SOKOGURU - Banyak siswa dan orang tua bingung karena belum mencairkan dana Program Indonesia Pintar (PIP) yang telah cair pada tahun 2024. 

Kini memasuki 2025, mereka bertanya-tanya: apakah dana bantuan itu masih bisa diambil, atau justru sudah tidak bisa dicairkan? 

Artikel ini membahas tuntas bagaimana cara mengetahui status PIP dan mencairkannya sebelum hangus.

Pertanyaan tentang pencairan dana PIP yang sudah cair tapi belum diambil sering muncul di berbagai media sosial, baik di kolom komentar maupun pesan pribadi. 

Banyak orang tua baru menyadari adanya dana bantuan pendidikan tersebut setelah tahun berganti, sehingga muncul kekhawatiran apakah dana itu masih bisa diakses atau sudah kadaluarsa.

Jika dana PIP milik siswa telah masuk ke rekening sejak tahun 2024, pencairan masih bisa dilakukan di tahun 2025 dengan syarat rekening masih aktif. 

Rekening aktif artinya sudah diaktifkan melalui pihak sekolah secara kolektif atau oleh siswa/orang tua secara mandiri di bank penyalur yang ditunjuk.

Namun perlu dicatat, meski dana sudah masuk ke rekening, pencairan tidak bisa langsung dilakukan jika rekening belum diaktifkan. 

Dana tersebut akan tertahan di bank untuk sementara waktu. Jika tetap tidak dicairkan dalam batas waktu tertentu, maka dana akan otomatis dikembalikan ke kas negara.

Sebagai contoh, bagi siswa kelas akhir yang masuk dalam nominasi PIP 2025, tenggat aktivasi rekening adalah 30 Mei 2025. 

Jika sampai melewati tanggal ini tanpa aktivasi, maka dana bantuan otomatis tidak bisa dicairkan lagi dan dianggap hangus.

Langkah pertama untuk memastikan apakah Anda termasuk penerima PIP adalah mengakses situs resmi: pip.kemdikbud.go.id. 

Di sana, masukkan NISN, NIK, dan kode captcha untuk mengecek status pencairan. Proses ini bisa dilakukan dengan mudah lewat ponsel.

Jika status Anda terdaftar sebagai penerima bantuan, segera minta surat pengantar dari sekolah. 

Di beberapa daerah, surat ini menjadi syarat mutlak untuk proses pencairan di bank. 

Siapkan juga dokumen pendukung seperti KTP orang tua/wali, Kartu Keluarga, Kartu Pelajar, dan buku tabungan.

Sebelum datang ke bank, ada baiknya memastikan terlebih dahulu apakah rekening masih aktif dan dana bantuan masih tersedia. 

Jika rekening sudah nonaktif, besar kemungkinan dana telah dikembalikan ke negara, sehingga tidak bisa dicairkan lagi.

Orang tua dan siswa diimbau untuk lebih aktif melakukan pengecekan secara mandiri. Jangan hanya menunggu informasi dari sekolah. 

Dengan bersikap proaktif, Anda bisa memastikan bahwa hak atas bantuan pendidikan tidak hilang karena kelalaian informasi.

PIP merupakan program dari pemerintah yang bertujuan membantu siswa dari keluarga tidak mampu agar dapat terus melanjutkan pendidikan. 

Sangat disayangkan bila bantuan yang sudah tersedia justru tidak digunakan karena kurangnya informasi.

Agar proses pencairan di masa mendatang tidak menyulitkan, pastikan kartu debit, buku tabungan, dan semua dokumen terkait PIP disimpan dengan rapi. 

Hal ini juga mencegah hilangnya data penting yang dibutuhkan untuk verifikasi di bank.

Pantau terus informasi terkini dari pihak sekolah dan kanal edukatif seperti YouTube Channel "Gua Rahman", yang rutin mengunggah informasi terbaru seputar bantuan sosial seperti PIP, PKH, dan BPNT.

Jangan hanya menunggu pemberitahuan. Pastikan hak Anda atas bantuan pendidikan tidak hangus. 

Cari tahu, lengkapi persyaratan, dan aktiflah menggali informasi dari kanal terpercaya. 

Bagi yang masih bingung, tersedia juga tutorial lengkap di kanal “Gua Rahman” untuk mengecek bantuan PIP lewat HP. (*)