SOKOGURU, Bantul- Sempat terpuruk saat pandemi covid-19 dan akibat ketegangan politik dunia pada 2022, Mandiri Craft, perajin kerajinan berbahan pandan asal Kabupaten Bantul, Yogyakarta kini mulai bangkit lagi.
Pulihnya Mandiri Craft berkat mengikuti program UMK Academi dari PT Pertamina (Persero). Siti Nurrokhmah, Pemilik Mandiri Craft pun boleh tersenyum kembali, karena berhasil merajut kembali hubungannya dengan para buyer asing.
UMK Academi Pertamina menyemangati Mandiri Craft, di mana kegiatannya yakni pendampingan usaha, strategi ekspor, hingga bisa menjalin kembali dengan buyer.
Baca juga: IFEX 2025 Digelar, Pelaku Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia Optimistis Bisa Tembus Pasar Global
Mandiri Craft juga mendapatkan sejumlah hibah teknologi berupa mesin jahit, bor listrik, laptop dan bahan finishing, karena berhasil menjadi Champion UMK Academy tahun 2024.
Siti menceritakan, UMKM nya, Mandiri Craft sudah aktif memasarkan produknya ke pasar global. Namun ketegangan politik global serta pandemi covid-19 membuatnya kehilangan pesanan dari banyak pembeli dari luar negeri.
Pesanan sering datang dari berbagai negara. Seiring ketegangan politik, pada 2022 aktivitas ekspornya pun terpaksa terhenti.
"Pada 2022, kami tidak lagi melakukan ekspor. Bisnis juga hampir terhenti, tapi kami berusaha bertahan terutama karena juga masih mempekerjakan banyak orang termasuk 3 orang penyandang disabilitas," jelasnya dalam keterangan resmi Kementerian BUMN, Selasa (18/3).
Baca juga: Mendag Lepas Ekspor Produk Kerajinan Kabupaten Sleman Senilai USD127.070
Tetapi, lanjut Siti, hibah teknologi dari Pertamina, telah membangkitkan semangat kami untuk mengembangkan usaha.
"Program UMK Academy terbukti, usaha saya yang hampir tutup bisa berproduksi bahkan dapat mengekspor lagi," imbuh Siti.
Kini, Mandiri Craft berhasil bangkit. Keuletannya juga berbuah manis, Mandiri Craft telah menjalin kerja sama ke pasar internasional yang lebih luas yakni Turki, Cina, Amerika Serikat, Jepang, Australia dan Brazil.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menyatakan bahwa UMK Academy dirancang untuk membantu UMKM menghadapi tantangan global dengan strategi bisnis yang adaptif dan inovatif.
"UMKM seringkali menjadi tulang punggung ekonomi nasional, juga memberi penghidupan untuk masyarakat daerah.
"Kami menyadari bahwa UMKM menghadapi berbagai tantangan di tengah situasi global yang dinamis," jelas Fadjar.
Oleh karena itu, dia menambahkan, Pertamina UMK Academy memberikan daya saing UMKM untuk bisa bertahan, seperti pelatihan intensif strategi ekspor, digital marketing, serta pengembangan UMKM.
Hal ini sejalan dengan poin ketiga dari visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yaitu pertumbuhan ekonomi berbasis ekonomi rakyat yang kuat dan mandiri.
Keberhasilan Mandiri Craft menjadi contoh nyata bahwa UMKM Indonesia mampu bersaing di pasar global dengan dukungan yang tepat.
Dengan semangat Asta Cita, Pertamina berkomitmen untuk terus mendukung UMKM agar tumbuh lebih kuat, mandiri, dan berdaya saing di tingkat global. (SG-1)