SOKOGURU, BANDUNG – Ribuan warga Kota Bandung kehilangan pekerjaan sejak awal 2025 akibat gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang menerpa sektor pariwisata dan perhotelan.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengungkapkan keprihatinannya dan langsung menyiapkan langkah tanggap cepat untuk menyelamatkan para pekerja terdampak, terutama pekerja harian.
Banyak Karyawan Hotel Kena PHK
“Dari Februari hingga April, terutama selama bulan puasa, banyak hotel melakukan efisiensi dan tak memperpanjang kontrak tenaga harian,” ujar Farhan saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jumat 16 Mei 2025.
Baca juga: UMKM Jadi Solusi Nyata Atasi Pengangguran di Tengah Gelombang PHK (Editorial)
Menurutnya, setidaknya ada tambahan 2.000 hingga 3.000 orang yang terpaksa kehilangan pekerjaan akibat kondisi ini.
Mayoritas berasal dari sektor perhotelan, restoran, dan pariwisata, yang tengah mengalami perlambatan usai momen libur akhir tahun.
Program Padat Karya Siap Serap Tenaga Kerja
Sebagai langkah cepat, Farhan akan menggelar rapat khusus bersama Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) untuk membahas program padat karya yang bisa menyerap korban PHK dalam waktu singkat.
“Minimal kita bisa lakukan sesuatu dulu. Ini langkah awal untuk bantu mereka bertahan,” tegasnya.
Baca juga: Pailitnya Sritex, DPR Soroti PHK Massal dan Tuntut Kebijakan Pemerintah yang Melindungi Pekerja
Program padat karya menjadi solusi jangka pendek yang bisa membuka lapangan kerja baru secara cepat sambil menunggu pemulihan industri.
Selain itu, Pemkot juga berencana melakukan pemetaan lebih luas terhadap sektor-sektor lain yang terdampak.
“Kami akan cari formula terbaik agar warga tetap punya penghasilan dan tidak menambah angka pengangguran terbuka,” kata Farhan.
Butuh Kolaborasi Dunia Usaha dan Pemerintah
Farhan menekankan, penanganan dampak PHK harus melibatkan kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha. Menurutnya, ini bukan semata tanggung jawab pemerintah daerah.
“Bandung butuh solidaritas ekonomi. Semua pihak harus bergerak bersama, saling bantu dan menciptakan peluang kerja baru,” ujarnya.
Baca juga: DPR Prihatin Maraknya Penutupan Pabrik dan Belasan Ribu Pekerja Kena PHK
Tak hanya itu, Farhan juga menegaskan pentingnya pelatihan kerja dan pemberdayaan ekonomi agar para korban PHK tidak hanya bergantung pada bantuan sementara.
“Kita tak bisa hanya kasih bantuan sesaat. Harus ada program jangka panjang untuk tingkatkan daya saing mereka di pasar kerja,” tambahnya.
Kondisi ini menjadi alarm bagi semua pihak untuk segera mengambil tindakan nyata.
Pemkot Bandung memastikan tidak tinggal diam dan akan terus mencari solusi terbaik agar kota tetap kondusif secara sosial dan ekonomi. (*)