Kuliner

Dumuk Bareto: Menikmati Suasana Kampung Jadul di Tengah Kota Bandung

Restoran Dumuk Bareto menawarkan pengalaman berbeda dengan nuansa kampung khas Sunda.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
02 Juni 2024
Restoran Dumuk Bareto menawarkan pengalaman berbeda dengan nuansa kampung khas Sunda. (Dok.Pemkot Bandung)

BAGI para pencinta kuliner tematik di Bandung, Dumuk Bareto hadir dengan konsep unik yang membawa pengunjung kembali ke suasana asri pedesaan di tengah hiruk-pikuk kota.

 

Terletak di Jalan Sukawangi No.1A, Gegerkalong, Kota Bandung, restoran ini menawarkan pengalaman berbeda dengan nuansa kampung khas Sunda.

 

Restoran ini tidak hanya menawarkan menu makanan khas Sunda, tetapi juga menghadirkan tata letak dan konsep bangunan yang menghidupkan suasana pedesaan.

 

Baca juga: Chingu Cafe: Surga Nongkrong Bagi Para K-Popers di Bandung

 

Di sini, pengunjung bisa merasakan atmosfer kampung melalui berbagai area seperti Imah Kuwu (rumah Kepala Desa), Warung Mang Aceng yang menyajikan aneka jajanan tradisional, serta banyak spot foto yang menarik.

 

 

Irman, selaku Pengelola Operasional atau Kuwu di Dumuk Bareto, menjelaskan bahwa konsep restoran ini bertujuan untuk mengajak warga Bandung dan wisatawan bernostalgia dengan suasana pedesaan.

 

"Banyak orang dari desa yang kini sukses di kota tetapi merindukan suasana kampung halaman. Di sini, kami mencoba menghadirkan kembali suasana tersebut," ujar Irman sebagaimana dikutip situs Pemkot Bandung, Sabtu (1/6).

 

Baca juga: Kota Surabaya Kembali Gulirkan Wisata Kuliner "Senja Surya 3.0"

 

Pengunjung dapat menjelajahi berbagai area seperti Imah Kuwu, Warung Mang Aceng, tiga area saung, area outdoor, dan area gunung-gunungan.

 

Untuk menambah kesan pedesaan, Dumuk Bareto juga menyediakan penyewaan pakaian tradisional Sunda, sehingga pengunjung bisa berfoto dengan kostum khas yang menambah keaslian suasana.

 

 

Menu yang disajikan di Dumuk Bareto sangat beragam, mulai dari nasi liwet, nasi bakar pete jambal, ayam kampung bumbu, hingga berbagai tumis-tumisan seperti tumis bunga pepaya, tumis keciwis, dan tumis genjer.

 

Aneka sambal seperti sambal dadak terasi, sambal bawang, sambal goang, dan sambal tomat juga tersedia untuk menambah cita rasa.

 

Di sektor minuman, pengunjung bisa menikmati minuman 'jadul' seperti bandrek, bajigur, atau es dulang indung yang legendaris.

 

"Metode penyajiannya pun sangat tradisional, misalnya kami memasak dengan cara dibakar menggunakan hawu," jelas Irman.

 

Dengan harga yang terjangkau, pengunjung bisa menikmati suasana dan kuliner khas Dumuk Bareto tanpa perlu merogoh kocek hingga Rp100.000.

 

Baca juga: 'Tetenong', Minuman Khas Bunga Telang dari Kampung Wisata Binong, Bandung

 

"Rasanya tak perlu sampai Rp100 ribu untuk mencoba suasana dan beberapa menu kami," tambah Irman.

 

Sejak dibuka pada awal Mei 2024, Dumuk Bareto selalu dipenuhi pengunjung, terutama emak-emak yang menyukai spot foto yang banyak dan unik.

 

Pada hari-hari tertentu, pengunjung bahkan harus mengantre karena kapasitas restoran yang hanya mampu menampung 200 orang.

 

"Hal yang membuat kami senang sekaligus agak tidak enak, pengunjung harus menunggu karena waiting list," ucap Irman.

 

"Namun, mereka tetap mau menunggu karena tertarik dengan konsep dan spot foto kami," kata Irman.

 

Ke depannya, Dumuk Bareto berencana menghadirkan banyak inovasi kuliner tradisional dan nostalgia suasana pedesaan.

 

"Wargi Bandung dan wisatawan, mari mampir ke Dumuk Bareto dan bernostalgia dengan suasana dan kuliner jadul," ajak Irman.

 

Bagi yang penasaran ingin melihat suasana Dumuk Bareto, bisa mengecek Instagram mereka di @dumukbareto.

 

Jadikan Dumuk Bareto sebagai rekomendasi untuk menghabiskan waktu di akhir pekan ini! (SG-2)