SOKOGURU - Banyak anak muda sekarang sudah mulai memikirkan cara untuk punya penghasilan tambahan tanpa harus kerja terus-menerus.
Istilah yang sering muncul adalah passive income. Tapi, apa sebenarnya passive income itu, dan kenapa penting untuk dipahami sejak usia muda?
Apa Itu Passive Income?
Passive income adalah penghasilan yang tetap mengalir meskipun kamu tidak aktif bekerja setiap hari.
Berbeda dengan gaji bulanan yang didapat dari pekerjaan tetap, passive income bisa datang dari aset atau usaha yang sudah berjalan otomatis.
Contohnya seperti:
- Royalti dari buku, musik, atau karya digital.
- Pendapatan dari investasi saham atau reksa dana.
- Uang sewa kos atau properti.
- Bisnis online yang sudah autopilot.
Dengan kata lain, kamu bekerja keras sekali di awal, tapi setelah itu uang bisa mengalir secara rutin.
Kenapa Anak Muda Perlu Pahami Passive Income?
Punya lebih banyak waktu – Kamu bisa fokus ke hobi, keluarga, atau bahkan liburan tanpa khawatir keuangan berhenti.
Tidak bergantung pada satu sumber uang – Kalau hanya mengandalkan gaji, risikonya lebih besar ketika kehilangan pekerjaan.
Baca Juga:
Mempersiapkan masa depan lebih cepat – Dengan passive income, kamu bisa punya tabungan atau bahkan pensiun lebih dini.
Cara Memulai Passive Income di Usia Muda
Belajar investasi sederhana – Reksa dana atau saham blue chip bisa jadi awal yang aman.
Bangun personal branding online – Konten digital, blog, atau YouTube bisa menghasilkan iklan dan kolaborasi.
Mulai bisnis kecil yang bisa di-otomasi – Misalnya jualan produk digital atau dropship.
Pikirkan aset jangka panjang – Seperti properti atau tanah yang bisa disewakan.
Membangun passive income di usia muda bukan sekadar tren, tapi langkah cerdas untuk masa depan.
Dengan penghasilan pasif, kamu bisa lebih tenang, punya waktu luang, dan tetap produktif tanpa harus terjebak kerja nonstop.
Jadi, kalau sekarang kamu masih muda, jangan tunggu nanti. Mulailah dari langkah kecil untuk menciptakan passive income sejak sekarang. (*)