: Sandiaga Uno: Berkelanjutan Jadi Kunci Pariwisata Indonesia sebagai Destinasi Global 

 

Legislator asal Dapil Jawa Barat VI meliputi Kota Bekasi dan Kota Depok ini menilai bahwa BUMN Pariwisata dan Aviasi perlu melakukan upaya dan terobosan yang luar biasa dan menarik, apalagi Bali sudah menjadi tujuan wisata utama masyarakat dunia. 

 

Tinggal variabel masalahnya yang perlu diperhatikan misalnya infrastruktur, daya dukung ekosistem pariwisata harus dikelola dengan baik. 

 

"Seperti di Bali ini kurang fasilitas kendaraan umum, apakah ini bagian dari produk kebijakan daerah. Betapapun itu kendaraan umum menurut saya diperlukan untuk masyarakat Bali termasuk wisatawan juga," katanya.


Masalah lainnya, menumpuknya wisatawan di Bali seharusnya bisa diarahkan ke Nusa Tenggara Barat, ada Lombok, Senggigi, di mana daya dukung kultural dan kebijakan pemerintah daerahnya perlu ada paradigma baru di sana.

 

Baca juga: Banggar DPR RI Dorong Pemerintah Ambil Langkah Cepat Atasi Pelemahan Nilai Rupiah

 

"Perlu juga edukasi kepada masyarakat agar dapat ramah dengan wisatawan yang datang dari berbagai mancanegara," ucap Mahfudz.


"Paket wisata yang menawarkan destinasi alternatif selain Bali menurut saya sangat baik dan perlu dilakukan agar wisatawan mancanegara mengenal lebih banyak daerah di Indonesia," jelasnya. 

 

"Sama halnya saat kita keluar negeri juga ditawarkan paket kunjungan ke berbagai destinasi," tutur Mahfudz. (SG-2)