MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memberikan apresiasi tinggi kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Patak Banteng di Wonosobo, Jawa Tengah (Jateng).
Desa ini menunjukkan komitmen kuat dalam memperhatikan keamanan, kesehatan, dan keberlanjutan lingkungan bagi para wisatawan.
"Saya bahagia melihat kekompakan masyarakat untuk terus mengembangkan desanya,” ujar Sandiaga saat kunjungan kerjanya ke Desa Wisata Patak Banteng di Wonosobo, Jateng, Kamis (11/7).
Baca juga: Kemenparekraf Dorong Pengarusutamaan Gender dalam Pengelolaan Desa Wisata
“Apalagi Desa Wisata Patak Banteng ini sudah berkelanjutan karena ada penanaman pohon dan unsur safety-nya," ujar Menparekraf saat kunjungan kerjanya.
Desa Wisata Patak Banteng telah ditetapkan sebagai salah satu desa wisata terbaik, menjadi destinasi favorit khususnya bagi para pendaki.
Salah satu daya tarik utamanya adalah pendakian Gunung Prau yang menyajikan pesona sunrise terbaik se-Asia Tenggara, milky way, dan sunset yang memukau.
Keselamatan dan Keberlanjutan
Pokdarwis Desa Wisata Patak Banteng memprioritaskan keselamatan pengunjung dengan mengadakan pelatihan rescue secara rutin.
Sandiaga Uno bahkan menyaksikan langsung demo penyelamatan yang dilakukan oleh tim rescue desa.
Baca juga: Temanggung: Destinasi Wisata Tersembunyi di Jawa Tengah yang Penuh Pesona
Dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan, desa ini aktif dalam kegiatan reboisasi dan berbagai program bersama Perhutani.
Selain itu, untuk menjaga ekosistem dan kelestarian alam, pendakian Gunung Prau ditutup selama tiga bulan setiap tahunnya, mulai Januari hingga Maret.
Atraksi dan Kegiatan Wisata
Desa Wisata Patak Banteng menawarkan berbagai atraksi menarik, termasuk berkeliling desa dan tempat wisata lainnya di dataran tinggi Dieng dengan jeep adventure.
Pengunjung juga dapat merasakan pengalaman berkebun dan berternak, mulai dari peternakan kambing hingga perkebunan kentang, kubis, wortel, cabai lokal Dieng, dan carica yang dapat diolah menjadi penganan khas daerah.
Baca juga: Sandiaga Uno Minta Kelestarian Ubur-Ubur di Pulau Kakaban, Kaltim, Harus Dijaga
Kegiatan budaya Baritan Terang Bulan, yang rutin diadakan setiap bulan Suro, malam ke-10 dalam hitungan Jawa, menjadi daya tarik lain yang memperkaya pengalaman wisatawan.
Pengunjung dapat merasakan kehidupan masyarakat lokal dan berinteraksi langsung dengan penduduk setempat.
Dampak Ekonomi
Menurut Solihun, perwakilan Pokdarwis Desa Wisata Patak Banteng, jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2023 mencapai 60.663 pengunjung, dengan 20% di antaranya merupakan wisatawan mancanegara.
Pendapatan masyarakat desa dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pada tahun 2023 mencapai sekitar Rp30 miliar.
"Dampak di masyarakat luar biasa. Wisata pendakian bukanlah wisata yang murah melainkan wisata minat khusus. Wisatawan rata-rata menghabiskan sekitar Rp500 ribu per kunjungan, termasuk biaya menginap, sewa porter, dan ojek," jelas Solihun.
Komitmen Pemkab Wonosobo
Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, menyambut baik kehadiran Menparekraf Sandiaga Uno beserta jajaran.
"Kehadiran Pak Menteri menjadi inspirasi dan motivasi untuk kemajuan pariwisata di Kabupaten Wonosobo," ujarnya sebagaimana dikutip situs Kemenparekraf, Jumat (12/7).
Sandiaga menambahkan, "Kolaborasi yang berkelanjutan diharapkan dapat memberikan keberkahan bagi warga dan menjadikan Desa Wisata Patak Banteng lebih baik lagi ke depan."
Dengan komitmen tinggi terhadap keselamatan, keberlanjutan, dan keberagaman atraksi wisata, Desa Wisata Patak Banteng terus memikat hati wisatawan dari dalam dan luar negeri, menjadikannya salah satu destinasi unggulan di Indonesia. (SG-2)