SokoKreatif

Paviliun Indonesia Catat Potensi Transaksi Rp273,12 Miliar di Gamescom 2025 Jerman

Gamescom 2025 di Jerman diikuti ribuan pelaku industri gim dari seluruh dunia. Partisipasi Indonesia diharapkan mendongkrak nilai ekspor jasa pengembangan gim.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
26 Agustus 2025
<p>Selain ikut serta di pameran Gamescom 2025, peserta di Paviliun Indonesia juga mengikuti rangkaian acara pascapameran pada 23– 24 Agustus 2025. Terdapat Entertainment Arena berisikan panggung hiburan, cosplay, dan demo gim interaktif, serta kompetisi olahraga elektronik (e-sports) internasional. (Dok. Kemendag)</p>

<p> </p>

Selain ikut serta di pameran Gamescom 2025, peserta di Paviliun Indonesia juga mengikuti rangkaian acara pascapameran pada 23– 24 Agustus 2025. Terdapat Entertainment Arena berisikan panggung hiburan, cosplay, dan demo gim interaktif, serta kompetisi olahraga elektronik (e-sports) internasional. (Dok. Kemendag)

 

SOKOGURU, JAKARTA- Potensi transaksi yang tercatat di Paviliun Indonesia dalam pameran gim terbesar di dunia Gamescom 2025 pada  20–22 Agustus 2025 sebesar USD17,07 juta atau setara dengan Rp273,12 miliar.

Potensi transaksi dalam tiga hari pameran di Koelnmesse GmbH, Köln, Jerman itu berasal dari subsektor jasa pengembangan gim serta kekayaan intelektual (intellectual property/IP) lainnya. 

Catatan tersebut merupakan hasil rekapitulasi per Senin, 25 Agustus 2025 dan masih dapat bertambah seiring pemutakhiran pencatatan serta tindak lanjut pascapameran.

Baca juga: Di Gamescom 2025 Jerman, Kemendag Fasilitasi Temu Bisnis Pelaku Industri Gim Indonesia

Demikian keterangan resmi  Kementerian Perdagangan (Kemendag), Selasa, 26 Austus 2025.

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyambut baik hasil partisipasi Indonesia dalam Gamescom 2025. Potensi transaksi itu, ujarnya, berpeluang memberikan kontribusi positif bagi industri gim lokal sekaligus membuktikan bahwa pelaku industri gim Indonesia memiliki daya saing. 

“Apabila capaian itu terealisasi, kami perkirakan akan memberikan dampak sebesar 40% p terhadap pendapatan industri gim lokal yang tahun 2024 lalu mencapai Rp700 miliar,” ungkap Mendag Busan, sapaan akrab Budi Santoso.

Baca juga: Paviliun Indonesia di Gamescom 2025 Resmi Dibuka, Diminati Pengunjung dari Berbagai Negara

Partisipasi Indonesia dalam Gamescom 2025 adalah hasil kolaborasi Kemendag melalui Atase Perdagangan RI di Berlin dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Hamburg, bersama Kementerian Ekonomi Kreatif, Kementerian Komunikasi dan Digital, Kedutaan Besar RI di Berlin, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, dan Asosiasi Game Indonesia (AGI).

Mendag Busan menambahkan, partisipasi Indonesia di Gamescom 2025 merupakan upaya pemerintah untuk memperluas akses pasar bagi sektor jasa pengembangan gim dan kekayaan intelektual, juga untuk meningkatkan jumlah pelaku usaha Indonesia yang go global. 

Selain itu, untuk mendukung percepatan pengembangan industri gim lokal yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2024 tentang Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional.

Baca juga: Di Gamescom 2025 Jerman, 10 Studio Gim Indonesia Siap Tunjukkan Keunggulan Industri Gim Nasional

“Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk menciptakan ekosistem gim nasional yang inovatif, berdaya saing, dan mampu memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian Indonesia,” imbuhnya. 

Besarnya potensi sektor jasa pengembangan gim dunia, lanjut Mendag, merupakan peluang besar bagi pelaku industri gim Indonesia untuk berkembang.

Paviliun Indonesia menempati area seluas 60 m2 dan menghadirkan 10 pelaku industri gim dalam negeri, yaitu Agate; Busy Beaver Studio; Digital Happiness; Gambir Studio; Lapakgaming; Kumagema; Rizero Studios; Separuh Interactive; SLAB; dan GU-Studio. 

Pelaku industri gim tersebut menawarkan berbagai layanan jasa pengembangan gim dan kekayaan intelektual.

Selama tiga hari pameran, tercatat lebih dari 500 perusahaan, pemilik proyek gim, dan penerbit gim mengunjungi Paviliun Indonesia. Para calon mitra yang hadir tidak hanya berasal dari Jerman, tetapi juga dari Amerika Serikat, Prancis, Jepang, Belanda, Tiongkok, dan Inggris.

Faizal Haristz dari Rizero Studios, salah satu peserta di Paviliun Indonesia, mengapresiasi dukungan pemerintah yang memberi kesempatan pengembang gim lokal untuk bertemu calon mitra dan menunjukkan hasil karya studio ini. 

“Kami sangat berterima kasih atas dukungannya bagi pengembang gim lokal untuk hadir di Gamescom 2025. Sangat menantang saat bertemu calon penerbit karena mereka punya ekspektasi dan kami harus mengelola ekspektasi mereka. Singkat cerita, ini menjadi pengalaman untuk kami dan kami berharap kesempatan kali ini akan menjadi sesuatu yang baik,” ungkap Faizal. 

Sementara itu, Creative Director Busy Beaver Studio, Yohanes Victor Sugianto, melihat penerimaan industri global terhadap gim Indonesia sangat baik. Studionya juga menerima masukan yang berguna bagi gim yang sedang dikembangkan. 

“Pasar internasional menyambut baik produk kami. Tadinya cukup tegang karena belum terbiasa. Tetapi, lama kelamaan jadi menyenangkan karena mereka (calon penerbit dan mitra) juga ramah. Mereka mengatakan apa adanya, kami juga minta masukan-masukan,” ungkapnya.

 

Pascapameran

Selain ikut serta di pameran, peserta di Paviliun Indonesia juga mengikuti rangkaian acara pascapameran pada 23– 24 Agustus 2025. Terdapat Entertainment Arena berisikan panggung hiburan, cosplay, dan demo gim interaktif, serta Event Arena yang menampilkan kompetisi olahraga elektronik (e-sports) internasional. 

Penyelenggaraan kedua acara tersebut memberikan manfaat besar bagi pengembang gim Indonesia karena memungkinkan mereka mengamati tren terbaru, memperoleh inspirasi dari interaksi dengan pemain gim global, serta menjalin koneksi dengan komunitas e-sports internasional.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Kemendag, Fajarini Puntodewi, mengatakan, partisipasi dalam ajang seperti Gamescom 2025 bertujuan mempromosikan produk dan kreativitas anak bangsa sekaligus memperkuat dan memperluas jejaring kemitraan dengan pelaku industri gim global. 

Kolaborasi dengan mitra internasional, katanya, dapat mendorong Indonesia mengembangkan portofolio gim yang lebih variatif dan mengikuti tren, meningkatkan kualitas produksi, dan memperkuat posisi di rantai pasok industri gim dunia.

“Kolaborasi antara Indonesia dan negara mitra sangat penting untuk mengembangkan ekosistem gim yang berdaya saing global. Bentuknya dapat berupa fasilitasi joint ventures antara pengembang di negara mitra dan studio Indonesia untuk menghasilkan konten dan memperluas akses pasar; capacity building untuk meningkatkan kompetensi SDM, desainer, dan wirausaha gim; serta pemanfaatan perjanjian perdagangan,” imbuh Puntodewi.

Di sisi lain,  Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kemendag, Ari Satria, mengatakan, capaian Indonesia dalam Gamescom 2025 menunjukkan besarnya minat dan kepercayaan mitra internasional terhadap pelaku industri gim Indonesia. 

Keberhasilan ini membuktikan kualitas dan kreativitas pelaku industri gim Indonesia dalam memenuhi standar global.

“Atas capaian ini, kita melihat bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi bagian dalam industri gim global. Minat yang tinggi dari pemilik proyek gim maupun penerbit internasional menegaskan bahwa talenta kreatif Indonesia semakin diakui dan dipercaya untuk menggarap berbagai proyek gim,” ujarnya.

Gamescom merupakan pameran tahunan yang dihadiri lebih dari 300.000 pengunjung dan ribuan pelaku industri gim dari seluruh dunia. 

Partisipasi aktif Indonesia di ajang ini diharapkan mampu mendongkrak nilai ekspor jasa pengembangan gim, serta menciptakan peluang kerja sama jangka panjang yang berdampak pada pertumbuhan industri gim nasional.

Secara global, industri gim terus menunjukkan pertumbuhan positif. Newzoo mencatat, pendapatan pasar gim dunia pada 2024 mencapai sekitar USD 182,70 miliar dan akan terus meningkat hingga lebih dari USD 600 miliar pada 2030.

Sementara itu, berdasarkan Euromonitor International, ekspor jasa pengembang gim, animasi, dan layanan konten digital (International Standard Industrial Classification of All Economic Activities/ISIC dengan kode 72 dan 9211) Indonesia mencapai USD 1,33 miliar pada 2024. 

Ada tren peningkatan sebesar 8,54 persen pada periode 2018— 2024. Hal ini menunjukkan pesatnya perkembangan jasa subsektor tersebut di Indonesia yang dapat menjadikan Indonesia salah satu negara penyedia jasa tersebut bagi dunia.  (SG-1)