Kuliner

Sajian Legendaris Sate Karmel Lembang, Bandung, Siap Buka Gerai di Labuan Bajo, NTT

Sate Karmel Lembang bukan sekadar nama baru di dunia kuliner. Warisan keluarga yang dimulai sejak tahun 1978 ini sudah menjadi bagian dari sejarah kuliner Lembang.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
20 Oktober 2024
Pemilik Sate Karmel Lembang, Wiyatno (kiri) dan istri melayani pembeli pada acara Festival Produk Kreatif Jawa Barat 2024 di Sport & Creative Center bank bjb, Kota Bandung, pada Sabtu (19/10). 

SUASANA pagi yang segar menyambut para pengunjung di Sport & Creative Center bank bjb, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu (19/10). 

 

Meski baru pukul 08.15 WIB, area acara Festival Produk Kreatif Jawa Barat 2024 sudah dipenuhi keramaian. Ratusan orang hadir, menikmati berbagai produk kreatif dari UMKM Jawa Barat.

 

Di antara berbagai booth yang memamerkan kerajinan tangan dan kuliner tradisional, terdapat satu booth yang mencuri perhatian: Sate Karmel Lembang.

 

Baca juga: Dumuk Bareto: Menikmati Suasana Kampung Jadul di Tengah Kota Bandung

 

Dari jauh, aroma harum daging panggang sudah memikat indera. Sate Karmel Lembang, yang dikelola oleh Wiyatno, 40, dan istrinya, menawarkan ragam sate mulai dari sate jando, sate ayam, sapi, kambing, hingga kelinci. 

 

Menyajikan sate dengan lontong yang lembut, pasangan ini sibuk melayani para pengunjung yang tak sabar mencicipi kelezatan hidangan mereka.

 

 

Sate Karmel Lembang bukan sekadar nama baru di dunia kuliner. Warisan keluarga yang dimulai sejak tahun 1978 ini sudah menjadi bagian dari sejarah kuliner Lembang. 

 

“Awalnya, orang tua saya, Bapak Rejung dan Ibu Gemi, memulai usaha ini di dekat Gereja Karmel, Jalan Karmel 1, Lembang,” kenang Wiyatno. Dari sinilah nama 'Karmel' melekat pada usaha kuliner keluarga mereka.

 

Baca juga: Dirut Bank bjb: Inklusi Keuangan Kunci Wujudkan Masyarakat Produktif dan Sejahtera

 

Mengikuti jejak orang tuanya, Wiyatno dan enam saudaranya turut melanjutkan usaha sate keluarga dengan tetap menggunakan nama Sate Karmel Lembang, meski masing-masing anak memiliki ciri khas sendiri dalam usahanya. 

 

Wiyatno sendiri lebih dikenal dengan Sate Karmel Lembang Mas Narno, nama kecilnya yang masih melekat hingga kini.

 

Dengan prinsip menjaga rasa autentik dan kualitas sate, usaha ini terus berkembang. 

 

Wiyatno kini memiliki tujuh gerai Sate Karmel Lembang yang tersebar di berbagai destinasi wisata di Bandung dan sekitarnya, seperti Floating Market Lembang, The Ranch Ciater Subang, hingga pusat perbelanjaan Paris Van Java. 

 

Tak puas dengan kesuksesan lokal, Wiyatno kini tengah bersiap untuk membuka cabang baru di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

 

“Upaya membuka gerai di NTT sedang berjalan. Semoga segera terealisasi,” kata Wiyatno optimis. 

 

Ia percaya bahwa menjaga kualitas produk dan keramahan dalam pelayanan adalah kunci keberhasilan dalam bisnis kuliner.

 

Bank bjb Turut Bantu Sate Karmel Lembang

 

Kesuksesan Sate Karmel Lembang juga tak lepas dari dukungan bank bjb. 

 

“Bank bjb banyak membantu dalam pembiayaan dan sering melibatkan kami di berbagai event. Minggu depan, kami juga akan hadir di acara Kementerian Keuangan di Gedung Sate, Bandung,” ujar Wiyatno. 

 

Baca juga: Festival Keuangan & Produk Kreatif Jabar 2024 Dorong Inovasi dan Inklusi Keuangan

 

Kolaborasi ini, menurutnya, sangat mendukung perkembangan usahanya yang kini mampu meraih omzet hingga Rp200 juta per bulan.

 

Dengan terus mengembangkan usaha dan menjaga kualitas, Wiyatno berharap Sate Karmel Lembang semakin dikenal luas. 

 

"Insya Allah, dengan menjaga kualitas dan keramahan, pelanggan akan selalu kembali," tutupnya dengan senyum hangat. (SG-2)