KONSISTENSI dan kerja keras adalah kunci utama dalam mempertahankan dan mengembangkan sebuah usaha.
Prinsip tersebut yang dilaksanakan oleh Riyanto, pemilik Bakpia Kurnia Sari, yang berlokasi di Ringroad Barat Yogyakarta.
Berdiri sejak 1962, usaha bakpia ini kini menjadi salah satu oleh-oleh favorit di kota budaya tersebut, menarik banyak konsumen, terutama saat musim liburan.
Baca juga: Dumuk Bareto: Menikmati Suasana Kampung Jadul di Tengah Kota Bandung
Namun, perjalanan Bakpia Kurnia Sari menuju kesuksesan bukanlah tanpa tantangan.
Riyanto bukanlah pemilik pertama; ia mewarisi usaha ini dari orang tuanya yang merintisnya di tahun 1962.
Pada awalnya, usaha bakpia ini dijalankan dengan sederhana dan penuh keterbatasan, termasuk metode penjualan dari pintu ke pintu.
Baca juga: Chingu Cafe: Surga Nongkrong Bagi Para K-Popers di Bandung
"Tahun 1985 saya mengambil alih dan melakukan berbagai perbaikan, termasuk memperbarui resep bakpia agar lebih disukai oleh masyarakat," ujar Riyanto.
Ia mengenang masa-masa sulit ketika harus menjajakan bakpia dengan berkeliling dan memproduksi bakpia sendiri tanpa bantuan karyawan.
Miliki 10 Outlet dan 200 Pekerja
Kerja kerasnya membuahkan hasil. Kini, Bakpia Kurnia Sari memiliki 10 outlet di Yogyakarta dan mempekerjakan sekitar 200 orang.
Varian rasa yang ditawarkan juga semakin beragam, termasuk kacang hijau, kacang merah, keju, cokelat, tiramisu, ubi ungu, green tea, dan oreo.
Baca juga: Kota Surabaya Kembali Gulirkan Wisata Kuliner "Senja Surya 3.0"
Pemasaran utamanya masih di Yogyakarta, namun pesanan juga datang dari luar kota seperti Jakarta dan Surabaya.
Meskipun usaha Riyanto berkembang pesat, tantangan tetap ada, terutama dalam hal pendanaan.
Andalkan KUR dari BRI
Untuk itu, Riyanto mengandalkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank BRI.
Menurut Riyanto, bunga KUR sangat terjangkau, membuatnya semakin yakin untuk mengambil pinjaman sebesar Rp500 juta guna mendukung operasional usaha, termasuk pembelian bahan baku dan mesin-mesin pendukung.
“Bunga KUR dari BRI ini murah sekali menurut saya. Saya bisa meminjam uang sebanyak Rp500 juta untuk usaha saya,” tegas Riyanto.
Pinjaman ini digunakan secara efektif untuk memastikan kelancaran produksi dan operasional di semua outlet Bakpia Kurnia Sari.
Keberhasilan Riyanto dengan Bakpia Kurnia Sari tidak hanya menjadi contoh inspiratif bagi pelaku UMKM lainnya.
Keberhasilan Riyanto juga menegaskan pentingnya dukungan finansial yang terjangkau bagi pengusaha kecil.
Baca juga: Gelaran Festival Rujak Uleg Siap Meriahkan Hari Jadi Kota Surabaya Ke-731
KUR BRI sendiri dirancang untuk membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah yang memiliki usaha produktif dan layak, tetapi belum pernah menerima kredit komersial.
BRI mendapatkan kuota penyaluran KUR sebesar Rp165 triliun di tahun 2024.
Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, optimistis target tersebut dapat tercapai dengan adanya percepatan graduasi atau upaya membuat nasabah eksisting naik kelas.
“Untuk tahun ini kami akan salurkan KUR kepada lebih dari 3,7 juta nasabah dari pipeline sebanyak 7 juta. Kami juga sudah siapkan nasabah-nasabah lama kami kurang lebih 2 juta kita naik kelaskan,” ujar Supari.
Riyanto berharap BRI bisa memberikan pinjaman KUR dalam jumlah yang lebih besar di masa depan, seiring dengan keinginannya untuk terus mengembangkan usahanya.
"Saya berharap agar usaha Bakpia Kurnia Sari bisa semakin berkembang, menambah outlet lagi, dan semakin diminati oleh para konsumen,” tutupnya sebagaimana dilansir situs resmi BRI.
Jika Anda berkunjung ke Yogyakarta, jangan lupa untuk melipir ke salah satu outlet Bakpia Kurnia Sari.
Selain cocok untuk oleh-oleh, bakpia ini juga bisa menjadi teman yang sempurna saat Anda berkeliling menikmati keindahan dan keunikan kota Yogyakarta. (SG-2)