Otomotif

AEML Gelar Diskusi Bahas Inovasi Pembiayaan Kendaraan Listrik

Pada forum diskusi tersebut  AEML  menggandeng Institute for Essential Services Reform (IESR) dan Grab untuk meluncurkan Infomolis.id sebagai platform edukasi publik mengenai mobilitas listrik di Indonesia. 

 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
24 Agustus 2024
 Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML)  menggelar AEML Knowledge Exchange Forum (AKEF) 2024 di Soehanna Hall, Jakarta, Kamis (22/8).
(Dok. AEML)

UNTUK membahas isu-isu penting dalam mendorong percepatan mobilitas listrik di Indonesia,   Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML)  menggelar AEML Knowledge Exchange Forum (AKEF) 2024 di Soehanna Hall, Jakarta, Kamis (22/8).

 

Pada acara  bertajuk Navigating The EV Ecosystem and Financing Innovations in Indonesia  itu dibuka oleh  Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves)i Rachmat Kaimuddin. 

 

Dalam sambutannya, ia menyambut baik wadah diskusi antarindustri seperti AKEF 2024 yang dapat memberikan masukan positif guna mencapai target pemerintah untuk mencapai net zero emission pada 2060 atau lebih awal. 

 

Baca juga: Tampil Perdana di Asia Tenggara, Suzuki Indonesia Hadirkan Mobil Listrik eVX

 

“Sebagai rangkaian dari perhelatan Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024, hasil dari AEML Knowledge Exchange Forum ini juga akan menjadi masukan terhadap hasil dari ISF 2024,” ujar Rachmat  dalam siaran pers yang diterima Sokoguru, Jumat (23/8).

 

Industri electric vehicle (EV), lanjutnya,  merupakan sektor baru sangat penting untuk Indonesia karena akan membawa dampak ekonomi yang masif seperti pembukaan lapangan kerja baru.

 

“Namun, kita perlu memastikan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi negeri konsumen EV tapi juga produsen, seiring dengan tren dunia yang mulai beralih ke kendaraan listrik,” imbuh Rachmat.

 

Baca juga: Pengguna Mobil Listrik jangan Khawatir PLN Siagakan 47 SPKLU di Sepanjang Tol Jateng


Forum tersebut dihadiri perwakilan dari lembaga pemerintah, industri swasta, akademisi, mitra pembangunan, dan lembaga keuangan. 


Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum AEML, Dannif Danusaputro, menyebut, AKEF 2024 bertujuan untuk mendorong keterlibatan lebih banyak pihak untuk transisi ke kendaraan listrik yang lebih masif. 

 

“Transisi ke kendaraan listrik dapat menjadi salah satu langkah jitu untuk mewujudkan target pemerintah untuk mencapai net zero emission pada 2060 atau lebih awal, yang nantinya akan berdampak pada penguatan solusi dalam menghadapi tantangan perubahan iklim,” ujarnya.

 

Selain itu, lanjut Dannif, sambil membangun masa depan berkelanjutan yang dapat meningkatkan ketahanan nasional. 

 

Baca juga: GIIAS 2024: PLN Sediakan Infrastruktur Charging Station Secara Masif

 

“Wadah diskusi seperti AKEF 2024 ini diharapkan dapat berkontribusi untuk memberikan masukan yang bermanfaat bagi pemerintah untuk dipertimbangkan dalam pembuatan kebijakan terkait kendaraan listrik di masa mendatang,” imbuhnya. 

 

Dalam kegiatan AKEF 2024  dibahas pula Inovasi Pembiayaan Kendaraan Listrik yang terdiri dari dua diskusi panel dengan menghadirkan sejumlah pembicara kompeten dari berbagai lembaga terkemuka di dalam dan luar negeri. 

 

Sesi pertama mengusung tema Inovasi Pembiayaan dan Strategi Investasi untuk Adopsi EV  yang dibawakan oleh perwakilan dari International Finance Corporation (IFC), Rocky Mountain Institute (RMI), dan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI). 

 

Sedangkan sesi kedua menghadirkan tema Mitigasi Risiko Finansial dalam Investasi atau Pembiayaan EV  yang menampilkan pembicara dari pihak AEML, perusahaan fleets-as-a-service (FaaS) KALISTA, merek kendaraan listrik lokal Electrum, PLN, dan Bank DBS Indonesia.  Kedua sesi tersebut dimoderatori oleh Maynard Arif, Head of Research DBS Group. 

 

Kesimpulan yang bisa ditarik dari kedua sesi tersebut adalah  pentingnya dukungan dari sektor pembiayaan dan perbankan, serta subsidi dan insentif pemerintah, dapat mendorong adopsi kendaraan listrik (EV) di tanah air.


Para pembicara menekankan perlunya skema pembiayaan inovatif, seperti leasing, obligasi hijau, penyediaan crowdfunding, buy back guarantee, dan battery as a service (BaaS), untuk meningkatkan aksesibilitas EV dan mengurangi biaya awal. 

 

Institutional Banking Director PT Bank DBS Indonesia, Kunardy Darma Lie, mengatakan, seiring dengan kemajuan Indonesia dalam perjalanan menuju pembangunan sektor kendaraan listrik (EV), pihaknya memahami pentingnya memberikan solusi pembiayaan yang inovatif. 

 

“Selain itu, penting juga berperan sebagai mitra tepercaya untuk mendorong dan mengadvokasikan regulasi yang mendukung pertumbuhan sektor EV,” imbuhnya. . 

 

Untuk itu, lanjut Kunardy, sebagai Indonesia’s Best Bank for ESG berdasarkan EuroMoney Awards 2024, Bank DBS Indonesia berkomitmen berkontribusi secara aktif demi masa depan dan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan melalui kolaborasi dengan para pemangku kepentingan dalam forum AEML KEF. 

 

“Kami percaya bahwa asosiasi ini bukan ditujukan untuk sekedar meningkatkan awareness terhadap adopsi EV di Indonesia, tapi betul-betul akan menghasilkan kontribusi nyata atas perjalanan transisi clean transportation di Indonesia,” ujarnya.

 

Penyelenggaraan AKEF 2024 selaras dengan fakta bahwa penjualan kendaraan listrik di Indonesia tumbuh signifikan. Data menunjukkan  sejak 2022 hingga  2023 naik sebesar 262%. 

 

Untuk motor listrik, dari 17.198  menjadi 62.409. Dan  43% untuk mobil listrik dari 8.562 di 2022 menjadi 12,248 di 2023. 

 

Besarnya potensi tersebut tidak hanya dilatarbelakangi oleh daya tarik kendaraan listrik dalam meminimalisir pencemaran udara, tetapi juga peluang penghematan dari segi bahan bakar. 



 

Infomolis.id 

 

Pada forum diskusi tersebut  AEML  menggandeng Institute for Essential Services Reform (IESR) dan Grab untuk meluncurkan Infomolis.id sebagai platform edukasi publik mengenai mobilitas listrik di Indonesia. 

 

Portal Edukasi Publik Infomolis.id Tak berhenti pada penyelenggaraan diskusi yang membangun. AEML memandang edukasi publik sebagai salah satu pilar penting untuk mewujudkan adopsi kendaraan listrik yang lebih luas.

 

Portal ini dirancang tidak berbayar dan bukan untuk kepentingan komersial melainkan sebagai medium penyedia informasi bagi publik mengenai mobilitas listrik di Indonesia.

 

Misalnya, informasi Informasi lengkap berbagai jenis kendaraan listrik di Indonesia, baik roda dua maupun empat, serta berita-berita industri terkini. Kemudian informasi mengenai sebaran infrastruktur pendukung seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).  (Ros/SG-2)