Kuliner

Festival Angkringan Yogyakarta, Menikmati Aneka Kuliner Tradisional

Event ini sendiri akan melibatkan 47 tenant angkringan dan kuliner tradisional yang bisa dinikmati para pengunjung dan wisatawan untuk meramaikan acara ini.

By Sokoguru  | Sokoguru.Id
05 Oktober 2023
Festival Angkringan Yogyakarta 2023 mulai tanggal 6 - 8 Oktober 2023.

Joko Pinurbo, seorang penyair menulis “Yogja terbuat dari rindu dan angkringan”. Tulisan ini pun begitu menempel pada benak kota yang kaya akan nilai budaya ini. Tulisan yang berada di kawasan Malioboro ini pun kian viral dan menjadi spot menarik bagi para wisatawan yang berkunjung ke kota ini.


Yogya dan angkringan memang begitu melekat. Angkringan menjadi tempat bagi banyak orang untuk makan dan menikmati suasana Yogyakarta. Ada banyak yang bisa dinikmati oleh wisatawan di angkringan. Mulai dari nasi kucing, tempe, minuman teh dan kopi, hingga aneka kudapan lainnya dengan harga yang murah meriah.


Dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-267 Kota Yogyakarta akan menggelar Festival Angkringan Yogyakarta 2023 dengan berkolaborasi antara Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta bersama Gerakan ekonomi KReatif (Gekraf) Daerah istimewa Yogyakarta.

 

"Festival Angkringan Yogyakarta 2023 kali ini mengangkat tema angkringan sebagai icon Kota Yogyakarta yang Berkorelasi dengan Budaya Jogja," ujar Agung Dini Wahyudi, Kepada UPT Bisnis Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta.



Acara Festival Angkringan Yogyakarta 2023 ini akan diselenggarakan di Plaza Pasar Ngasem mulai tanggal 6 – 8 Oktober dari jam 16.00 hingga 22.00 dan menghadirkan aneka kuliner, produk dan ekonomi kreatif.


Event ini sendiri akan melibatkan 47 tenant angkringan dan kuliner tradisional yang bisa dinikmati para pengunjung dan wisatawan untuk meramaikan acara ini. Di lokasi juga akan dimeriahkan dengan aneka pentas seni budaya yang menampilkan seniman lokal dan dan karya dari para seniman muda.



Sejarah angkringan sendiri telah meretas panjang dalam tradisi masyarakat Yogyakarta sejak tahun 1930’an. Desa Ngerangan, Klaten menjadi desa cikal bakal angringan yang diciptakan oleh Eyang Karso Dikromo dan Mbah Wiryo yang berjualan makanan kuah kental dengan aneka laut tempe dan daging.


Sejak itu, mereka menjual aneka makanan ini dari mulai pikulan hingga dagangan kaki lima dan menghadirkan aneka makanan seperti ketan bakar, singkong, getuk, hingga sate. Keberadaan angkringan ini pun akhirnya mulai menyebar ke kota lain seperti Solo dan menjajakan aneka makanan rakyat ini secara populer.


Sejak itu, keberadaan angkringan pun menjadi simbol kota sekaligus ekonomi rakyat untuk memenuhi rasa lapar dan haus kala berkunjung dan menikmati suasana malam di Yogyakarta dan kota sekitarnya.