UNTUK menghadirkan program-program yang mampu mengembangkan dan memajukan sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (parekraf) di Indonesia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mengajukan tambahan pagu indikatif tahun anggaran 2025 sebesar Rp3.052.364.852.000.
Tambahan pagu tersebut diajukan Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (5/6/2024).
Ia mengatakan tambahan anggaran sebesar Rp3.052.364.852.000 diajukan sebagai tambahan bagi pagu indikatif tahun 2025 yang telah ditetapkan dalam Surat Bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan Nomor S-346/MK.02/2024 dan B-201/D.8/PP.04.03/04/2024 tanggal 5 April 2024 tentang Hal Pagu Indikatif Belanja Kementerian/Lembaga dan Dana Alokasi Khusus T.A 2025, yaitu Rp1.798.347.951.000.
Baca juga: Sri Mulyani di ITIF 2024: KEK Peluang Tingkatkan Pariwisata RI dan Tarik Investor
"Kita berharap ini bisa diperjuangkan untuk ditingkatkan demi memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif kita," ujar Sandiaga, seperti dikutip situs resmi Kemenparekraf, Kamis (6/6).
Pengajuan tambahan anggaran itu, lanjutnya, sangatlah penting bagi sektor parekraf Indonesia. Terlebih, ada sejumlah pencapaian membanggakan yang diraih sektor parekraf Indonesia.
Di antaranya indeks kinerja pengembangan pariwisata Indonesia (Travel Tourism Development Index/TTDI) versi World Economic Forum (WEF) yang naik 10 peringkat, dari peringkat 32 menjadi 22 dunia.
Baca juga: Sandiaga Uno Tegur Hotel yang Larang Wisatawan Surfing di Pantai Soba Wawi, Sumba Barat
Selain itu, Indonesia kembali menduduki peringkat teratas sebagai destinasi ramah Muslim versi Mastercard Crescent Rating Global Muslim Travel Index (GMTI) tahun 2024.
"Saya berprasangka baik saja dengan permintaan penambahan (anggaran) dan rekan-rekan di Banggar (Badan Anggaran DPR) akan berjuang, akhirnya ini akan berakhir dengan baik untuk semua. Kami akan segera bersurat dan lebih meningkatkan skala prioritas dari permintaan penambahan anggaran ini," imbuhnya.
Di kesempatan yang sama, Wamenparekraf/Wakabaparekraf Angela Tanoesoedibjo, memaparkan, angka anggaran yang ditetapkan itu, memang mengalami penurunan 49,96% dari pagu anggaran 2024, yaitu Rp3.534.132.141.000.
Baca juga: Sandiaga Uno: Perlu Percepat Transformasi Digital Sektor Pariwisata dan Ekraf
Selain itu, tambahnya, pengajuan tambahan anggaran diajukan sebagai upaya untuk mengawal rancangan rencana kerja pemerintah (RKP) 2025, di mana sektor parekraf diarahkan sebagai agenda pembangunan transformasi ekonomi.
"Dengan demikian maka target indikator sasaran pencapaian 2025 yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi 5,3-5,6% bisa diwujudkan. Selain itu, sasaran pembangunan parekraf 2025 adalah meningkatkan persentase PDB (produk domestik bruto) pariwisata sebesar 4,6%, pencapaian nilai devisa pariwisata sebesar 22,1 miliar dolar AS, dan meningkatkan proporsi PDB ekraf menjadi 7,92%," ujar Angela.
Berkualitas dan berkelanjutan
Merespon pemintaan dari Kemenparekraf tersebut, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Agustina Wilujeng Pramestuti selaku pimpinan rapat, mengatakan, tambahan anggaran ini perlu diajukan untuk mengembangkan sektor parekraf Indonesia menjadi parekraf yang berkualitas dan berkelanjutan.
"Kita sama-sama berusaha, dan oleh karena itu kami mendesak Kemenparekraf untuk mengajukan kembali penambahan anggaran ini dalam rapat internal pemerintah. Sehingga ini bisa masuk dalam usulan pagu sementara," ujarnya.
Selain Sandiaga dan Angela, Rapat tersebut juga dihadiri oleh Sesmenparekraf/Sestama Baparekraf, Ni Wayan Giri Adnyani dan sejumlah pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf. (SG-1)