Soko Kreatif

Pj Gubernur Bey Machmudin: Jabar Siap Jadi Pusat Diplomasi Ekonomi Kreatif Indonesia

Pemerintah Provinsi Jabar untuk mendorong pertumbuhan sektor ekonomi kreatif melalui konferensi internasional tahunan yang menyoroti creative hub, creative city, dan creative economy.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
22 Agustus 2024
Acara “5th Connecti:City 2024 - Creative Diplomacy”. di Gedung Sate, Kota Bandung, pada 22-24 Agustus 2024. (Foto/Deri Dahuri)

DINAS Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat (Jabar) bekerja sama dengan Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi Jabar akan menggelar acara bergengsi “5th Connecti:City 2024 - Creative Diplomacy”. 

 

Acara ini merupakan wujud nyata komitmen Pemerintah Provinsi Jabar untuk mendorong pertumbuhan sektor ekonomi kreatif melalui konferensi internasional tahunan yang menyoroti creative hub, creative city, dan creative economy.

 

Diselenggarakan di Gedung Sate, Kota Bandung, pada tanggal 22-24 Agustus 2024, acara ini menjadi bagian dari rangkaian perayaan West Java Festival 2024 dan HUT ke-79 Jawa Barat. 

 

Baca juga: Warga Pasar Minggu, Jaksel, Antusias Ikuti Pelatihan Wirausaha Industri Fesyen

 

Mengusung tema "Creative Diplomacy: The Role of Creative in Driving Impactful Regional Development", acara ini melibatkan 336 peserta, 11 pembicara, serta berbagai kegiatan workshop, dialog, dan pameran yang dibuka dengan penampilan tarian tradisional khas Jawa Barat.

 

Meskipun Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berhalangan hadir, beliau tetap memberikan sambutan melalui video. 

 

Dalam sambutannya, Sandiaga mengajak para pelaku ekonomi kreatif untuk berpartisipasi dalam konferensi internasional ini.

 

Ia menegaskan bahwa konferensi kali ini bertujuan untuk menghubungkan para pemangku kepentingan dalam sektor ekonomi kreatif guna mengatasi tantangan, bertukar ide, dan mengembangkan solusi inovatif. 

 

Baca juga: Asta Kriya Nusantara 2024 Lestarikan Kembali Tradisi Anyaman Indonesia

 

"Dukung kolaborasi antara Indonesia dan Inggris sebagai tuan rumah melalui diplomasi kreatif, dan mari kita perluas jaringan serta percepat pertumbuhan sektor kreatif," ujarnya dalam bahasa Inggris.

 

Jawa Barat Pusat Diplomasi Kreatif di Indonesia

 

Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, dalam sambutannya, menyatakan kebanggaannya dapat bergabung dalam acara yang penting ini. 

 

"Tema diplomasi kreatif yang kita usung sangat relevan dengan semangat kolaborasi global," ujar Bey.

 

Ia menekankan bahwa kreativitas bukan hanya sekadar ekspresi seni, tetapi juga kekuatan yang mampu menjembatani perbedaan, mempererat hubungan antarbudaya, dan menjadi pendorong ekonomi yang berdampak positif bagi masyarakat.

 

 "Jawa Barat dengan kekayaan budaya dan kreativitasnya berkomitmen untuk menjadi pusat diplomasi kreatif di Indonesia," tegasnya. 

 

Bey juga mengapresiasi kerja sama dengan British Council dan Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste.

 

Bey juga berharap kerja sama ini akan memperkuat hubungan bilateral dan membuka peluang baru bagi pelaku ekonomi kreatif di kedua negara.

 

Baca juga: Ikut Berpartisipasi di ‘Gamescom’ 2024 Jerman, Gim Indonesia harus Jadi Pelaku

 

Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Dominic Jermey, menyampaikan rasa bangganya dapat menjadi mitra dalam acara ini. 

 

"Kami dengan bangga mendukung inisiatif ini, serta pengembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat dan keterkaitannya dengan ekonomi kreatif di negara kami," ujar Jermey.

 

Ia juga menambahkan bahwa ekonomi kreatif di Inggris telah menyumbang 10 miliar poundsterling terhadap PDB Inggris tahun lalu, dan potensi ini juga bisa mendukung Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.

 

Acara pembukaan tidak hanya menampilkan atraksi seni budaya yang memukau, tetapi juga menghadirkan momen menarik ketika Dubes Inggris Dominic Jermey dan Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin berpartisipasi dalam demonstrasi pembuatan kuliner khas Cirebon, Tahu Gejrot. 

 

Dengan dipandu oleh Chef Hardian Eko Nurseto, hadirin disuguhi keseruan dan kelucuan saat kedua pejabat tersebut mencoba mengulek dan meracik Tahu Gejrot yang terkenal dengan rasa pedasnya, sebelum akhirnya saling bertukar hasil karya mereka. (Deri Dahuri/SG-1)