SEJAK Mei dan Juni 2024 jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia terjadi peningkatan setelah adanya penurunan jumlah wisman di Maret tahun ini.
Pada Juni ini, Jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 1,17 juta kunjungan. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 2,05% bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya (m-to-m).
Demikian disampaikan Direktur Statistik Keuangan, Teknologi Informasi, dan Pariwisata Badan Pusat Statistik (BPS) Harmawanti Marhaen, yang dirilis, Kamis (1/8).
Baca juga: BPS: Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia pada Mei 2024 Naik 7,36%
“Bila dibandingkan dengan Juni 2023, kunjungan wisman masih tetap mengalami kenaikan sebesar 9,99% (y-on-y). Pemulihan sektor pariwisata di Indonesia juga ditandai dengan adanya peningkatan jumlah kunjungan wisman secara kumulatif dari Januari hingga Juni 2024 yang mencapai 6,41 juta kunjungan. Angka ini naik 21,02% dibandingkan periode yang sama tahun 2023,” jelasnya.
Berdasarkan jenis pintu masuk, lanjut Harmawanti, jumlah kunjungan wisman pada Juni 2024 yang melalui pintu masuk utama sebanyak 997,26 ribu kunjungan dan pintu masuk perbatasan sebanyak 171,73 ribu kunjungan.
Jumlah kunjungan yang melalui pintu masuk utama didominasi oleh wisman dengan moda angkutan udara yang berkontribusi sebesar 80,10%, sedangkan wisman dengan moda angkutan laut dan darat masing-masing hanya sebesar 17,41% dan 2,49%.
Baca juga: Pacu Kunjungan Wisman, Kemenparekraf Umumkan Tambah Rute Konektivitas Udara
Kunjungan wisman melalui pintu masuk utama dengan moda angkutan udara pada Juni 2024 mencapai 798,79 ribu kunjungan, naik 12,91% dibandingkan dengan Juni 2023 (y-on-y). Namun, mengalami penurunan 4,42% dibandingkan dengan Mei 2024 (m-to-m).
“Bandara Ngurah Rai-Bali dan Soekarno Hatta-Banten tercatat menjadi pintu masuk utama moda angkutan udara dengan kunjungan wisman terbanyak. Keduanya berkontribusi 91,6%1 atau mencapai 731,78 ribu kunjungan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Harmawanti mengatakan, kunjungan wisman melalui pintu masuk utama dengan moda angkutan laut pada Juni 2024 tercatat 173,61 ribu kunjungan, turun sebesar 1,36% dibandingkan Juni 2023 (y-on-y), tetapi naik 35,68% dibandingkan Mei 2024 (m-to-m).
Baca juga: Hasil Kunjungan Kerja ke UEA dan Korsel, Menparekraf Ungkap Capaian Positif
Pelabuhan Batam dan Tanjung Uban di Kepulauan Riau tercatat menjadi pintu masuk utama moda angkutan laut dengan kunjungan wisman terbanyak. Keduanya berkontribusi 84,95% atau mencapai 147,49 ribu kunjungan.
Selanjutnya, kunjungan wisman yang berkunjung melalui pintu masuk utama dengan moda angkutan darat pada Juni 2024 mencapai 24,86 ribu kunjungan, mengalami kenaikan 0,15% dibandingkan Juni 2023 (y-on-y), dan naik 3,47% dibandingkan Mei 2024 (m-to-m).
“Pintu masuk Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT), Lintas Batas Jayapura (Papua), dan Entikong (Kalimantan Barat) tercatat sebagai pintu masuk utama moda angkutan darat dengan kunjungan wisman terbanyak. Ketiganya berkontribusi 86,98% atau mencapai 21,62 ribu kunjungan,” ujarnya.
Timur Tengah tertinggi
Menurut Harmawanti, meningkatnya jumlah kunjungan wisman pada Juni 2024 bila dibandingkan bulan yang sama tahun lalu (y-on-y) terlihat di seluruh kelompok kebangsaan, kecuali kelompok kebangsaan ASEAN.
Kunjungan wisman kelompok kebangsaan Timur Tengah mengalami peningkatan tertinggi sebesar 36,92%, diikuti wisman asal Asia selain ASEAN sebesar 33,00% dan wisman asal Eropa yang mengunjungi Indonesia naik sebesar 13,89%.
Di sisi lain, kelompok kebangsaan ASEAN mengalami penurunan sebesar 5,13%. Selain itu, jika dibandingkan bulan Mei 2024 (m-to-m) kunjungan wisman mengalami peningkatan di sebagian besar kelompok kebangsaan.
Kunjungan wisman asal Timur Tengah mengalami peningkatan paling besar yaitu naik sebesar 65,17% dan diikuti oleh wisman asal Oseania yang naik sebesar 6,57 persen. Sebaliknya, kunjungan wisman dari Afrika mengalami penurunan terdalam yaitu sebesar 11,57%.
Dari segi kebangsaan, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia selama Juni 2024 didominasi oleh wisman berkebangsaan Malaysia sebanyak 188,34 ribu kunjungan (16,11%). Diikuti oleh wisman berkebangsaan Singapura sebanyak 157,09 ribu (13,44%), wisman berkebangsaan Australia sebanyak 144,10 ribu (12,33%), dan wisman berkebangsaan Tiongkok sebanyak 98,23 ribu (8,40%).
Dalam hal rata-rata lama tinggal, wisman yang meninggalkan Indonesia pada Juni 2024 telah menghabiskan waktu selama 7,13 malam di Indonesia.
Berdasarkan kelompok kebangsaan, wisman yang berasal dari ASEAN memiliki rata-rata lama tinggal paling singkat selama 4,68 malam, sedangkan wisman yang berasal dari Afrika memiliki rata-rata lama tinggal paling lama selama 15,87 malam.
“Sementara itu, dilihat berdasarkan kebangsaan, rata-rata lama tinggal terlama tercatat pada wisman berkebangsaan Rusia selama 35,76 malam, sedangkan Hong Kong memiliki rata-rata lama tinggal paling singkat selama 2,02 malam,” tutur Harmawanti..
Wisatawan nasional
BPS juga melaporkan jumlah perjalanan wisatawan nasional (wisnas) pada Juni 2024 mencapai 900,06 ribu perjalanan. Jumlah tersebut naik sebesar 43,63% bila dibandingkan dengan Mei 2024 (m-to-m) dan naik 77,09% dibandingkan bulan yang sama pada tahun sebelumnya (y-on-y).
“Malaysia menjadi negara tujuan utama wisnas yang paling diminati di bulan Juni 2024 (32,05%) diikuti negara Arab Saudi (16,05%), Singapura (13,23%), dan Thailand (5,83%),” katanya lagi.
Sedangkan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) di hotel bintang pada Juni 2024 mencapai 54,69%, mengalami kenaikan sebesar 1,02 poin (y-on-y), dan naik sebesar 0,66 poin (m-to-m).
Sejalan dengan TPK hotel Bintang, TPK hotel nonbintang pada Juni 2024 mencapai 27,65%, naik 3,07 poin (y-on-y), dan mengalami kenaikan 0,54 poin (m-to-m). Sementara itu, rata-rata lama tamu menginap di hotel berbintang mencapai 1,61 malam, mengalami penurunan sebesar 0,05 poin dibandingkan Juni 2023. (SG-1)