SOKOGURU - Kesuksesan Persib Bandung merengkuh gelar juara Liga 1 Indonesia seringkali dijadikan sebagai euforia masyarakat, khususnya di Jawa Barat.
Apalagi, pada kompetisi Liga 1 2024/2025, Persib yang sebelumnya berstatus juara bertahan mampu kembali membuktikan kegigihannya untuk merebut kembali trofi juara dua musim beruntun.
Sebagai tim kebanggaan Jawa Barat, keberhasilan Persib tentu menjadi momen bahagia bagi para suporternya, yaitu Bobotoh.
Bahkan, perayaan pesta dan konvoi digelar Bobotoh hingga setidaknya sampai pawai resmi Persib Juara, pada tanggal 25 Mei 2025 mendatang.
Baca Juga:
Persib Juara, Ekonomi Menggeliat
Bukan sekadar euforia, keberhasil Persib dalam meraih gelar juara turut berdampak pada ekonomi di Jawa Barat, yang dimanfaatkan sejumlah pelaku usaha.
Sejak Persib memastikan gelar juara, dan Bobotoh mulai melakukan pawai di Kota Bandung, satu di antara pelaku usaha Dadang (40) yang berjualan di Jalan A.H. Nasution kecipratan untung.
Dadang berjualan atribut Persib dengan modal minim, untuk menjajakan sejumlah atribut Persib seperti bender, syal, hingga topi kain Viking yang menjadi atribut khas.
Berjualan mulai pukul 09.00 WIB-16.00 WIB, Dadang mengaku bisa mengantongi omset Rp200-Rp300 ribu per hari.
"Ada weh yang beli mah, walaupun ini mah bukan jalur konvoi (Bobotoh Persib)," kata Dadang kepada tim SOKOGURU.id, pada Minggu (11/5).
Pedagang dan Pengusaha Konveksi
Hal serupa juga dialami Darman selaku pedagang pakaian di Pasar Ujung Berung, Kota Bandung, Jawa Barat, mendapat permintaan kaos Persib yang mengalami peningkatan.
Setidaknya, terdapat selusin jersey Persib yang terjual usai tim berjuluk Maung Bandung itu mampu mengunci gelar juara Liga 1 2024/2025.
"Padahal, sebelumnya jersey Persib yang dijual terkadang laku satu sampai dua potong saja per hari," ujar Darman.
Bahkan tidak hanya di kalangan pengecer, pelaku usaha konveksi juga turut kebanjiran pesanan untuk berbagai atribut Persib.
Terlebih pesanan kaos bertema Persib juara, logo baru Persib dengan 4 bintang, juga Persib back to back laris manis diserbu pembeli.
Satu di antara pengusaha konveksi di Bandung, Wanto (34) mengatakan, jika dirinya hanya akan menerima pesanan sampai Selasa, (13/5).
"(Sebab) tidak akan terkejar produksinya kalau lewat dari tanggal segitu," kata Wanto.
Di tengah situasi perekonomian yang masih belum stabil, keberhasilan Persib turut memberikan dampak positif pada kondisi ekonomi masyarakat, setidaknya pada skala lokal. (*)