SOKOGURU, JATINANGOR- Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) memberikan pendanaan pada dua program Pengabdian kepada Masyarakat Tanggap Darurat Bencana Universitas Padjadjaran (Unpad).
Program tersebut akan diimplementasikan di wilayah bencana Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Demikian disampaikan Wakil Rektor Bidang Riset, Kerja Sama dan Pemasaran Unpad, Prof. Rizky Abdulah, dalam keterangan resmi yang diterima Sokoguru, Rabu, 10 Desember 2025.
Pendanaan tersebut, sambungnya, diumumkan oleh Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kemdiktisaintek, I Ketut Adnyana, melalui SK tentang Penerima Pendanaan Program Pengabdian kepada Masyarakat Tanggap Darurat Bencana Wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat Tahun Anggaran 2025 Prioritas I.
Baca juga: Mahasiswa Unpad yang Terdampak Bencana Sumatera Diprioritaskan Dapat Beasiswa
“Kedua program pengabdian tersebut, pertama, Program Penguatan Layanan Kesehatan Lingkungan, Air Bersih, dan Pemulihan Psikososial pada Kawasan Universitas Malikussaleh dan Masyarakat Terdampak Banjir di Pesisir Aceh Utara oleh Mochamad Candra Wirawan Arief dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan senilai Rp252.850.000,” tambah Rizky, dalam Kanal Media Unpad.
Program kedua, katanya lagi, Penguatan Resiliensi Masyarakat Aceh Tengah melalui Layanan Kesehatan Terpadu, Dukungan Psikososial, dan Rehabilitasi Sanitasi Air Bersih oleh Yoga Andriana Sendjaja dari Fakultas Teknik Geologi senilai Rp447.648.000.
“Bagi Unpad, hibah ini merupakan bentuk kepercayaan dan pengakuan dari Kementerian Diktisaintek bahwa Unpad memiliki kapasitas, kompetensi, dan visi untuk terus memberikan dampak nyata bagi masyarakat Indonesia,” ujar Rizky.
Baca juga: Unpad Gandeng PT Kardia Indonesia Bangun Rumah Sakit Pendidikan di Jalan Dipati Ukur Bandung
Amanah itu, lanjutnya, sekaligus memperkuat komitmen Unpad dalam menghadirkan riset yang aplikatif, salah satunya pengimplementasian teknologi penyediaan air bersih dari peneliti Unpad yang dapat digunakan di wilayah terdampak banjir atau bencana lainnya.
Lebih lanjut, Rizky mengatakan, kehadiran Unpad di tengah masyarakat terdampak bencana di Aceh diharapkan dapat memberikan bantuan langsung yang signifikan, baik melalui penyediaan sarana pendukung seperti akses air bersih maupun layanan kemanusiaan lain yang dibutuhkan saat ini termasuk pelayanan medis dan dukungan psikologis.
“Dengan adanya relawan dari Unpad yang terdiri dari dosen, mahasiswa dan alumni, diharapkan dapat meringankan beban masyarakat korban bencana dan mempercepat proses pemulihannya,” imbuhnya. (SG-1)