SOKOGURU - Pemerintah melalui Kementerian Sosial meluncurkan program Sekolah Rakyat, sebuah terobosan pendidikan gratis berasrama bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem.
Program ini hadir untuk menjawab tantangan biaya pendidikan dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih baik bagi generasi muda dari kelompok rentan.
Sekolah Rakyat merupakan bagian dari strategi nasional dalam menyongsong masa depan cerah bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera.
Baca Juga:
Tidak hanya menyediakan akses pendidikan formal, program ini dirancang sebagai solusi menyeluruh yang menghadirkan pendidikan berbasis karakter, asrama gratis, dan fasilitas lengkap bagi peserta didik.
Biaya pendidikan sering menjadi beban berat bagi keluarga miskin. Tak hanya biaya sekolah, tetapi juga makan, tempat tinggal, perlengkapan belajar, dan akses teknologi.
Sekolah Rakyat hadir menjawab tantangan tersebut dengan menyediakan semua kebutuhan secara gratis, termasuk asrama, makanan harian, seragam, buku, alat tulis, komputer, dan internet.
Di Sekolah Rakyat, anak-anak tidak hanya dibekali ilmu akademik, tetapi juga kurikulum karakter yang meliputi keimanan, nasionalisme, serta keterampilan hidup.
Baca Juga:
Fasilitas olahraga dan tempat ibadah pun disediakan untuk mendukung perkembangan jasmani dan rohani siswa.
Lebih dari sekadar pendidikan, program ini berupaya membentuk anak-anak yang mandiri dan berdaya saing tinggi.
Tujuannya adalah mencetak generasi baru yang mampu keluar dari lingkaran kemiskinan melalui pendidikan bermutu dan penguatan karakter.
Sekolah Rakyat menyasar anak-anak dari kelompok Desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), yaitu kelompok masyarakat dengan tingkat kesejahteraan paling rendah.
Bila masih ada kuota, anak dari Desil 3 juga berkesempatan untuk mendaftar.
Baca Juga:
Proses seleksi dilakukan dengan ketat melalui beberapa tahapan, termasuk verifikasi kondisi ekonomi keluarga, tes akademik dasar, psikotes, tes IQ, serta pemeriksaan kesehatan dan status gizi.
Ini untuk memastikan bahwa peserta benar-benar berasal dari keluarga membutuhkan dan siap mengikuti sistem asrama.
Tahap awal pelaksanaan Sekolah Rakyat dimulai pada Juli 2025 dengan membuka 100 sekolah di 53 wilayah Indonesia.
Target awal program ini adalah menjangkau 9.700 siswa dari keluarga miskin ekstrem.
Pelaksanaan program ini akan didukung oleh 1.500 guru dan 3.300 tenaga kependidikan.
Sumber daya manusia ini disiapkan untuk memastikan mutu pembelajaran dan pelayanan terbaik bagi para siswa.
Sekolah Rakyat dirancang untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
Hingga 2029, program ini ditargetkan hadir di 514 kabupaten/kota dengan total penerima manfaat mencapai 500.000 anak dari keluarga prasejahtera.
Orang tua atau wali yang ingin mendaftarkan anaknya dapat mengakses portal resmi Kementerian Sosial secara daring.
Pendaftaran mencakup pengisian data diri, pengunggahan dokumen penting, dan menunggu proses verifikasi untuk tahapan seleksi selanjutnya.
Seluruh proses pendaftaran hingga seleksi dilakukan secara terbuka dan tanpa pungutan biaya.
Hal ini untuk memastikan akses pendidikan yang setara bagi seluruh anak dari keluarga miskin ekstrem di Indonesia.
Lebih dari sekadar sekolah gratis, Sekolah Rakyat adalah bentuk komitmen negara untuk memutus rantai kemiskinan antar-generasi.
Pendidikan berkualitas menjadi jembatan penting bagi anak-anak dari keluarga rentan untuk menata masa depan.
Dengan target pengentasan kemiskinan ekstrem pada 2026 dan angka kemiskinan di bawah 5% pada 2029, program ini menjadi harapan baru bagi ribuan anak Indonesia. (*)